Hikmah Dalam Gerakan Shalat Adalah Menyehatkan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

0
853

Oleh: Sunaryo Sarwoko*

 

PERCIKANIMAN.ID – – Sehat jasmani dan rohani adalah dambaan semua orang. Sehat jasmani saja belum cukup disebut sehat jika rohaninya terganggu,malah bisa disebut gangguan jiwa.

Demikian mempunyai kesehatan secara ruhani atau sehat jiwa ,rasanya juga kurang lengkap jika fisiknya sakit-sakitan. Fisik yang sakit akan mempengaruhi kesehatan jiwa.

Ada orang yang mempunyai penyakit kronis dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya karena mentalnya sudah tidak sanggup lagi. Untuk itu sehat jasmani dan rohani adalah dua hal yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan.

Lalu bagaimana agar mempunyai kesehatan yang prima baik jasmani maupun rohani?. Sebagai seorang muslim hal ini telah kita lakukan setiap hari yakni melalui salat. Manfaat gerakan dalam shalat sangat berguna bagi kesehatan tubuh.

Pernahkah anda mendengar energi atau chi dalam istilah cina? Ya, chi juga terdapat dalam gerakan-gerakan shalat.  “Chi tidak bisa diurai dengan kata, tapi bisa dirasakan saat Anda melakukan shalat dengan thuma’ninah. Semakin Anda rela (sung), semakin terasa tarikan gravitasi bumi dan chi pun semakin menyelimuti diri Anda.

Secara umum berdasar penelitian medis, gerakan-gerakan dalam shalat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan aktivitas lainnya, karena salat mampu menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.

  1. Keajaiban Sujud, Atasi Penyakit Jiwa

Setiap inchi otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara lebih normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja.

Artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang lima waktu yang diwajibkan oleh Islam. Jadi, barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima pasokan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Selain itu, menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikiran dan membuatnya rileks.

Apabila sedang mengalami stress, tensi naik meninggi, pusing berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll.), maka sujud adalah solusinya. Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah dan sehat, tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

2.      Duduk Tahiyat, Perbaiki Kesuburan

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting dari gerakan ini adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum.

Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

  1. Keajaiban Tahajud, dari Sudut Pandang Medis

Keajaiban shalat ternyata tidak hanya terdapat dalam rangkaian gerakannya, tapi juga dalam pelaksanaan shalat untuk waktu-waktu tertentu. Seperti halnya shalat tahajud, yang notabene dikerjakan pada malam hari.

Shalat tahajud seperti yang diungkapkan dalam penelitian Muhammad shaleh, salah beberapa sisi seperti ketepatan gerakan, kekhusyukan, dan keikhlasan dapat menenangkan jiwa seseorang.

Ketenangan jiwa yang selama ini dipandang sebagai misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol. Kadar hormon kortisol menunjukkan stres seseorang.

buku shalat wudhu

Semakin tinggi kadarnya, bisa dipastikan semakin stres orang tersebut. Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tertekan.

Nah, berdasarkan penelitian, dengan shalat tahajud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas, akan memberikan respons imun yang baik dan membuat tubuh rileks, sehingga menurunkan kadar kortisol di dalam tubuh.

Menurut Prof. M. Sholeh dari Universitas Airlangga Surabaya telah meneliti bahwa shalat malam bisa meningkatkan imunitas tubuh kita. halat bisa mencegah naik turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres.

Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker. Yang sederhana saja, bila kita sedang pening atau sakit gigi maka shalatlah dengan khusuk maka rasa sakit tersebut akan hilang.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ada pendapat bahwa shalat juga merupakan sarana terbaik untuk bermeditasi.Kesimpulannya, lewat salat, sehat pun didapat.[]

*Penulis adalah pegiat media, aktivis dakwah dan sosial

5

Red: admin

Editor: iman

930