Agar Terbebas Dari Perilaku Bohong, Lakukan 4 Hal Ini

0
826

PERCIKANIMAN.ID – – Sebuah kebohongan bisa mendatangkan kebohongan yang lain. Artinya, saat kita berbohong sekali, maka kita akan melakukan kebohongan lagi untuk menutupi atau mendukung kebohongan sebelumnya.

Hal ini berarti kebohongan yang kita lakukan akan semakin banyak, yang otomatis membuat “tabungan” dosa kita semakin banyak pula sehingga penting sekali bagi kita untuk senantiasa menjaga diri dari melakukan kebohongan.

Beberapa hal berikut ini adalah sikap agar dijauhkan dari sifat pembohong:

  1. Mempertebal Rasa Iman Dan Rasa Takut Kepada Allah Swt.

Takut kepada Allah adalah sifat orang yang bertaqwa, dan ia juga merupakan bukti imannya kepada Allah. Lihatlah bagaimana Allah mensifati para Malaikat, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :

(50).يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Mereka takut kepada Rabb mereka yang berada di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)” (QS. An Nahl: 50).

  1. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab.

Khususnya pada setiap kata yang telah diucapkan

(18). مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tidak ada kata yang terucap melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang mencatat.” (Q.S. Qāf [50]: 18)

 

  1. 3. Memelihara Lisan, Lebih Baik Diam Bila Tidak Tahu.

 

Cukuplah seseorang disebut pendusta, jika ia menceritakan segala hal yang dia dengar.” (H.R. Muslim)

 

  1. Menjaga Diri Dari Keinginan Untuk Diperhatikan.

 

Seseorang cenderung akan kembali berbohong bila dia menyukai efek kebohongannya, seperti perhatian orang lain atau untung yang diperolehnya (misalnya, menipu untuk memperoleh uang).

 

Lebih parah lagi, seseorang bisa bangga dengan kebohongan yang dilakukannya karena menurutnya hal tersebut hebat (bisa membohongi orang lain).

 

Padahal, perhatian yang didapat dari kebohongan hanya akan mendatangkan neraka, seperti yang Rasulullah Saw. telah ingatkan, “Neraka Wail (kehancuran) bagi orang yang berbicara kemudian berdusta supaya pendengarnya tertawa. Wail baginya, sungguh Wail sangat pantas baginya” (H.R. Bazzar).

Setidaknya dengan tetap menjaga empat prilaku tersebut kita akan jauh dan terjaga dari sifat pembohong yang dapat menghancurkan amal baik.  [ ]

 

Sumber : dikutip dari buku “ Ketika Dosa Tidak Dirasa “ karya  Dr. H. Aam Amiruddin,M.Si

5

Red: admin

Editor: iman

906

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 08112202496 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .