Waktu Shalat Istikharah, Bisa Pilih 3 Waktu Terbaik Ini

0
793

PERCIKANIMAN.ID – – Kata istikharah dalam bahasa Arab berarti “minta dipilihkan”. Seseorang yang meminta tolong kepada temannya untuk memilihkan buku bacaan yang terbaik dari buku bacaan yang ada, dinamakan perbuatan istikharah. Demikian juga halnya dalam beragama.

Di antara sebab-sebab dilaksanakannya shalat Istikharah adalah sebagaimana tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Jabir bin Abdillah,

 

”Rasulullah Saw. mengajari kami tentang Istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajar Al-Qur’an kepada kami. Beliau bersabda, ‘Apabila kalian merasa bimbang dalam suatu urusan, shalatlah dua rakaat selain shalat fardhu ….’” (H.R. Bukhari)

 

Ibnu Abi Jamrah mengatakan bahwa “segala urusan” yang tercantum dalam hadis tadi adalah “bentuk umum dengan maksud khusus”. Karena, segala urusan yang dimaksud tidak mencakup sesuatu yang telah menjadi kewajiban atau sesuatu yang telah dianjurkan atau disunahkan.

Misalnya, urusan Shalat Malam. Kita tidak perlu shalat Istikharah untuk menentukan apakah bulan ini perlu Shalat Malam atau tidak.

Sementara, menurut Ibnu Hajar al-Atsqalani, Istikharah hanyalah sesuatu yang bersifat mubah atau di luar ketentuan yang bersifat kewajiban, sunah, atau anjuran, baik urusan yang besar maupun urusan yang kecil. Karena, urusan yang kecil secara bertahap akan menjadi urusan yang besar juga.

Waktu Pelaksanaan

Syaikh Asy-Syaukani dalam Nailul Authar mengatakan bahwa shalat Istikharah tidak diharuskan dilaksanakan setelah shalat fardhu maupun shalat sunah lainnya. Artinya, shalat Istikharah boleh dilaksanakan terpisah dari shalat fardhu atau shalat sunah. Jadi, shalat tersebut bisa dilaksanakan pagi, siang, sore, ataupun malam.

Namun, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis sahih, Rasulullah Saw. pernah menyebutkan beberapa waktu ideal untuk memanjatkan doa, antara lain sebagai berikut.

  1. Sepertiga Malam Terakhir

Rasulullah Saw. bersabda, “Tuhan kami akan turun setiap malam ke langit dunia sehingga tersisa sepertiga malam yang terakhir. Maka, Allah berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Kukabulkan baginya; Barang siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Kuberi dia; dan Barang siapa yang memohon ampunan-Ku maka akan Kuampuni dia” (H.R. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan yang lainnya).

Sehingga, tidak salah kiranya kita melaksanakan shalat Istikharah setelah selesai melaksanakan shalat Tahajud.

  1. Sesudah Shalat Fardhu

Telah ditanya Rasulullah Saw., “Ya Rasulullah, doa yang bagaimanakah yang akan didengar oleh Allah?” Rasulullah Saw. bersabda, “Pada pertengahan malam dan setelah shalat fardhu.

  1. Ketika Sujud

Rasulullah Saw. bersabda, “Jarak yang paling dekat seorang hamba dari Tuhannya adalah tatkala dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa kalian pada waktu itu, karena doa kalian patut dikabulkan (Allah Swt.),” (H.R. Muslim).

Walaupun dalam beberapa hadis disebutkan doa Istikharah dilaksanakan setelah salam, tetapi tidak ada salahnya jika kita memohonkan doa tersebut saat bersujud, bisa pada sujud pertama maupun pada sujud di rakaat kedua.

Ada pendapat keliru mengenai shalat Istikharah, yaitu sebagian orang menyangka bahwa setelah melakukan shalat Istikharah, dia akan melihat sesuatu dalam mimpinya. Hal ini tidak berdasar.

Pada prinsipnya, jika seseorang telah melakukan shalat Istikharah dan hatinya menjadi tenang dengan pilihannya, tujuan Istikharah telah terpenuhi. Bukan seperti yang diduga sebagian orang bahwa jika seseorang tidak bermimpi, dia harus mengulangi Istikharah-nya lagi hingga mimpi itu datang. [ ]

Sumber: disarikan dari buku “ MELANGKAH KE SURGA DENGAN SHALAT SUNAT “ karya Dr. Aam Amiruddin, M.Si

buku shalat wudhu

5

Red: admin

Editor; iman

902