Jumlah Rakaat Dalam Shalat Tarawih 11 atau 23 ? Begini Penjelasannya

0
1252

Assalamu’alaykum.Pak Aam, saya baru pindah rumah atau keluar kota sebelumnya. Ini adalah Ramadhan pertama saya dan keluarga. Dalam menjalankan shalat Tarawih jamaah disini ada dua kelompok. Yang satu 8 rakaat dan yang lain 20 rakaat. Yang ambil 8 rakaat biasanya akan keluar duluan atau pulang dan shalat Witirnya di rumah. Sementara yang ambil 20 rakaat lanjut sampai selesai dan sampai Witir. Saya dan keluarga ambil yang 8 rakaat dan dilanjut Witir 3 rakaat di rumah. Apakah ini dibolehkan? Bagaimana sebenarnya jumlah rakaat shalat Tarawih yang dicontoh Rasul itu? Mohon penjelasannya dan terima kasih. ( Denny via fb )
 
 
 
 
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Sebenarnya ini adalah masalah klasik yang ada disetiap Ramadhan yakni seputar rakaat dalam shalat Tarawih. Saya juga sudah berulangkali menjelaskan baik on air atau pun off air saat kajian.
 
 
 
Tetapi tidak mengapa coba kita jelaskan kembali. Mudah-mudahan yang sudah tahu menjadi semakin paham dan yang baru tahu juga menjadi paham juga. Begini,  Jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaan shalat Tarawih sama dengan shalat Tahajud, yaitu 11 rakaat dengan formasi 4+4+3 atau 2+2+2+2+3.
 
 
 
Jadi maksudnya yang 4+4+3 itu adalah setiap 4 rakaat salam dan yang 3 rakaat adalah shalat Witirnya. Sementara 2+2+2+2+3 maksudnya setiap 2 rakaat salam dan yang 3 rakaat shalat Witir. Hal tersebut berdasarkan pada banyak hadis sahih, antara lain sebagai berikut.
 
 
 
Aisyah r.a. berkata, “Pada bulan Ramadhan maupun bulan lainnya, Rasulullah Saw. tidak pernah mengerjakan lebih dari sebelas rakaat. Beliau mulai dengan empat rakaat dan jangan kautanyakan baik dan panjangnya shalat beliau. Kemudian beliau melaksanakan empat lagi, jangan kautanyakan tentang baik dan panjangnya. Setelah itu beliau mengerjakan tiga rakaat…” (Muttafaq ‘alaih)
 
 
Kemudian keterangan yang menyebutkan shalat dilakukan dua rakaat-dua rakaat adalah sebagai berikut.
 
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah Saw. pernah melakukan shalat antara Isya dan Subuh sebanyak sebelas rakaat. Beliau salam pada setiap dua rakaat dan Witir satu rakaat.” (H.R. Bukhari)
 
Ini adalah penjelas tentang jumlah rakaat shalat Tarawih yang 11 rakaat.  Lalu bagaimana dengan yang melaksanakan shalat Tarawih 23 rakaat? Hal ini berdasarkan hadits dalam Musnad ‘Ali bin Al Ja’d terdapat riwayat sebagai berikut.
 
Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khoshifah dari As Saib bin Yazid, ia berkata, “Mereka melaksanakan qiyam lail di masa ‘Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at. Ketika itu mereka membaca 200 ayat Al Qur’an.” (HR. ‘Ali bin Al Ja’d dalam musnadnya, 1/413)
 
 
Jadi pelaksanaan shalat Tarawih yang 23 rakaat itu terjadi pada masa khalifah Umar bin Khathab. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perbuatan sahabat di zaman ‘Umar bin Khathab bervariasi, kadang mereka melaksanakan 11 raka’at, kadang pula –berdasarkan riwayat yang shahih- melaksanakan 23 raka’at. Lalu bagaimana menyikapi riwayat semacam ini? Jawabnya, tidak ada masalah dalam menyikapi dua riwayat tersebut. Kita bisa katakan bahwa kadangkala mereka melaksanakan 11 raka’at, dan kadangkala mereka melaksanakan 23 raka’at dilihat dari kondisi mereka masing-masing.
 
 
 
Menurut hemat saya, kalau Anda sreg atau merasa mantap atau yakin bahwa shalat Tarawih itu adalah 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat sehingga menjadi 11 rakaat, ya laksanakan yang itu. Kemudian Anda juga boleh melaksanakan shalat Tarawih dan Witir di rumah. Misalnya Anda shalat Isya berjamaah di masjid kemudian shalat Tarawihnya di rumah, maka itu diperbolehkan.
 
 
 
Intinya saling menghormati saja antara yang mengambil shalat Tarawih yang 11 rakaat seperti yang dicontohkan Rasul maupun yang mengambil 23 rakaat seperti yang diterjadi di zaman Umar bin Khathab dan tidak perlu saling menyalahkan. Tentu yang salah adalah yang bulan Ramadhan tidak puasa dan tidak shalat. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
 
 
 
Nah, terkait dengan pembahasan dan penjelasan shalat-shalat sunnah termasuk shalat Tarawih atau Witir , bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “MELANGKAH KE SURGA DENGAN SHALAT SUNAT”. Didalamnya ada contoh dan penjelasannya serta dalil yang insya Allah shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
 
 

4
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
670
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman