Pak Aam, setelah shalat Jum’at saya melihat ada orang yang dzikir dan wiridnya lama sekali. Apakah setelah shalat Jum’at di sunnahkan wiridan atau dizkir seperti shalat fardu ? Terima kasih (Budi by Apps)
Iya begini pertama yang harus kita pahami adalah kedudukan shalat Jum’at itu shalat yang wajib dilakukan oleh laki-laki berjamaah di masjid. Selama tidak ada uzur syari maka seorang laki-laki yang telah baligh wajib melaksanakan shalat Jum’at. Hal ini sebagaimana yang Allah telah perintahkan,
“Hai, orang-orang beriman! Apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah perdaganganmu. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS.Al Jumu’ah: 9)
Dengan demikian ketika hari Jum’at tiba maka bagi laki-laki baligh wajib ke masjid untuk shalat Jum’at. Kedudukan wajibnya ini seperti mengerjakan shalat yang lima waktu karena shalat Jum’at itu sebagai pengganti shalat Dzuhur. Sebagai contoh, ketika seseorang tidak bisa melaksanakan shalat Jum’at karena sakit atau dalam perjalanan (safar), maka dia harus menggantinya dengan shalat Dzuhur
Mengenai wirid yang dilakukan setelah shalat Jum’at itu disunnahkan dzikir seperti shalat fardhu. Iya, sama karena kedudukan shalat Jum’at sama dengan shalat wajib maka wirid atau dzikir sunnahnya seperti wirid dan dzikir setelah shalat fardu. Pentingnya dzikir ini sahabat Ibnu Abbas ra sampai menyampaikan bahwa “Dzikir kepada Allah Ta’ala adalah ibadah terbesar dibandingkan ibadah lainnya,”.
Bahkan Imam Ghazali sampai menulis buku yang khusus membahas tentang dzikir ini dalam kitabnya “Dzikrullah” yang menulis, “Jika Anda bertanya, kenapa dzikir kepada Allah yang dikerjakan secara samar oleh lisan dan tanpa memerlukan tenaga yang besar menjadi lebih utama dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan sejumlah ibadah yang dalam pelaksanaannya banyak mengandung kesulitan?”
Dengan demikian, apa saja manfaat utama dari amalan yang sampai dibahas secara khusus oleh Imam Ghazali ini?
Pertama, kebahagiaan setelah kematian
Ketika seorang Muslim meninggal dunia, maka harta, istri, anak, dan kekuasaan akan meninggalkannya. Ya, tidak ada lagi yang bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Saat itulah, amalan dzikir akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi diirnya.
Imam Ghazali memberikan ilustrasi menarik akan hal ini. “Ada orang bertanya, ‘Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal bersamanya?”
Imam Ghazali pun menjelaskan, “Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam malakut. Hal ini seperti yang Allah jelaskan dalam Surah Ali Imran ayat 169-170.”
Kedua, senantiasa diingat oleh Allah Ta’ala
Di dalam Al-Qur’an, Allah telah berfirman;
“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-Baqarah: 152).
Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).
Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam, Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah.”
Ketiga, diliputi kebaikan demi kebaikan
Seorang Muslim yang senantiasa berdzikir akan senantiasa mendapatkan kebaikan demi kebaikan. Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).
Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.” (HR. Ahmad).
Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat Islam. Manfaat dzikir yang sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam kitab-Nya agar kita terus menerus mengamalkannya.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).
Bahkan saat kita usai sholat pun, Allah tekankan agar kita terus berdzikir kepada-Nya.
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring” (QS. An-Nisa: 103).
Dengan demikian, mari kita upayakan agar muncul rasa suka dan cinta untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Karena amalan ini sangat mudah diamalkan dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tidak saja menjamin kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan kebaikan di akhirat.
Jadi, setelah shalat Jum’at itu sunnahnya wirid sebagaimana zikir orang-orang yang selesai melaksnakan wirid shalat wajib. Bahkan setelah shalat Jum’at disunnahkan pula melaksanakan shalat sunnah bada Jum’at.Wallahu’alam. [ ]
Editor: iman
Ilustrasi foto:norman
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/