Hukum Shalat Tahajud Berjamaah Dengan Istri, Ini Penjelasannya

0
976

Assalamu’alaykum. Pak Aam, bagaimana hukum shalat Tahajud berjamaah baik dengan anak atau istri? Apakah ada contoh dari Rasul?. Sebab menurut teman saya, shalat sunnah lebih baik  atau utamanya dikerjakan sendiri-sendiri. Mohon penjelasannya ( Ricko via fb )

 

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Hukum shalat Tahajud atau shalat malam adalah sunnah namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Rasulullah Saw. pun menganjurkan kita untuk banyak melakukan shalat Tahajud. Karena orang yang sering melakukannya akan mendapatkan banyak keutamaan, sebagaimana dijelaskan dalam sabdanya,

 

 

“Hendaklah kalian mengerjakan qiyaamul-lail (shalat Tahajud), karena Tahajud itu kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Tahajud itu dapat mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh kita.” (H.R. Tirmidzi dan Al-Hakim)

 

 

Pada hadis tadi, Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa shalat Tahajud merupakan kebiasaan orang-orang saleh dan juga dapat menjadikan pelakunya lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan menjauhkan diri dari berbagai macam penyakit.

 

 

Ketika Rasulullah ditanya tentang amal perbuatan yang paling utama, beliau menjawab, “Lama Qiyaam (berdiri shalat).” (H.R. Abu Daud)

 

 

Rasulullah Saw. juga bersabda, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib ialah qiyaamul lail (Tahajud).” (H.R. Muslim)

 

 

Rasulullah Saw. pun mendoakan umatnya yang rajin melaksanakan shalat Tahajud agar mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

 

 

“Semoga Allah merahmati suami yang bangun pada malam hari, lalu bertahajud dan membangunkan istrinya. Jika istrinya menolak bangun, dia memercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati istrinya yang bangun pada malam hari, lalu dia melaksanakan Tahajud dan membangunkan suaminya untuk melaksanakan shalat Tahajud pula. Jika suaminya menolak bangun, dia memercikkan air ke wajahnya,” (H.R. Abu Daud).

 

 

Doa Rasulullah Saw. tersebut sebagai bukti bahwa shalat Tahajud merupakan shalat sunah yang besar pahalanya, dan di antara ibadah sunah yang paling dicintai Allah Swt.

 

 

Kembali ke pertanyaan Anda, apakah shalat Tahajud boleh dikerjakan dengan berjamaah? Jawabnya adalah boleh. Walaupun shalat Tahajud termasuk shalat yang dilaksanakan secara sendiri (munfarid), namun sekali-kali shalat ini bisa dilakukan secara berjamaah baik dengan anggota keluarga (anak,istri) atau dengan jamaah yang lain. Hal ini berdasarkan keterangan dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a.,

 

“Pada suatu malam, aku pernah mengerjakan shalat bersama Rasulullah Saw. Beliau membuka dengan membaca Surah Al-Baqarah. Aku berpikir beliau akan ruku pada ayat keseratus. Namun, ternyata beliau terus melanjutkan bacaannya. Aku mengira beliau akan membaca surat Al-Baqarah itu dalam satu rakaat. Beliau pun terus berlalu. Lalu, kukatakan (dalam hati) beliau akan ruku dengan bacaan Surah Al-Baqarah penuh. Kemudian, beliau membuka Surah An-Nisaa dan membacanya kemudian membuka Surat Ali ‘Imran dan membacanya. Beliau membacanya secara pelan. Jika melalui ayat tasbih, beliau bertasbih; jika beliau melewati ayat permohonan, beliau memohon; jika beliau melalui ayat ta‘awudz, beliau memohon perlindungan …” (H.R. Muslim)

 

Selain hadis tersebut, ada hadis lain yang serupa yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas‘ud r.a. Dia bercerita pada sahabat lain,

 

Aku pernah mengerjakan shalat bersama Rasulullah Saw. pada suatu malam. Beliau memanjangkan bacaan sehingga rasanya aku ingin melakukan hal yang tidak baik.” Ada yang bertanya, “Apa yang hendak kamu lakukan?” Ibnu Mas‘ud menjawab, “Aku ingin segera duduk dan meninggalkannya.” (Muttafaq ‘alaih)

 

BACA JUGA: Utama Shalat Tahajud atau Melayani Suami ? 

 

Kemudian yang perlu kita ketahui adalah bahwa shalat Tahajud adalah banyak keutamaannya. Jabir r.a. berkata, Rasulullah Saw. pernah ditanya,

 

Shalat (malam) bagaimanakah yang lebih baik?” Rasulullah menjawab, “Yang lama berdirinya.” (HR. Muslim)

 

Jadi sekali lagi shalat Tahajud boleh dikerjakan dengan berjamaah, baik di masjid dengan jamaah yang lain atau di rumah dengan seluruh anggota keluarga. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

Nah, terkait dengan ibadah atau shalat-shalat sunnah yang bisa menuntun kita ke surga, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “MELANGKAH KE SURGA DENGAN SHALAT SUNAT”. Didalamnya ada contoh dan penjelasannya serta dalil yang insya Allah shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

897

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman