Cara Mendidik Anak Agar Berakhlak Mulia, Lakukan 5 Hal Ini

0
1223

Assalamu’alaykum. Pak Aam, bagaimana caranya agar anak-anak kita mempunyai akhlak yang mulia?. Sebab persoalan bangsa saat ini sepertinya lebih dominan atau pada akhlak yang tidak terpuji. Mohon nasihatnya. ( Ghufron via fb )

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dimuliakan Allah. Pertanyaan Anda nampak sederhana namun sejatinya bermakna sangat mendalam. Tidak salah pengamatan Anda bahwa pangkal dari persoalan saat ini khususnya yang terjadi di masyarakat kita adalah lebih dominan pada persoalan akhlak.

 

 

Dapat kita saksikan marahnya kasus korupsi bukan karena pelakunya miskin dan berpendidikan rendah. Melainkan pada moral dan akhlaknya yang serah, ingin kaya dengan jalan pintas. Ingin hidup mewah tapi tidak mau bekerja keras.

 

 

Begitu juga dengan pergaulan remaja atau muda mudi. Tawuran antar pelajar, narkoba dan pergaulan bebas lainnya. Adalah bukti lunturnya akhlak dikalangan generasi muda. Tentu ini tidak sepenuhnya salah mereka. Sebab bisa jadi ada andil atau peran orang tua yang kurang mendidik atau salah mendidik.

 

 

Akhlak berasal dari kata akhlaq yang merupakan jama dari khulqu dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat, dan adab. Secara istilah, akhlaq diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bukan perbuatan sewaktu-waktu atau sekali-kali saja.

 

 

Salah satu fungsi atau tugas diutusnya Rasulullah adalah untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah dan memperbaiki akhlak manusia. Dalam haditsnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” ( HR.Bukhari )

 

 

Kemudian dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقاً…

Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat majelisnya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya…” ( HR. At Tirmidzi )

Tentu masih banyak ayat Al Quran dan hadits yang membahas atau menguraikan tentang pentingnya akhlak ini.

 

Setelah masalah akidah, ada persoalan lain saat kita membicarakan mengenai nilai yang harus ditanamkan pada buah hati, yaitu persoalan akhlak.

 

Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika melakukan sebuah perbuatan yang timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran sehingga tidak terkesan sebagai keterpaksaan. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

 

Orangtua yang sadar akan pentingnya kepribadian anakanaknya akan berusaha menjadi teladan yang terbaik. Jika orangtua kurang hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata, terlebih di depan anak, secara refleks anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Sebagaimana akidah, pembinaan akhlak juga harus dilakukan sejak masa kanak-kanak. Tentu saja, pembimbing utamanya haruslah orangtua.

 

 

Pada masa ini, anak paling banyak bergaul dengan orangtuanya. Karena tingginya tingkat interaksi dan kedekatan itu, para orangtua hendaknya menyadari pengaruh keberadaan dan tingkah laku mereka terhadap perkembangan akhlak anak.

 

 

Orangtua harus dapat membina atau memberi teladan yang baik karena anak-anak sangat mudah meniru tingkah laku atau perkataan orangtua mereka. Pembekalan akhlak baik yang sudah terbina dalam diri anak akan menjadi bekal mereka menuju kedewasaan.

 

Banyak yang tidak menyadari bahwa orangtua yang mengabaikan pembinaan akhlak anak sebenarnya sedang menabung kehancuran anak-anak mereka sendiri. Anakanak yang tidak mendapat pembinaan akhlak yang baik akan mudah terpengaruh oleh perkembangan dan kemajuan zaman.

 

BACA JUGA: Mendidik Anak Agar Jujur

 

Mereka akan dengan mudah meniru segala hal yang menurut mereka bagus tanpa menyaring baik-buruknya terlebih dahulu sehingga tak jarang menjadi korban berbagai gejala sosial, di antaranya kenakalan remaja.

 

Semua perilaku yang tertanam sejak kecil akan tetap membekas dan terbawa sampai usia dewasa. Sehingga, anakanak yang terbiasa berperilaku baik sejak kecil akan terdorong untuk berbuat baik pula saat mereka dewasa. Inilah alasannya pembinaan akhlak sejak dini dianggap sebagai bekal penting bagi kehidupan seorang anak di masa depannya.

 

Lalu bagaimana menanamkan akhlak yang mulia dalam diri anak-anak sejak dini agar kelak menjadi manusia yang mulia dan berakhlaku karimah? Ada beberapa hal yang bisa bapak ibu dan sahabat-sahabat lakukan.

 

  1. Tanamkan keimanan dan akidah yang kuat.

Ini adalah pondasi yang pertama dan utama yang harus dilakukan oleh para orangtua. Jika anak mempunyai keimanan yang kokoh dan akidah yang lurus maka insya Allah ia akan mempunyai perilaku dan akhlak yang baik.

  1. Orang tua memberikan teladan akhlak yang baik

 

Pembelajaran terbaik untuk anak adalah melihat dan mencontoh. Orang yang paling pertama akan dicontoh oleh anak tentu adalah ayah, ibu dan anggota keluarganya. Jadi salah satu cara terbaik menanamkan akhlak mulia dalam diri anak adalah dengan memberikan contoh teladan baik kepada mereka. Jangan sampai menyuruh anak berperilaku baik sementara orang tuanya memberikan contoh atau hal yang buruk.

 

  1. Kenalkan tentang perilaku baik dan buruk sejak dini

 

Anak perlu kita kenalkan tentang perilaku baik sejak dini, berbagai akhlak mulia bisa diajarkan dengan mengenalkan padanya. Seperti adab makan minum, adab tidur, adab ketika bertemu dengan yang lebih tua dan lain sebagainya. Selanjutnya kita juga perlu menyampaikan pada anak tentang dampak kebaikan yang akan didapatkan dengan akhlak mulia, baik itu dampak di dunia maupun di akhirat. Demikian juga anak perlu mengenal atau memahami hal-hal yang buruk misalnya mengambil barang tanpa meminta izin, meski barang itu milik ayah ibunya atau adik kakaknya, tetap harus meminta izin.

 

  1. Berikan apreasiasi jika anak melakukan kebaikan

 

Memberikan apresiasi berupa pujian kata, hadiah atau senyuman indah ternyata sangat jarang dilakukan oleh orang tua pada anaknya. Karena kebanyakan orang tua lebih mudah melihat kesalahan anak lalu menghukumnya ketimbang melihat kebaikan dan memberikan apreasiasi. Padahal apresiasi sangat dibutuhkan anak untuk perkembangan mentalnya, dengan adanya apresiasi anak merasa kalau dirinya dianggap, dia tau kalau melakukan kebaikan akan berdampak baik juga sehingga hal ini menjadi motivasi tersendiri baginya untuk terus melakukan kebaikan.

 

  1. Pastikan anak bergaul dan memiliki teman yang baik

Setelah anak beranjak remaja tentu perilaku atau akhlaknya juga ditentukan oleh pergaulannya. Anak akan melihat teman-teman sepergaulan atau orang yang sering berinteraksi dengannya. Untuk itulah kita sebagai orang tua perlu mendampingi anak untuk memastikan dengan siapa saja dia berteman. Jika kita melihat anak kita bergaul dengan orang-orang yang cenderung memiliki akhlak buruk maka secepatnya ingatkan agar lebih berhati-hati dalam memilih teman.

 

Inilah beberapa hal yang bisa Anda atau bapak ibu lakukan dalam membentuk sekaligus mendidik anak agar mempunyai akhlak yang baik. Tentu masih lagi hal-hal lain yang bisa digali atau diperlajari lebih dalam lagi. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawan. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

580

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman