Assalamu’alaykum. Pak Aam,bagaimana pelaksanaan sholat Magrib yang dijamak dengan shalat Isya? Shalat mana yang lebih dulu dilakukan? Magrib dulu atau Isya dulu? Kalau kita jamak Takhir.Mohon penjelasannya. ( Iwan via email)
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat yang dimuliakan Allah. Untuk menjawab pertanyaan ini, lihat apa yang dilakukan Rasul. Karena Rasul mengatakan “shalat lah kalian, sebagaimana kamu melihat aku shalat” .
صلوا كما رأيتموني أصلي
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku mengerjakan shalat.” (HR. Bukhari).
Jadi ketika Rasul menjamak takhir atau mengakhirkan shalat di muzdalifah, jadi perlu diingat sahabat-sahabat sekalian ketika kita berhaji itu sunnahnya, afdolnya kita wukuf di arafah lalu berangkat di muzdalifah , Magrib dan isyanya itu di muzdalifah. Itu afdolnya. Tapi kalau tidak memungkinkan, keburu waaktu Isya habis. Ya Anda boleh melakukan sholat Magrib dan Isya di Arafah.
BACA JUGA : Ciri Shalat Yang Khusuk, Apa Saja ?
Mari kita lihat ketika Rasulullah sholat magrib dan isya di Arafah, beliau melakukan Magrib dulu baru Isya. Jadi tidak perlu bingung urutannya, sesuai urutan shalat saja. Kecuali, ketika Anda mau melakukan shalat jamak Takhir di sebuah masjid itu sudah berjalan shalat Isya lalu Anda bermakmum, lalu setelah itu Anda iqomah untuk melaksanakan shalat Magrib. Kenapa Isya dulu baru Magrib?
Karena di Masjid itu sedang berlangsung shalat Isya berjamaah. Jadi Anda ikut dulu sholat berjamaahnya. Tapi kalau tidak sedang berlangsung shalat Isya, Anda sendiri atau dengan teman-teman yang langsung mengerjakan jamak takhir, maka lakukanlah sesuai urutan shalat. Begitu juga ketika melakukan shalat jamak takhir Dzuhur dan Ashar. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Nah, terkait pembahasan bab shalat ini lebih detail berikut dalilnya, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “SUDAH BENARKAH SHALATKU?“. Didalamnya ada pembahasan bab praktik shalat berikut contoh-contohnya. Wallahu’alam bishawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
921
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman