PERCIKANIMAN.ID – – Ramadhan telah meninggalkan kita semua seiring dengan bergemanya takbir, tahmid dan tahlil dalam menyambut bulan 1 Syawal. Bagi orang-orang yang beriman kepergian Ramadhan pantas untuk ditangisi sebab keuatamaannya.
Ramadhan adalah bulan “latihan” bagi umat muslim untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dibulan ini kita berlomba-lomba meminta ampunan dan beribadah sebanyak-banyaknya untuk mencapai keridhaan Allah.
Selain memberikan oleh-oleh pada sanak keluarga, kira-kira apa oleh-oleh Ramadhan lainnya yang kita dapatkan? Jangan sampai kita menjadi orang yang celaka karena dosa kita tidak diampuni dan tidak memetik sesuatupun dari bulan Ramadhan yang menjadi kelanjutan ibadah kita dihari-hari berikutnya. Sebagaimana tersebut dalam do’a malaikat Jibril yang diamini oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala).” (HR. Ahmad)
Imam Ibnu Rajab berkata, “Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal sholeh setelahnya.” Apabila telah melakukan amal kebaikan, namun masih mengerjakan perbuatan buruk setelahnya, bisa jadi amal kebaikan kita itu tidak diterima oleh Allah SWT.
Maka perbanyaklah memohon ampunan pada Allah SWT di bulan Ramadhan dan tetap istiqamah menjalankan ibadah di bulan-bulan berikutnya. Untuk tetap istiqamah tentu ada amalan-amalan yang mesti kita jaga. Nah, amalan apa saja yang dapat kita lakukan setelah Ramadhan? Mari kita simak.
- Tetap menjaga sholat lima waktu dan berjamaah
Di bulan Ramadhan, banyak orang yang mendadak rajin sholat dan masjid-masjid jadi penuh. Entah karena terbawa atmosfir sekitar atau yang benar-benar sadar hendak memperbaiki ibadahnya. Hal tersebut menjadi pertanda dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka pada bulan Ramadhan.
Hal ini tentunya tidak ditinggalkan begitu saja setelah Ramadhan berlalu. Jangan sampai sholat lima waktu dan berjamaah di masjid (bagi laki-laki) hanya jadi formalitas saat Ramadhan.
- Memperbanyak puasa sunnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan puasa sunnah sebagai berikut, “Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai,…” (HR. Tirmidzi).
Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka.
Puasa sunnah yang dapat dilakukan misalnya, puasa syawal, puasa ayyamul bid, puasa senin/kamis, puasa arofah, puasa asyura, puasa sya’ban atau puasa daud.
- Puasa enam hari di bulan Syawal
Dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).
Berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban seperti halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amalan wajib.
Amalan sunnah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib.
Baca Juga: Memaknai Ramdhan dengan Menggali Keutamaannya
- Menjaga sholat malam
Jika dibulan Ramadhan kita rajin sholat malam seperti tarawih, witir, dan tahajud, di hari-hari biasa kita sebaiknya tetap melakukan sholat tahajud minimal dua rakaat. Orang yang melakukan shalat malam dijamin masuk surga dan selamat dari adzab neraka.
Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, jalinlah tali silturahmi (dengan kerabat), berilah makan (kepada istri dan kepada orang miskin), shalatlah di waktu malam sedangkan manusia yang lain sedang tidur, tentu kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Tirmidzi).
- Amalan yang dilakukan terus-menerus.
Lakukan amalan yang sanggup kita lakukan secara terus-menerus walaupun sedikit. Misalnya amalan sunnah yang dapat kita lakukan adalah sholat malam walaupun hanya dua rakaat, atau hanya puasa senin/kamis, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah).
Itu dia amalan-amalan yang dapat kita jaga di hari-hari biasa setelah bulan Ramadhan. Semoga kita termasuk orang yang selalu mendapat taufik Allah dan dimudahkan untuk istiqamah. Semoga bermanfaat.
Disadur dari berbagai sumber
5
Red: riska
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
980
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online