Apa Boleh Istri Menolak Ajakan Suami ? Karena Ingin Shalat Tahajud

0
994

 

 Assalamu’alaykum. Pak Aam, mohon maaf mau minta penjelasan. Istri  saya kadang-kadang menolak ketika di ajak berhubungan intim dengan alasan mau shalat tahajud sehingga malas mandi malamnya. Lebih utama manakah shalat tahajud yang hanya ibadah sunnah dengan melayani suami?  Mohon nasihatnya( Abu vi fb)

 

 

Wa’alaykusalam Wr.Wb. Bapak,ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Suami atau istri hendaknya memahami hak dan kewajibannya masing. Hal ini tentu untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

 

Tugas atau kewajiban seorang suami diantaranya adalah memberikan nafkah kepada keluarganya, baik istri maupun anak-anaknya. Nafkah disini yang utama tentu adalah kebutuhan pokok yakni seperti pangan,sandang dan papan.

 

Kemudian salah satu tugas atau kewajiban seorang istri adalah melayani suaminya dalam hal ini lebih khusus adalah melayani kebutuhan biologis suaminya sepanjang tidak ada hal-hal yang dilarang dalam syariat Islam, seperti istri sedang haid, nifas, siang hari bulan Ramadhan atau keadaan sakit yang sangat parah.

 

Selama istri sehat dan dalam keadaan yang tidak tersebut tadi maka istri wajib melayani suaminya jika suami mengajaknya. Lalu, bagaimana seharusnya sikap  istri bila diajak oleh suaminya? Perhatikan Anda hadits berikut ini.

 

Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul ( jima’) hendaknya wanita (istri) itu mendatanginya sekalipun dia berada di dapur.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)

 

Hadits ini menggambarkan bagaimana perintah patuh dan taatnya seorang istri kepada suami dalam urusan memenuhi kebutuhan biologis suaminya. Bahkan ketika sedang beribadah sunnah sekali pun jika sang suami menginginkan hubungan intim maka istri wajib membatalkan. Coba simak hadits yang disampaikan dari Abu Hurairah ra, dimana Rasulullah Saw bersabda,

 

Tidak halal bagi wanita (istri) untuk berpuasa (sunnah) sedangkan suaminya berada di rumah, kecuali dengan izinnya.” (HR. Bukhari)

 

Keterangan dari hadits ini mengingatkan kepada seorang istri jika hendak ibadah sunnah dalam hal ini berpuasa maka hendaknya ia meminta izin kepada suaminya. Siapa tahu sang suami menginginkan hubungan intim maka istri wajib meminta izin kepada suaminya.

 

Lalu bagaimana jika seorang istri menolak ajak suaminya untuk berhubungan intim tanpa alasan yang dapat dibenarkan oleh syariat Islam atau tanpa udzur syar’i? Ini juga harus menjadi perhatian para istri dan bisa dipahami. Coba simak dan perhatikan hadits yang disampaikan dari Abu Hurairah ra, dimana Rasulullah Saw bersabda,

 

Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya (berhubungan intim)  lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari )

 

Hadits ini menjelaskan bagaimana keharusan taat seorang istri kepada suaminya khususnya dalam pemenuhan kebutuhan biologis suami. Ini mungkin terkesan diskriminatif namun demikian syariat Islam telah sempurna sehingga tiadalah itu semua kecuali untuk kemaslahatan atau kebaikan untuk ummatnya.

 

Sebenarnya kalau istri Anda menolak hubungan intim dengan alasan mau shalat Tahajud sehingga malas mandi malamnya, ini alasannya kurang tepat atau tidak sesuai syariat. Disini ada dua hal yang berbeda, melayani suami adalah kewajiban seorang istri. Sementara ibadah sunnah dalam hal ini shalat Tahajud adalah hak istri yang bisa dikerjakan dilain waktu.

 

Jadi menurut hemat saya, kurang tepat tepat alasannya, kalau hanya sekedar malas mandi malam. Namun demikian Anda perlu menjelaskan kepada istri secara baik dan bijak. Siapa tahu istri Anda belum paham atau ada alasan lain. Anda juga jangan dulu marah atau berburuk sangka. Pahami dulu kondisi istri Anda.

 

 

Lalu apakah seorang istri tidak boleh menolak ajakan suami? Tentu saja boleh selama yang saya sebutkan diatas tadi. Ada alasan syar’i dimana seorang istri boleh menolak ajakan suami dalam hubungan intim seperti sedang haid,nifas,siang hari Ramadhan atau karena sakit yang tidak memungkinkan seorang istri melayani suaminya.

 

Namun demikian Anda juga harus memahami kondisi istri. Jangan sampai Anda menggunakan hadits tersebut hanya sekedar untuk kesenangan Anda sendiri tanpa melihat dan memahami kondisi istri baik fisik maupun psikisnya.

 

Anda juga harus paham dan bersabar. Juga sebarapa sering istri Anda menolak ajakan tersebut. Anda sebutkan “kadang-kadang”, berarti kan tidak sering atau tidak setiap Anda ajak lalu istri menolak. Siapa tahu istri Anda sedang kelelahan atau kecapean setalah seharian mengurus anak dan rumah. Atau siapa tahu istri Anda memang betul-betul ingin melaksanakan shalat Tahajud yang sudah lama tidak dikerjakan.

 

Jadi menurut hemat saya, cobalah bangun komunikasi dan pahami kebutuhan atau kemauan istri. Tidak ada salahnya sesekali Anda memberikan kesempatan istri untuk Tahajud malam itu. Kemudian malam berikutnya bisa melayani Anda.

 

BACA JUGA: Kewajiban Istri Kepada Suami

 

Saran saya, Anda tinggal komunikasi dengan istri yang baik, santun dan bijaksana. Tidak ada salahnya Anda mengalah dan bersabar. Selama alas an istri menolak masih dalam kondisi atau tahap yang wajar, Anda tidak perlu marah-marah.

 

Sebagaimana yang kita ketahui, selain bernilai ibadah, hubungan suami istri atau hubungan intim adalah salah satu hal yang dapat membuat keharmonisan dalam rumah tangga. Untuk itu alangkah baik dan bijaknya jika dilakukan dengan penuh kehangatan dan saling pengertian.  Demikian penjelasan saya semoga bermanfaat.

 

Nah, terkait pembahasan masalah dan solusi hubungan suami istri lebih detail dan mendalam Anda dan juga bapak ibu sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “CINTA & SEKS Keluarga Muslim” yang saya tulis bersama dr Untung. Selain bahasan atau tinjauan dari sisi medis juga ada pembahasan dari sisi syar’inya sehingga buku ini jauh dari kesan jorok. Insya Allah buku ini ilmiah juga syar’iyah yang sangat bermanfaat bagi suami dan juga istri. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

930

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/