Assalamu’alaykum Wr.Wb , Pak Aam. Saya ingin bertanya mengenai pendidikan anak. Kasusnya adalah anak yang tidak didik oleh orangtuanya sebab keduanya telah berpisah dan masing-masing sudah berkeluarga lagi. Sang anak tinggal dan didik oleh sang nenek yang pendidikannya terbatas sehingga ilmu dalam mendidik sangat kurang. Bagaimana langkah saya sebagai pamannya yang jarak rumah saya ke rumah nenek hanya 10 km agar bisa mengarahkan keponakan saya menjadi lebih baik dengan di didik yang baik pula. Mohon nasihatnya. (Denny via email)
Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Pak Denny, mojang bujang dan sahabat sekalian, apa yang akan Anda lakukan tentunya sebuah perbuatan mulia, dimana Anda bukan hanya peduli sebatas materi namun juga juga soal kebutuhan pendidikan atau intelektualnya.
Namun jangan lupa bahwa tentu saja kita harus menghargai dulu upaya sang nenek untuk mengurus cucunya. Menurut hemat saya, itu sudah merupakan kepedulian dan ikhtiar luar biasa dari sang nenek. Anda sebagai pamannya merasa bertanggungjawab dalam membantu mendidik keponakan anda. Jika anda sudah mempunyai kemampuan materi ataupun kemampuan untuk mendidik, karena ingin membantu sang nenek dengan keterbatasan ilmunya. Maka, ini merupakan amal besar jika anda mau mengambil anak tersebut untuk di didik oleh Anda. Sebuah hadist Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)
BACA JUGA : Mendidik Anak Agar Santun
Maksud dari anak yang sholeh adalah tidak selamanya harus anak kandung. Karena kalau anak yang bersifat biologis dan genetic itu disebutnya dengan bintun/ibnun . Makanya dalam keseharian, kita suka menyebut nama orangtua itu dihubungkannya dengan bin sebab bin adalah anak biologis. Dalam hadist disebutkan waladdun, artinya adalah anak yang kita didik meskipun dia bukan anak kandung kita. Jika kita didik mereka sehingga menjadi anak yang sholeh, bisa menjadi simpanan kita dan sumber amal yang terus mengalir ketika kita mati.
Sebagai pamannya, anda mengambil anak itu dan mendidik anak itu menjadi anak sholeh, maka itu akan menjadi amal buat anda. Tetapi jika anda sudah berkeluarga, maka terlebih dahulu musyawarahkan dengan istri anda. Sebab, mendidik anak itu butuh kesepakatan antara suami-istri . Tetapi, jika tidak ada kesepakatan, maka anda sebisa mungkin untuk meluangkan waktu datang ke rumah neneknya dan memantau cara mendidiknya serta memberikan saran ke nenek yang merawatnya itu sebisa dan semampu anda.
BACA JUGA : Mendidik Anak Dalam Islam
Dalam islam, kita diwajibkan membantu semampu kita yang bisa kita lakukan. Sebab, ucapan yang paling bagus adalah kita menebar kebaikan.
Allah berfirman :
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allâh, dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri).” [Q.S. Fushshilat :33]
Wallahu’alam.
5
Red: tami
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
970
