Samakah Luka Bakar di Dunia dengan di Neraka?

0
419

Tahukah Anda bahwa dari sekian jenis luka yang ada, salah satu yang (barangkali) paling tidak diinginkan adalah luka bakar? Tidak lain karena ternyata luka bakar adalah yang paling sulit penanganannya sekaligus lebih perih rasanya. Selain itu, luka bakar juga bisa menimbulkan efek lain, seperti terjadinya proses peradangan, menggiatnya sistem kekebalan dalam tubuh, dan bisa mengganggu kondisi kejiwaan penderitanya seperti syok atau semacamnya.

Luka bakar juga merupakan luka yang paling perih rasanya. Menurut para ahli medis, semakin dangkal luka bakar, maka akan semakin perih rasanya. Artinya, ketika kulit bagian luar kita terbakar, maka efek perihnya berada pada taraf maksimal. Secara struktur, kulit kita terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hypodermis. Urutan tersebut secara beraturan dari paling luar sampai paling dalam. Barulah lapisan kulit ini membungkus otot, lalu otot membungkus tulang.

Epidermis adalah bagian kulit terluar yang terlihat oleh mata kita. Epidermis memiliki fungsi estetik. Di lapisan ini terdapat banyak komunitas sel seperti komunitas sel Langerhans sehingga kulit memiliki fungsi perlindungan dari bakteri. Lalu, ada komunitas sel syaraf sehingga kulit bisa merasakan sentuhan atau rangsangan. Ada pula komunitas sel basal, sel ini aktif membelah setiap waktu, sehingga setiap hari kulit kita selalu berganti menjadi kulit baru. Masih banyak lagi komunitas sel di lapisan ini yang membentuk kulit kita seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang.

Di bawah lapisan epidermis, ada lapisan dermis. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luas di antara 3 lapisan kulit. Lapisan ini secara umum dibagi kembali menjadi lapisan papillary dan lapisan reticular dengan posisi lapisan reticular berada lebih dalam daripada lapisan papillary. Lapisan papillary ini memiliki persyarafan yang cukup banyak seperti menerima sensasi hangat, dingin, nyeri, gatal, dan lain-lain. Sementara lapisan reticular berfungsi dalam hal keelastisitasan kulit. Di lapisan ini pula terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang memiliki fungsi sangat penting bagi tubuh manusia.

Lapisan terdalam dari susunan kulit adalah lapisan hypodermis. Lapisan ini terdiri dari lemak. Lapisan ini pun bisa dikatakan memiliki peran sebagai ‘jangkar’ agar lapisan di atasnya tidak bergerak-gerak atau berpindah-pindah. Ketiadaan lapisan ini, bisa kita bayangkan sendiri. Barangkali, kulit telapak tangan kita bisa-bisa pindah ke daerah wajah. Mahasuci Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan tidak sia-sia.

Di awal disebutkan bahwa semakin dangkal luka bakar, maka semakin perih rasanya. Tahukah Anda mengapa demikian? Tidak lain karena hanya lapisan epidermis dan lapisan dermis bagian papillary yang memiliki banyak syaraf. Lapisan inilah yang paling peka dengan segala rangsangan termasuk rasa sakit akibat luka bakar.

Luka bakar sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya, salah satunya dengan ukuran tingkat kedalamannya. Berdasarkan kedalaman, luka bakar bisa dibagi menjadi tingkat 1, tingkat 2A, tingkat 2B, tingkat 3, dan tingkat 4.

Pada tingkat 1, kedalaman hanya sebatas epidermis. Jadi, ini merupakan luka yang paling dangkal. Pada tingkat 2A, kedalaman sampai dermis papillary. Tingkat 2B cederanya membakar sampai dermis reticular. Tingkat 3 membakar sampai daerah hypodermis. Lalu tingkat 4 merupakan tingkat yang membakar sampai ke tulang. Dan tentu saya, sari susunan luka bakar di atas, luka yang paling parah dan perih adalah luka dengan tingkat kedalaman terdangkal.

Sebagai orang yang beragama, tentu kita mengenal namanya surga dan neraka. Surga adalah gambaran kenikmatan dan neraka adalah gambaran sebuah siksa yang memedihkan. Umumnya, neraka kita kenal sebagai tempat penyiksaan dengan dominan alat siksa berupa api yang membakar. Dalam imajinasi kita, barangkali kita membayangkan siksaan di neraka adalah dengan dibakar api hingga ke tulang, bahkan sampai jadi abu. Tetapi, jika kita perhatikan apa yang disampaikan Al-Quran dengan saksama, maka gambaran api yang membakar di neraka kelak sama dengan apa yang terjadi di dunia ini (tentu dengan kadar api yang berbeda). Perhatikan firman Allah dalam salah satu ayat surat An-Nisaa berikut ini:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An-Nisaa [4]: 56)

Jika kita perhatikan (kalimat yang dicetak tebal), Allah menggunakan kata ‘hangus’ sebagai gambaran. Nah, apa yang terbayang di benak kita dengan kata tersebut? Hangus adalah sebuah situasi yang menggambarkan bahwa objek yang dibakar hanya mengalami luka bagian terluarnya saja. Jadi, kelak api neraka tidak akan membakar sampai ke tulang, namun hanya membakar kulit bagian luar (luka bakar jenis 1 dan 2A). Mengapa? Tidak lain karena luka paling menyakitkan bukan luka yang sampai membakar tulang, namun luka bakar di lapisan terluar yang dala ayat di atas disebut menghanguskan. Hendaknya, hal ini menjadi peringatan bagi kita akan luka bakar di neraka yang sudah pasti akan berjuta kali lipat lebih menyakitkan dari luka bakar di dunia. Karenanya, marilah kita bersama-sama menjaga diri dan keluarga dari jilatan api neraka. Wallahu a’lam. Fatih, didukung beragam sumber