PERCIKANIMAN.iD – – Legenda sepak bola Eric Cantona kembali mencuri perhatian publik, kali ini bukan karena aksi spektakuler di lapangan hijau, melainkan melalui kritik pedas terhadap kebijakan FIFA. Mantan striker ikonik Manchester United ini tampil di atas panggung konser amal Together 4 Palestine yang digelar di OVO Arena, London, pada Rabu (17/9/2025).
Dalam penampilannya yang mengundang decak kagum, Cantona berdiri berdampingan dengan Mahmoud Sarsak, eks pemain timnas Palestina yang pernah menjalani masa tahanan selama tiga tahun di penjara Israel. Momen ini menjadi sangat bermakna ketika kedua sosok tersebut menyuarakan pesan kuat yang mengguncang seluruh penonton yang hadir.
Dengan lantang dan penuh keyakinan, Cantona melontarkan kritik tajam yang langsung menarik perhatian hadirin. “FIFA dan UEFA melarang Rusia empat hari setelah Ukraina. Kita sudah 716 hari menyaksikan genosida, dan Israel masih bermain,” ujar mantan bintang timnas Prancis itu dengan tegas.
Pernyataan kontroversial tersebut langsung mendapat sambutan luar biasa dari ribuan penonton yang memadati venue. Tepuk tangan meriah dan sorak-sorai dukungan bergema di seluruh arena, menunjukkan resonansi kuat dari pesan yang disampaikan oleh sosok yang dikenal dengan julukan “King Eric” ini.
Kehadiran Cantona di panggung konser amal tersebut bukanlah kejadian yang mengejutkan bagi mereka yang mengenal rekam jejaknya pasca pensiun. Sejak menggantung sepatu pada tahun 1997, pria kelahiran Marseille ini kerap tampil sebagai aktivis sosial yang tidak segan menyuarakan pandangannya tentang berbagai isu kemanusiaan global.
Bagi Cantona, partisipasinya dalam acara ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar kehadiran simbolis. Ia melihat momentum ini sebagai kesempatan emas untuk mengajak federasi sepak bola internasional agar menerapkan standar yang konsisten dan adil. Menurutnya, dunia olahraga dan nilai-nilai kemanusiaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan begitu saja.
Acara Together 4 Palestine sendiri diklaim sebagai gerakan solidaritas paling besar yang pernah diselenggarakan di Inggris untuk mendukung Gaza. Inisiatif mulia ini digagas oleh Brian Eno, musisi veteran yang telah lama dikenal karena karya-karya inovatifnya. Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, konser ini juga disiarkan secara langsung melalui platform streaming ke berbagai belahan dunia.
Deretan artis yang tampil dalam acara tersebut sangat mengesankan dan mencakup nama-nama besar industri musik internasional. Damon Albarn, vokalis Blur dan Gorillaz, hadir bersama James Blake, Jamie xx, dan aktor sekaligus rapper Riz Ahmed. Selain itu, event ini juga menghadirkan talenta-talenta baru yang sedang naik daun seperti Elyanna, Saint Levant, dan El Far3i, yang memberikan nuansa segar pada acara tersebut.

Aspek kemanusiaan dari konser ini tidak hanya berhenti pada pesan politik yang disampaikan. Seluruh hasil penjualan tiket dari acara ini akan disalurkan kepada organisasi-organisasi kemanusiaan yang bergerak membantu rakyat Palestina. Di antaranya adalah Taawon, Palestine Children’s Relief Fund, dan Palestine Medical Relief Service, yang telah lama berjuang memberikan bantuan konkret bagi mereka yang membutuhkan.
Kehadiran Cantona dalam acara ini memiliki bobot khusus mengingat dia berasal dari dunia sepak bola, sektor yang selama ini cenderung menghindari isu-isu politik sensitif. Industri sepak bola global memang dikenal lebih memilih bersikap netral dan menghindari kontroversi yang dapat berdampak pada bisnis dan hubungan internasional.
Transformasi Cantona dari sosok yang dahulu terkenal karena aksi kontroversialnya di lapangan, termasuk insiden selebrasi karate kick yang ikonik, kini menjadi suara pemberontak yang berani mengangkat isu-isu kemanusiaan. Perjalanan hidupnya menunjukkan evolusi dari seorang atlet yang eksentrik menjadi aktivis yang tidak takut bersuara tentang ketidakadilan dan standar ganda dalam sepak bola internasional.
Kritik yang dilontarkan Cantona ini menambah tekanan pada FIFA dan UEFA untuk menjelaskan konsistensi kebijakan mereka dalam menghadapi konflik internasional. Perbandingan antara respons cepat terhadap invasi Rusia ke Ukraina dengan sikap berbeda terhadap situasi di Gaza menjadi sorotan yang semakin tajam dari berbagai kalangan.[ ]
5
Red: admin
Editor: iman
986