Hadirkan Tony Trax, PPI USM Sukses Gelar Kajian Perdana KoPi Ngaji

0
513
Peserta kajian KoPi Ngaji melakukan foto bersama narasumber usai acara ( foto: dok.ppi usm)

PERCIKANIMAN.ID – – Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Sains Malaysia (PPI USM) mengadakan kajian perdana KoPi Ngaji, Sabtu (10/6/2023). Gelaran ini di bawah program Divisi Keagamaan dan Kerohanian.

Menurut panitia, filosofi nama KoPi Ngaji sebenarnya bukan minuman kopi, tapi sebuah dialek orang Sulawesi dan Indonesia Timur pada umumnya yang berarti Kau Pergi Ngaji. Jika suntuk, pikiran penat, perlu refreshing dan solusi dengan pembahasan yang ringan dan mencerahkan, maka KoPi Ngaji, artinya “Kau pergi ngaji!”.

Slogan KoPi Ngaji adalah, “Jika kopi itu pahit, menambahkan gula dapat membuat nikmat rasanya. Jika hidup terasa sempit, maka Ngaji adalah solusi untuk melapangkannya”, ungkap panitia dalam keterangan tertulis.

Meski demikian, dalam pengajian ini tetap disajikan aneka kopi yang bisa diseduh dengan air panas sehingga jamaah bisa ngaji sambil ngopi.

Dalam kegiatan pengajian KoPi Ngaji dirancang dengan pendekatan 3H (Heart, Head, dan Hand). Dimulai dengan heart (hati) yaitu melakukan pendekatan dari hati ke hati, mengajak dan merangkul mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di USM secara khusus, dan umumnya kepada warga umum di sekitar kampus untuk terlibat aktif dalam program KoPi Ngaji.

Selanjutnya dengan head (narasi) yaitu mengajak berdiskusi dan berdialog melalui sebuah kajian keagamaan yang ilmiah sekaligus juga amaliah (praktis untuk diamalkan).

“Terakhir dengan hand  atau tangan yang artinya memberikan bantuan baik berupa materil maupun dukungan moril kepada jamaah yang memerlukan sebagai bentuk kepedulian sosial secara nyata, “ imbuhnya.

Pada kajian perdana yang diselenggarakan di student corner, School of Social Science USM, Bidang Keagamaan dan Kerohanian PPI USM ini menghadirkan Toni Hernanto, seorang pendakwah sekaligus komikus dari Kota Yogyakarta

Sebagai mana diketahui pria yang akrab dipanggil Tony Trax ini pernah berkarir dalam dunia musik, pernah menjadi juri seleksi music nasional, bahkan pernah menjadi manajer sekaligus produser grup band, seperti D’Bagindas dan Endank Soekamti. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk “hijrah” mengambil jalur dakwah lewat dunia komik.

Judul besar komiknya yang sudah terbit 12 seri adalah “Real Masjid”, komik inspiratif dengan bahasa yang ringan dan gambar yang lucu namun memberi kesan, membuat komik ini menjadi berbeda dari komik-komik di pasaran.

Inti dari seri komik Real Masjid ini adalah ingin membuat anak-anak cinta sehingga semangat pergi ke masjid. Sekaligus juga membuka mata para pengurus masjid untuk memberikan tempat dan fasilitas yang nyaman untuk jamaah anak-anak, bukan justru membuat aturan yang terkesan “alergi” kepada anak-anak.

Menariknya, Tony Trax mengakui bahwa dirinya tidak memiliki bakat menggambar, bahkan hingga saat ini. Jadi ia memilih untuk mengasah kemampuannya dalam membuat konsep dan menulis cerita. Hal itu tentu saja tidak serta merta ia kuasai, untuk dapat menulis satu naskah, ia perlu membaca puluhan cerita komik. Dalam kisahnya, ia bercerita karena minim dana bahkan dirinya sempat membeli puluhan komik bekas untuk dibaca, sehingga dari bacaannya itu ia mendapatkan inspirasi menulis.

Selain bercerita tentang bagaimana menjadi seorang komikus, Tony Trax juga berkisah tentang pengalaman tentang bagaimana mengejar dan menjemput hidayah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, saat dimana ia berada pada titik terendah dalam hidupnya, bahkan sempat terpuruk finansial keluaranya,

Kemudian ia mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tidak hanya sholat fardhu, melainkan juga memperbanyak ibadah yang sunnah. Ia menceritakan bahwa secara intens menghadiri dan mendengarkan kajian atau ceramah para ustadz untuk mendapatkan hal positif dan motivasi baru.

Hal inspiratif lain yang disampaikan oleh Tony Trax di hadapan para jamaah KoPi Ngaji edisi perdana ini adalah bahwa ia tidak pernah berhenti belajar. Tony merasa bacaan Qurannya masih belum fasih, kemudian beliau belajar Tahsin qira’ah dan makhraj huruf (tajwid).

“Ini saya lakukan saat mengetahui bacaan Qur’an saya tidak sebaik bacaan Qur’an anak saya. Saya malu karena anak saya sudah mampu menghafal surah Ad-Dhuha, sedangkan saya belum bisa sama sekali,” akunya.

 

Tony sendiri berprinsip bahwa tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu. Dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan. Hal ini bisa menggambarkan hikmah dari kisah perjalanan Tony Trax dalam menjemput takdir baiknya.

Program utama yang bersifat rutin ini akan dilaksanakan dua kali dalam satu bulan dengan pembahasan tema yang beragam, khususnya penguatan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Melalui kegiatan KoPi Ngaji, harapannya tidak hanya sekadar bernilai sebagai religio-entertainter tetapi juga sebagai gerakan religio-entrepreneur. [ ]

5

Red: iman

Editor: admin

970