PERCIKANIMAN.ID – – Dalam syariat Islam ibadah shalat mempunyai kedudukan yang utama dan sebagai amalan terbaik. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shalallahu alaihi wasallam dimana dalam sebuah hadits Rasulullh Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
(رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ)
“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Shalat sendiri berdasarkan hukumnya ada yang wajib dan sunnah. Sementara ditinjau dari cara shalatnya ada dua yaitu shalat sendiri dan shalat berjamaah. Bagi siapa saja yang mengerjakan shalat secara jamaah, maka akan memperoleh keutamaan yang luar biasa dibandingkan dengan shalat sendirian.
Selain itu, jika kita sholat secara berjamaah, maka kita akan jauh lebih khusyuk dibandingkan dengan shalat sendirian.
Salah satu shalat wajib yakni shalat Isya dimana dari rangkaian shalat wajib merupakan shalat yang terakhir jika dimulai dari shalat Subuh. Shalat Isya sendiri mempunyai kedudukan yang istimewa. Hal ini berdasarkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun mereka harus merangkak.” (HR Bukhari dan Muslim).
Secara psikologis shalat Isya dianggap berat karena waktunya menjelang malam dimana orang sudah merasa Lelah setelah seharian berkativitas dan makan malam. Biasanya orang akan merasa malas atau menunda-nunda untuk mengerjakan shalat Isya.
Lalu, kapan batas maksimal waktu shalat Isya boleh dikerjakan? Bolehkah menunda waktu Isya dengan tidur lebih dulu agar nanti bisa sekalian shalat Tahajud? Bolehkah shalat Isya dikerjakan menjelang shalat Subuh? Jika lupa shalat Isya karena ketiduran dan bangun saat shalat Subuh, apakah boleh dikerjakan shalat Isya dulu lalu shalat Subuh ?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
940
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .