Apakah Ujian Hidup Itu Ada Berhentinya? Ini Penjelasannya

0
1047
Ujian hidup sering dimaknai sebagai kesedihan ( ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa salah satu sunatullah yang berkaitan dengan manusia adalah manusia akan selalu diuji. Tentunya setiap manusia akan mengalami ujian yang berbeda-beda, ada yang dianggap berat, ringan atau biasa saja.

 

Sebagian manyadari dan memahami bahwa dirinya sedang diuji oleh Allah Ta’ala, terutama saat dilanda kesedihan atau kesusahan. Namun sebagian tidak menyadari bahwa ia sedang diuji terutama saat merasa bahagia, enak, dan serba cukup. Sebagian muslim atau orang beriman ,hakekat ujian ini dapat kita pahami dari berbagai ayat Al-Quran, misalnya:

 

(155) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

 

Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs Al-Baqarah [2]: 155)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah Ta’ala memberikan rasa ketakutan secukupnya saja bukan ketakutan yang berkelanjutan, demikian juga kelaparan dalam beberapa waktu dan kekurangan harta dalam ukuran tertentu dan kekurangan jiwa-jiwa dan buah-buahan atau makanan.

 

Allah Ta’ala mengingatkan akan hal ini karena seorang mukmin harus menyiapkan diri supaya bersabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama hidupnya. Demikian setiap muslim tentu mendambakan surga dengan segala kenikmatannya kelak setelah ada hari akhir dan penghitungan amal. Namun, surga yang dijanjikan Allah tidak begitu saja diraih sebelum diuji dengan berbagai cobaan ujian. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan orang-orang beriman.

 

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS Al-Baqarah [2]: 214)

 

Intinya yang namanya ujian hidup adalah sebuah keniscayaan, apakah kemudian ujian itu disadari atau tidak, berat atau pun ringan adalah hak setiap pribadi dalam mensikapinya. Demikian juga waktu ujian hidup tersebut ada yang yang sebentar namun ada yang merasa lama, bahkan merasakan ujian hingga akhir hayatnya, misalnya ujian sakit.

 

Lalu, apakah ujian itu ada berhentinya? Bagaimana sikap seorang muslim dalam menghadapi ujian hidup? Mengapa Allah harus menguji hamba-Nya, padahal Allah pasti sudah tahu kemampuannya?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

932

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .