PERCIKANIMAN.ID – – Ada hal yang menarik namun juga terkadang menimbulkan rasa memprihatinkan kondisi sosial masyarakat Indonesia saat ini, dimana dalam situasi apapun, masyarakat muslim Indonesia kerap menjustifikasi fenomena itu dengan ragam teks Ilahiyah yang dicocok-cocokan secara serampangan.
“Ilmu baru” ini kerap disebut sebagai “ilmu cocokologi”. Dengan menggunakan ilmu ini, maka segala hal bisa dicocok-cocokkan dengan al-Qur’an, sumber hukum paling utama dalam ajaran Islam. Dimulai dari fenomena alam, figur,musibah, bencana hingga penyakit yang diderita seseorang.
Kadang orang sering mengaitkan kejadian musibah atau bencana alam dengan ayat atau surat dalam Al Quran, misalnya waktu, tanggal, bulan hingga tahun kejadian dengan ayat Al Quran. Musibah adalah suatu hal yang dapat dengan mudah menyentuh hati manusia. Selain itu, musibah juga secara otomatis mengingatkan manusia kepada Sang Khaliq.
Kesesuaian antara angka-angka kejadian dengan ayat Al Quran tersebut sering dicocokan sehingga menimbulkan keyakinan bagi yang membaca atau mendapat informasi. Fenomena demikian tentu sering kali mengundang pro dan kotra. Dimana disatu sisi kaum muslimin menjadi tersadar bahwa Al Quran adalah pedoman hidup yang harus dibaca dan dipahami maknanya. Maka semua musibah semestinya mengingatkan kita pada kebesaran Allah Ta’ala dan peringatan dari-Nya, seperti diingatkan Allah dalam Al Quran,
(101) قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
“Perhatikanlah apa saja yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah berguna tanda-tanda (kebesaran Allah) dan peringatan-peringatan itu (untuk menghindarkan azab Allah) dari kaum yang tidak beriman.” (QS. Yunus: 101).
Namun disisi lain menimbulkan keprihatinan, sebab “ilmu cocokologi” tidak berdasarkan hal ilmiah dan sekedar mencocokan semata sehingga jika cocok maka ada kesesuaian dengan Al Quran. Sementara jika tidak cocok maka bisa dianggap tidak sesuai.
Lalu, apa hukum “cocokologi” dalam Islam, boleh atau terlarang? Bolehkah kita percaya pada “cocokologi” ini ? Bagaimana menghadapi jika keluarga yang suka “cocokologi” ? Apakah mempercayai cocokologi dapat mempengaruhi kondisi keimanan?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
Video: tim official
902
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .