Masuk
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
  • Masuk / Bergabung
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAH

      Hukum Konsultasi Pada Paranormal, Ini Yang Harus Dipahami Muslim

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Bolehkah Shalat Sunnah Dilaksanakan Saat Safar? Begini Penjelasannya

      Benarkah Ada Ruh Gentayangan? Begini Penjelasannya

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING
      Istri Kerja

      Hukum Istri Bekerja,Boleh atau Terlarang ? Perhatikan 5 Hal Penting Ini

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Ramadhan

      Pemerintah Terbitkan SE Panduan Siswa Belajar di Bulan Ramadhan 2025, Ini…

      Time Zone

      10 Cara Seru Buat ‘Healing’ Bareng Temen di Bulan Oktober

  • KHAZANAH
  • VIDEO
Percikan Iman Online
Beranda TANYA USTADZ AKHLAK Cara Mengatasi Ketergantungan Karena Sering Dibantu, Ini Yang Harus Dilakukan

Cara Mengatasi Ketergantungan Karena Sering Dibantu, Ini Yang Harus Dilakukan

Penulis
Iman Djojonegoro
-
1 Desember 2021
0
954
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
    Untuk mengatasi masalah ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19, pemerintah memberikan bantuan ( ilustrasi foto: kominfo)

    PERCIKANIMAN.ID – – Umat Islam dianjurkan untuk saling tolong menolong dan memudahkan urusan orang lain. Namun tolong menolong itu dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan tolong menolong dalam berbuat dosa dan kemunkaran. Dalam Al Quran, Allah Ta’ala berfirman,

     

    (2)………….. وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ………..

     

    “…….Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran……” (QS.Al-Maidah: 2)

     

     

    Salah satu keutamaan jika kita menolong kesusahan atau kesulitan orang lain maka Allah Ta’ala akan melepaskan dirinya dari satu kesusahan pada hari kiamat kelak, serta akan memudahkannya urusan di dunia dan akhirat. Hal ini seperti terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah ra, Nabi shalallahu alaihi wassalam, bersabda,

     

     

    “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR Muslim)

     

     

    Menolong dan memudahkan urusan orang lain juga memiliki beberapa keuatamaan. Di antaranya mengacu kepada kisah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang tertuang dalam dalam hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani berikut:

     

    “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai Allah? Rasulullah Saw menjawab:

     

    “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR. Thabrani).

     

    Namun tentu yang harus diingat adalah bahwa menolong juga harus sesuai kebutuhan dan mendidik. Tentu akan lebih baik jika pertolongan atau bantuan tersebut bersifat menumbuhkan jiwa berusaha dan bisa menjadi modal usaha sehingga ia mampu mandiri bahkan berdaya guna. Ibaratnya memberi kail atau pancing untuk usaha.

     

    Lalu bagaimana sikap kita jika bantuan yang kita berikan justru menjadi ketergantungan baginya? Sebaiknya bagaimana, apakah bantuan tersebut dihentikan atau diteruskan? Bagaimana cara menyadarkannya dari sifat pemalas sehingga ia mau bekerja dan mandiri?

     

     

    Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

     

     

     

    Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

    5

    Red: admin

    Editor: iman

    Video: tim official

    923

    Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaPenerbangan ke Saudi Sudah Dibuka, WNI Bisa Umroh Kembali
      Artkel SelanjutnyaAnggota Komisi VIII DPR RI Sayangkan Belum Ada Kejelasan Terkait Haji 2022
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Unisa Bandung

      Bersaing di Tingkat Nasional, Satgas UNISA Bandung Boyong Dua Penghargaan

      Al Ihsan

      Mengedepankan Ihsan

      Juara Lomba

      Bikin Bangga, Mahasiswa Unisa Bandung Sabet Juara di Berbagai Kategori Lomba ASLAMA PTMA 2025

      PILIHAN EDITOR

      Mengintegrasikan Nilai Islami dalam Pendidikan Berkualitas: Kisah Sukses Akreditasi Unggul Prodi...

      22 April 2025

      Mahasiswa Unisa Bandung Juara Ring Fighter Reborn 2025

      27 Februari 2025
      Peduli AID

      Dosen Unisa Bandung Perkuat Upaya Pencegahan HIV di Kalangan Remaja Melalui...

      19 Februari 2025

      ARTIKEL TERPOPULER

      Muhammadiyah Idul Fitri 21 April, Kemenag Baru Gelar Sidang Isbat Lebaran...

      14 April 2023
      haji dan jamaah

      73 Persen dari Total Jamaah Haji 2023 Merupakan Lansia

      2 Juni 2023

      Seperti Muhammadiyah, Arab Saudi Tetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023

      18 Juni 2023

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE3776
      • AKTUAL2809
      • ENSIKLOPEDI ISLAM2222
      • KHAZANAH1197
      • TANYA USTADZ1040
      • HAJI dan UMROH804
      • KELUARGA772
      • IBADAH606
      • AKHLAK543
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • DISCLAIMER
      • IKLAN
      • KONTAK KAMI
      • PRIVASI
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Powered By BSD