PERCIKANIMAN.ID – – Assalamu’alaykum. Maaf pak Ustadz mohon bertanya. Saya pernah mendengar penjelasan kalau ada orang yang kesurupan, itu berarti roh orang yang meninggal masuk pada orang tersebut. Hal ini karena suara dan bicaranya tersebut sama persis seperti orang yang sudah meninggal tersebut. Kata roh orang yang meninggal juga masih bergentangan disekitar rumah selama satu minggu. Benarkah demikian? Orang yang kesurupan itu diganggu jin atau roh ? Mohon pak Ustadz berkenan memberikan penjelasan. Terima kasih sebelumnya. ( Deni via email)
Wa’alykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Sebelumnya perlu saya jelaskan bahwa kita hendaknya berhati-hati jika berbicara masalah roh, sebab roh merupakan ilmu Allah yang sangat misterius bagi manusia.
Sedikit sekali ilmu yang Allah Ta’ala berikan pada manusia tentang roh ini. Roh adalah hal yang ghaib yang tidak bisa diketahui oleh manusia. Dalam Al Quran, Allah sendiri tegaskan,
(85) وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Q.S. Al Isra: 85).
Oleh karena itu, kalau kita berbicara tentang roh, harus selalu merujuk pada Al Quran dan Hadits shahih. Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan bahwa roh atau ruh yang keluar dari jasad orang yang sudah meninggal itu dapat bergentayangan selama satu minggu di sekitar rumah, apalagi sampai menampakkan diri.
Perhatikan keterangan berikut. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw., bersabda,
“Tidak ada penularan, tidak ada mayat gentayangan menjadi hantu kuburan, tidak ada binatang tertentu yang muncul menyebabkan hujan dan tidak ada tabu di bulan safar.” (H.R. Muslim).
Seluruh manusia akan kembali kepada Allah setelah wafat. Dalam Al Quran dijelaskan,
(11) قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah: Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (As-Sajadah: 11).
Orang yang saleh, ketika ruhnya keluar dari jasad akan disambut para malaikat rahmat dengan sambutan yang hangat dan penuh pengharapan sehingga ruhnya kembali pada Allah dalam keadaan tenang dan damai.
(30) إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
(31) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu pinta.” (Q.S.Fushshilat: 30 – 31).
Kemudian dalam ayat yang lain Allah Ta’la tegaskan,
(27) يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
(28) ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
(29) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
(30) وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”(Q.S.Al-Fajr: 27 – 30).
Sementara orang-orang yang bergelimang maksiat, penuh dosa dan tidak pernah berbekal untuk akhirat, akan menghadapi penderitaan yang dahsyat saat menghadapi syakratul maut.
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
“……Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata: Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Q.S. Al An’am:93)
Mereka akan merasakan penyesalan yang luar biasa beratnya, sampai mereka mohon pada Allah untuk dikembalikan lagi ruhnya ke dalam jasadnya. Namun itu adalah permohonan yang mustahil dikabulkan.
(99) حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
(100) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang sia-sia. Dan di hadapan mereka ada alam barzah (kubur) sampai hari mereka dibangkitkan.” (Q.S. Al Mukminun: 99 – 100).
Bertolak dari dalil-dalil diatas, bisa ditegaskan bahwa semua roh akan berada di alam barzah sampai terjadi hari kiamat. Tidak ada satu pun penjelasan, baik dalam Al Quan ataupun hadis shahih yang menjelaskan bahwa roh itu gentayangan apalagi bisa masuk pada tubuh orang hidup.
Kalau kita menemukan orang yang kesurupan dengan gaya serta cara bicaranya sama dengan orang yang sudah meninggal, maka perlu diketahui bahwa yang masuk pada orang yang kesurupan tersebut bukanlah roh orang yang sudah meninggal, tetapi yang masuk pada orang itu adalah jin yang menyerupai almarhum.
Jumhur ulama meyakini bahwa jin bisa merasuki manusia. Para ulama ini menyandarkan pendapatnya bahwa dalam Al-Qur’an disebutkan kalau orang yang makan riba itu seperti orang yang kerasukan setan (jin).
(275)………..الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena tekanan penyakit gila …” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 275).
Menanggapi ayat ini Imam al-Qurthubi mengatakan, “Pada ayat ini terdapat penegasan bahwa jin bisa masuk pada tubuh manusia.” (Tafsir Al-Quthubi III: 355)
Kemudian Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Keberadaan jin terbukti dalam Al-Qur’an dan sunah serta kesepakatan umat terdahulu. Begitu juga tentang masuknya jin ke dalam tubuh manusia sudah menjadi kesepakatan ulama ahlu sunah wal jama’ah. Jin bisa masuk pada tubuh seseorang dan dapat mengatakan apa yang tidak pernah ia pelajari. Terkadang, orang yang kerasukan memukul-mukul hingga jika mengenai seekor unta, unta itu bisa mati dan orang yang kesurupan itu tidak merasakannya.”
Itulah alasan-alasan yang diambil dari Al-Qur’an juga hadits Nabi Saw serta pendapat para ulama tentang fenomena kesurupan atau masuknya jin pada manusia. Namun yang perlu kita pahami bahwa roh atau ruh dan jin adalah perkara ghaib yang wajib kita yakini keberadaannya.
Untuk lebih jelasnya Anda bisa baca buku saya yang berjudul ” Menelanjangi Strategi Jin” , insya Allah anda akan dapat banyak wawasan dan pengetahuan secara islami. demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu A’lam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
950
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 087722319792 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .