Kapuskes Haji: Skenario Umroh Indonesia Masih Sesuai Prokes

0
755
Umroh dimasa pandemi ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana menegaskan sampai saat ini skenario umroh Indonesia masih sama seperti sebelumnya. Protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 masih tetap dijalankan.

 

“Sampai saat ini skenario umroh indonesia masih tetap. Adapun untuk pelaksanaanya selama di Arab Saudi, akan dikomunikasikan dengan otoritas umrah Arab Saudi,” kata Budi Sylvana seperti dikutip dari republika.co.id, Ahad (17/10/2021).

 

Ia pun menjelaskan, saat pelaksanaan nanti akan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan di Kerajaan Saudi. Prokes yang ada di Saudi disebut merupakan otoritas dari pemerintah setempat.

 

Per-hari ini, ia menyebut angka kasus harian di Saudi hanya 45 kasus, dengan positity rate hanya 0,1 persen. Dengan kondisi ini, bisa dikatakan Covid-19 di Saudi relatif terkedali.

 

Untuk saat ini, persiapan umroh disampaikan tidak dilaksanakan sendiri-sendiri. Antara kementerian, baik Kementerian Agama, Kemenkes, serta Kementerian Luar Negeri bekerja sama untuk hal ini.

 

“Saat ini sedang penyiapan skenario teknis terkait prokes, screening kesehatan, vaksinasi, penggunaan bersama aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna, pemeriksaan PCR dan skenario karantina,” lanjutnya.

 

Kementerian Agama (Kemenag) sendiri saat ini tengah menyiapkan teknis-teknis keberangkatan umrah jamaah Indonesia. Dalam persiapannya, sebuah lini masa (timeline) telah dibuat hingga akhir bulan Oktober ini.

 

Baru-baru ini, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan sejumlah pembatasan akan dilonggarkan mulai hari ini, 17 Oktober 2021. Salah satu pelonggaran ini menyebut masker tidak lagi wajib di luar ruangan, kecuali di lokasi tertentu.

 

“Masker tidak lagi wajib dalam pengaturan luar ruangan, kecuali untuk lokasi tertentu, termasuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, di mana semua pengunjung dan staf masih harus memakai masker,” kata kementerian tersebut dalam pernyataannya.

 

Tak hanya itu, masjid kini bisa mengembalikan kapasitasnya 100 persen. Namun, kunjungan tetap harus dipesan melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna, yang disetujui Kementerian Kesehatan. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

830