Assalamu’alaykum. Pak Aam, banyak yang menyebut momen reuni 212 kemarin adalah salah satu bentuk ukhuwah islamiyah. Bagaimana menanamkan atau mengajarkan nilai-nilai ukhuwah pada anak? Mohon nasihatnya. ( Shanty via fb )
Wa’alaykumsalam ww. Bapak dan ibu sekalian yang dirahmati Allah. Ukhuwah islamiyah adalah ikatan persaudaraan dan kecintaan di atas kesamaan iman. Ia merupakan salah satu tuntutan iman yang terpenting. Bahkan Rasulullah Saw menyebut ukhuwah islamiyah, atau cinta karena Allah dan bermusuhan karena Allah sebagai ikatan iman paling kuat. Dalam haditsnya beliau menyebutkan,
إِنَّ أَوْثَقَ عُرَى الْإِيمَانِ أَنْ تُحِبَّ فِي اللَّهِ، وَتُبْغِضَ فِي اللَّهِ
“Sesungguhnya ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah, dan benci karena Allah.” (HR. Ahmad)
Ada banyak momentum atau suasana ukhuwah yang ditunjukkan oleh ummat Islam, misalnya saat Shalat Jumat, Shalat Ied dan sebagainya dan salah satunya adalah momen ibadah haji.
Sebab dalam momen ini kaum muslimin dari berbagai latar belakang suku,bangsa,lintas ormas atau lintas mazhab berkumpul disuatu tempat yang diikat atau atas panggilan akidah yang sama.
Ikatan atau nilai-nilai ukhuwah ini harus ditanamkan pada diri umat Islam tak terkecuali pada anak-anak sehingga meski secara ormas,fikih,mazhab berbeda atau berbeda dalam hal yang sifatnya furu’ atau cabang saja namun selama akidahnya lurus dan benar maka kita tetap harus bersaudara.
Ada beberapa hal yang dapat kita ajarkan atau kita sampaikan kepada anak-anak agar mereka mempunyai pemahaman dan mengamalkan nilai-nilai ukhuwah sejak dini,
- Menunjukkan keramahan.
Imam Muslim telah meriwayatkan sebuah hadis yang berbunyi, ‘Janganlah kamu menganggap sepele (remeh) pada kebaikan, walaupun sekadar menampakkan wajah yang ramah saat bertemu saudaramu (sesungguhnya itu kebaikan).’
Ada juga Tirmidzi yang meriwayatkan hadis, ‘Wajah yang ramah saat bertemu saudaramu, itu shadaqah.’ Sedangkan sahabat Jarir bin Abdullah r.a. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim mengaku, ‘Sejak masuk Islam, saya menyaksikan wajah Rasul selalu tersenyum ramah.’
- Menasihati secara bijak.
Dalam hadis Muttafaq ‘Alaih, Jarir ibnu Abdullah r.a. menerangkan, ‘Saya bersumpah setia kepada Rasulullah saw. untuk mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan memberi nasihat kepada sesama muslim.’
Persahabatan yang sesungguhnya harus dibangun di atas cinta, kejujuran, dan nasihat. Kalau sahabat kita benar, dengan cinta, jujur, dan ikhlas kita mendukungnya, dan kalau keliru dengan cinta dan jujur kita menasihatinya.
Semua orang punya harga diri dan kehormatan. Karena itu nasihatilah dengan tetap menjaga kehormatannya. Walaupun nasihat kita benar, namun kalau dilakukan dengan menginjak-injak harga diri dan kehormatannya, kemungkinan besar orang tersebut bakal menolak. Maha benar firman Allah yang menyatakan,
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( QS.An- Nahl 125)
3. Mendoakan
Doa yang paling tulus yaitu tatkala kita mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya. Doa seperti ini akan di-amin-kan malaikat dan akan segera dikabulkan Allah swt., sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari,
‘Sesungguhnya doa seorang muslim yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang yang didoakan pasti dikabulkan karena di atas kepalanya ada malaikat. Setiap kali orang itu mendoakan kebaikan untuk orang lain, malaikat itu menyahutnya, “amin! Mudah-mudahan Allah mengabulkan dan memberikan kebaikan yang sama kepadamu.’
Dalam hadis yang lain, Bukhari meriwayatkan, ‘Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.’
BACA JUGA: Agar Anak Berakhlak Mulia, Ajari Tentang Hal Ini
Bertolak dari keterangan ini, hendaklah kita selalu mendoakan orang lain tanpa harus dipinta. Begitu tahu sahabat kita sedang punya masalah, segera doakan agar ia bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya, ini bukti bahwa kita bersikap lembut terhadap sesama muslim.
- Meringankan beban hidup orang lain khususnya sesama muslim.
Di antara bukti bahwa kita bersikap lembut terhadap sesama mukmin adalah membantu meringankan beban hidupnya. Kalau tidak bisa meringankan bebannya dengan harta, minimal kita mau mendoakannya. Ingatlah, Allah swt. akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong orang lain. Hadis riwayat Bukhari menyebutkan,
‘Siapa yang menolong kesusahan seorang muslim dari kesusahankesusahan dunia, pasti Allah akan menolongnya dari kesusahan-kesusahan akhirat. Siapa yang meringankan beban orang yang susah, niscaya Allah akan ringankan bebannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan tutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba itu suka menolong orang lain’.”
Demikian beberapa konsep atau cara dalam menumbuhkembangkan nilai dan semangat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan dalam Islam yang bisa diajarkan kepada anak-anak. Anak disini bisa dalam lingkup keluarga,sekolah,lingkungan dan bangsa. Sehingga kelak setelah dewasa anak-anak kita mempunyai sikap dan jiwa toleransi dalam hal-hal yang sifatnya cabang (furu). Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
890
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman