Assalamu’alaykum, Pak Ustadz, suatu pagi saya berdoa. Ketika sedang berdoa ibu saya memanggil dan saya menunda berdoa kemudian mendekat kepada ibu saya? Apa yang saya lakukan benar atau salah? Mana yang lebih utama, memenuhi panggilan ibu atau melanjutkan doa? Mohon penjelasannya. (deden via Email)
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Ya secara prinsip, Anda lebih utama memenuhi panggilan ibu. Dalam surat Al-Israa ayat 23-24
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.”
BACA JUGA: Sibuk Dengan Pekerjaan ? Begini Cara Tetap Bisa Berbakti Kepada Orang Tua
Nah ketika membahas ayat ini, dibahas pertanyaan seperti yang Anda tanyakan. Bagaimana ketika seorang anak sedang berdoa dan ibunya memanggil? Maka yang lebih afdol adalah dia menghentikan doanya, lalu memenuhi panggilan ibunya.
Penting bagi kita bahwa kita tidak boleh membentak dan kita tidak boleh menolak ajakan atau panggilan orang tua. Kecuali memang ajakan orang tua kita salah, itu boleh ditolak. Seperti dalam surat Luqman ayat 15
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Jadi selama orang tua kita memanggil untuk kebaikan, tidak ada unsur dosa, jangan kamu menolak, jangan membentak dan berkata kasar. Ya jadi Anda harus menjeda do’a nya dan datangi ibu Anda. Berbicara yang santun tanyakan apa keperluannya.
Itu adalah wujud bakti kita kepada kedua orang tua kita. Cara bakti kita kepada orang uta kita adalah, satu kita mendoakannya agar selalu diberi kesehatan, selalu diberi keberkahan dalam hidupnya. Kedua, jaga lisan kita. jangan sampe lisan kita itu melukai.
Dan yang ketiga, kita mengalah kepada orang tua kita pada hal-hal yang tidak prinsipil. Nah ini harus diperhatikan. Agar orang tua kita bisa menjadi pintu surga kita, maka berbaktilah kepadanya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Nah, bagi Anda atau mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian yang ingin tahu cara berbakti kepada orangtua khususnya ibu, silakan baca saya yang berjudul “MULIAKAN IBUMU“. Didalamnya ada beberapa contoh cara berbakti berikut dalilnya. Insya Allah buku ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi baik bagi anak maupun para orangtua. Wallahu’alam bishawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
890
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman