PERCIKANIMAN.ID – – Bercerita atau mendongeng adalah cara ampuh untuk mengenalkan suatu pesan kepada anak. Dengan mendongeng, hubungan batin antara orangtua dan anak akan semakin dekat. Bagi anak-anak, mendongeng adalah sarana mengembangkan daya fantasi dan merangsang psikologis sehingga anak terdorong untuk berpikir kreatif.
Selain itu, mendongeng dapat membentuk perkembangan moral, karena dongeng mampu menanamkan super-ego kepada anak. Dongeng juga dapat mengembangkan khazanah bahasa sehingga kosa kata yang diterimanya semakin kaya.
Bahkan, dongeng juga bisa menjadi perantara sangat efektif untuk pendidikan. Baik akhlak, moral, maupun ilmu-ilmu pengetahuan lain. Nilai-nilai yang diserap anak dari sebuah dongeng akan sangat membekas pada nuraninya.
Oleh sebab itu, orangtua harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan dalam dongeng tersebut karena jika dongengnya berisi sesuatu yang tidak baik, pengaruhnya pun akan buruk. Sebaliknya, kalau orangtua mempersiapkan dongeng dengan baik, pengaruhnya juga akan baik.
Selain mampu mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak, menceritakan dongeng pada anak juga dianggap bisa membangkitkan daya pikir dan imajinasi si buah hati. Karena itulah, kemampuan menceritakan dongeng yang baik pada anak perlu diperhatikan terlebih dahulu, agar anak bisa “masuk” ke alam cerita yang dituturkan. Berikut beberapa trik yang dapat dilakukan.
- Mengusai materi cerita yang akan disampikan kepada anak.
Sebelum mendongeng, Anda harus menentukan dulu cerita yang akan disampaikan. Cerita tersebut harus Anda sukai dan menurut Anda akan baik untuk anak, misalnya bertema kelembutan, kedamaian, semangat yang tinggi, memuat nilai-nilai, serta mengundang inspirasi dan imajinasi. Jangan pernah mencoba menghafal sebuah cerita karena jika menghafal, Anda akan terperangkap di dalamnya dan akan menemukan kesulitan untuk berimprovisasi jika lupa pada cerita yang akan diberikan.
- Mempejari tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
Setelah menguasai materi cerita, sebaiknya Anda juga menguasai peran dari tokoh-tokoh di dalamnya,
juga karakter dan sifat dari masing-masing tokoh dalam sebuah cerita. Jika dalam proses mendongeng dan
cerita harus mengalami improvisasi, maka tokoh-tokohnya tidak akan mengalami perubahan karakter.
- Memberikan gambaran yang jelas.
Namanya bercerita, yang terutama adalah memberikan gambaran sejelas-jelasnya sehingga anak bisa
membayangkan situasi dalam cerita. Anda dapat membantu memberikan gambaran dengan
mengeluarkan suara-suara seperti bunyi ombak, kicau burung, atau kecipak air.
- Menggunakan kostum/alat peraga.
Untuk lebih membangun suasana, Anda dapat menggunakan kostum yang sesuai dengan tema cerita,
misalnya dengan memakai topeng. Atau bisa juga Anda menggunakan boneka agar cerita menjadi lebih
hidup. Menyetel musik dengan irama yang menenangkan bisa juga dicoba agar suasana menjadi makin
matap.
- Ekspresi wajah
Ekspresi wajah dan tingkah laku Anda sebagai pendongeng menjadi hal berikut yang dapat mendukung
kekuatan dongeng yang dituturkan. Misalnya, tunjukkan ekspresi sedih jika tokoh yang diceritakan tengah
mengalami kedukaan.
- Diperbolehkan mengubah isi dongeng.
Jika alur cerita dan detail suatu cerita terlupakan, Anda diperkenankan untuk mengubah isi dongeng.
Misalnya, mengenai warna bulu seekor burung atau hal lainnya. Yang terpenting adalah inti cerita yang
akan disampaikan tidak mengalami perubahan. Pendongeng yang membuat cerita sendiri ini
membutuhkan kemampuan dan pengalaman supaya dongengnya tidak macet di tengah jalan. Harus ada
konsistensi.
- Hindari cerita mengandung konflik bertingkat.
Ma k sudny a , ce r i t a di mana pemerannya kalah dulu, kemudian akhirnya menang. Sebab, jangan-jangan ketika pemerannya kalah, anak sudah tertidur. Alhasil, yang masuk dalam benaknya, “Oh, orang baik itu harus mengalah.’’ Bagaimanapun cerita yang menarik harus ada unsur konfliknya, tetapi harus disesuaikan kemampuan si anak menangkap cerita. Anak TK membutuhkan cerita yang sederhana.
BACA JUGA: Cara Mengatasi Anak Yang Suka Berbicara Kasar
- Jangan buat suara-suara aneh jika Anda tidak bisa.
Suara-suara yang membedakan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya membuat sebuah cerita menjadi sangat menarik. Namun, jika Anda tidak bisa, jangan pernah memaksakan diri untuk melakukannya. Membuat suara-suara aneh hanya akan mempersulit dalam mendongeng jika Anda tidak menguasainya. Cara yang lebih mudah adalah Anda dapat memperkecil atau memperbesar suara dengan disertai gerak tubuh sesuai dengan tokoh dalam cerita dongeng yang Anda bawakan.
- Perhatikan durasi dan waktu.
Cerita sebelum tidur itu cukup baik. Hanya, lebih baik lagi kalau disampaikan pada waktu yang tepat, misalnya setelah belajar. Ceritamenjelang tidur sebaiknya pendek saja, 15-20 menit sudah cukup, terutama bila anak sudah mengantuk. Yang penting ada kesepakatan tentang frekuensi dalam seminggu. Anda kadang memberikan cerita sebagai hadiah itu baik, karena menjadi “kejutan” bagi anak. Selamat mencoba. [ ]
5
Red: ali dan sly
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
908
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman