PERCIKANIMAN.ID – – Semua pasangan pastinya menginginkan keharmonisan dalam rumah tangga sejak awal menikah hingga hari tua. Doa menduduki peranan penting dalam membina kerukunan dan keharmonisan rumah tangga. Paling tidak, ada empat keutamaan doa, yaitu:
- Dicintai Allah Swt. karena Allah Swt. sangat mencintai orang-orang yang rajin berdoa
Adalah tidak benar anggapan sebagian orang yang merasa malu ketika ada masalah sedikit dalam rumah tangganya lantas harus berdoa dan meminta kepada Allah Swt.
Mereka merasa rendah diri di hadapan Allah Swt. dan tidak mau “merepotkan” Allah Swt. dengan doa-doanya mengingat Dia memiliki banyak hal yang lebih penting untuk didahulukan ketimbang mendengarkan keluh kesahnya. Ya, Allah Swt. harus mengurus seisi jagat raya ini dan apalah arti dirinya dan permasalahan hidup yang dihadapinya.
Sungguh, Allah Swt. tidak berpendapat demikian. Dia senang mendengar segala doa dan keluh kesah kita kepada-Nya sebagaimana tertuang dalam hadits,
“Mintalah anugerah kepada Allah. Sesungguhnya Allah senang untuk diminta,” (H.R. Tirmidzi).
Dan, Allah Swt. justru akan sangat murka terhadap orang-orang yang tidak pernah atau enggan berdoa. Hal tersebut secara jelas tertuang dalam keterangan, “Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (H.R. Tirmidzi)
- Doa merupakan ekspresi kerendahan hati seorang hamba di hadapan Tuhannya
Kalau kita rajin berdoa, berarti kita merasa butuh pada pertolongan Allah Swt. Sementara kalau kita tidak pernah berdoa, berarti kita angkuh, seolaholah seluruh persoalan hidup bisa diselesaikan tanpa kekuatan dan pertolongan-Nya.
Faktanya, manusia itu makhluk lemah yang teramat sangat bergantung pada kuasa dan pertolongan Allah Swt. Satu saja nikmat dari-Nya dicabut, semisal karunia indera pendengaran, maka manusia akan kalang kabut.
Dokter spesialis akan mereka datangi untuk mengembalikan atau mengobati pendengarannya yang terganggu itu. Mereka akan mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit untuk menebus resep dari dokter dan itu tidak akan menjadi masalah selama pendengarannya kembali normal.
Dan ya, kebanyakan manusia baru akan menyadari nikmatnya sebuah karunia manakala karunia tersebut dicabut darinya. They don’t knowwhat they have got ‘till it’s gone. Karenanya, senantiasalah berdoa, paling tidak sebagai ekspresi syukur dan kerendahan hati atas segala nikmat (dalam hal ini rumah tangga sakinah) yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.
Allah Swt. berfirman,
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan doamu. Sesungguhnya, orang-orang sombong yang tidak mau menyembah-Ku akan masuk Jahanam dalam keadaan terhina.” (Q.S. Gāfir [40]: 60).
Yang dimaksud, “menyembah” pada ayat ini adalah “berdoa”. Artinya, siapa yang angkuh tidak mau berdoa, akan masuk Jahanam.Senada dengan ayat tersebut, Rasulullah Saw. pernahbersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yangdi dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar bijisawi.” Ada seseorang yang bertanya,
“Bagaimanadengan seorang yang suka memakai baju dan sandalyang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allahitu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalahmenolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”(H.R. Muslim)
- Doa merupakan ekspresi kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya
Orang-orang yang merasa dekat dengan Allah Swt.akan sering berdoa, memohon, dan meminta.
Sungguh, perasaan berada dekat dengan-Nya adalahsebuah nikmat yang tiada terkira. Dengannya, kitaakan terhindar atau terlindungi dari bujuk rayu setanuntuk berbuat maksiat, semisal perselingkuhan atausemacamnya.
Sebaliknya, bila tidak memiliki perasaan dekat dengan Allah Swt., kita akan dengan mudah teperdaya ajakan setan dan hal tersebut akan menjauhkan kita dari hidayah-Nya yang pada gilirannya akan semakin memperburuk keadaan rumah tangga kita yang tengah bermasalah.
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamutentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)
Ayat ini mengisyaratkan dua hal. Pertama, “Aku dekat” menunjukkan bahwa kalau kita berdoa,sebaiknya tanpa memakai perantara, langsungsaja kepada Allah Swt. Kedua, “hendaklah merekamenaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku”mengisyaratkan bahwa orang-orang yang berdoaakan mudah dikabulkan doanya apabila memenuhiaturan-aturan Allah dan mengimani-Nya. Jadi, kitajangan hanya rajin berdoa, tetapi juga harus tekunberibadah dan rajin menjauhi maksiat.
- Doa merupakan senjata orang beriman
Kita semua tahu bahwa betapa sulitnya mempertahankan keutuhan dan keharmonisan rumah tangga di zaman yang katanya serba-canggih ini. Meski demikian, kecanggihan teknologi tersebut tidak bisa mengantisipasi atau meminimalisasi terjadinya miskomunikasi antara suami dan istri.
Ya, adu argumen di antara suami dan istri yangtidak memberikan ruang bagi pasangannya untukmemaparkan pendapat, kerap menyebabkan friksidalam kehidupan berumah tangga. Kalau tidaksegera ditangani dan diselesaikan, bukan tidakmungkin hal tersebut akan menjadi batu sandunganyang akan menggoyahkan keutuhan rumah tangga. Godaan perselingkuhan pun bisa datang dari mana saja.
BACA JUGA: Doa Nabi Ibrahim Agar Anak Shalih
Lagi-lagi kecanggihan teknologi ikut memberikan andil ketika suami-istri yang tidak memiliki benteng pertahanan diri yang kuat tergoda oleh ajakan kencan teman lawan jenisnya di jejaring sosial. Tidak melulu berupa kontak fisik, perselingkuhan jarak jauh pun kerap terjadi dengan saling memberi perhatian lewat pesan singkat atau semacamnya.
Nah, di sinilah kita memerlukan sebuah senjata super-canggih berupa doa untuk membentengi diri dari godaan tersebut. Rasulullah Saw. bersabda,
“Maukah aku tunjukkan pada kalian sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan turunnya rezeki bagi kalian? Maka, berdoalah kalian pada Allah pada waktu malam dan siang. Karena, doa itu sesungguhnya senjata orangorang beriman,” (H.R. Abu Ya’la).
Pada kenyataannya, tidak ada satu pasangan suami istri pun yang sukses melalui ujian rumah tangga tanpa untaian doa yang senantiasa membasahi bibir keduanya. [ ]
Disarikan dari buku ‘INSYA ALLAH, SAKINAH‘ karangan Dr.Aam Amiruddin,M.Si
5
Red: admin
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay:
970
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman