Masuk
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
  • Masuk / Bergabung
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAH

      Hukum Konsultasi Pada Paranormal, Ini Yang Harus Dipahami Muslim

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Bolehkah Shalat Sunnah Dilaksanakan Saat Safar? Begini Penjelasannya

      Benarkah Ada Ruh Gentayangan? Begini Penjelasannya

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING
      Istri Kerja

      Hukum Istri Bekerja,Boleh atau Terlarang ? Perhatikan 5 Hal Penting Ini

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Ramadhan

      Pemerintah Terbitkan SE Panduan Siswa Belajar di Bulan Ramadhan 2025, Ini…

      Time Zone

      10 Cara Seru Buat ‘Healing’ Bareng Temen di Bulan Oktober

  • KHAZANAH
  • VIDEO
Percikan Iman Online
Beranda HEADLINE Puasa Syawal Atau Qadha Dulu ?

Puasa Syawal Atau Qadha Dulu ?

Penulis
Iman Djojonegoro
-
18 Juni 2018
0
1386
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

    Assalamu’alaykum. Pak Ustadz, sebaiknya melakukan puasa Syawal atau qadha membayar puasa Ramadhan dulu?. Bagaimana kalau puasa Syawal dulu takut nanti terlewat dan kehabisan bulan Syawal? Apakah sah kalau puasa Syawal dulu sementara masih ada hutang puasa Ramadhan? Mohon penjelasannya dan terima kasih ( Silvy via fb)

     

     

     

    Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah.  Ada amalan atau ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Syawal atau setelah Ramadhan yaitu puasa sunnah enam hari. Keutamaan puasa sunnah ini pahalanya seperti puasa selama setahun penuh. Hal ini seperti dijelaskan dalam hadits Rasul,

     

     

    “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

     

     

    Inilah dalil yang dijadikan landasan bagi kita yang ingin melaksanakan ibadah atau amalan sunnah yakni puasa enam hari di bulan Syawal. Terkait pelaksanaannya boleh enam hari berturut atau boleh selang seling atau tidak berurutan asal enam hari selama masih dalam bulan Syawal.

     

     

    Lalu bagaimana jika Ramadhan kemarin masih punya hutang atau batal puasa, apakah membayar atau qadha puasa Ramadhan dulu atau puasa sunnah Syawal dulu?

     

     

    Perlu dipahami bahwa membayar atau menunaikan qadha Ramadhan adalah hukumnya wajib. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam rangkaian perintah puasa Ramadhan yakni,

     

     

    “….Jika di antaramu ada yang tidak berpuasa karena sakit atau dalam perjalanan, wajib menggantinya pada hari-hari yang lain sebanyak hari kamu tidak berpuasa….” ( QS.Al Baqarah: 184)

     

     

    Terkait hal ini apakah qadha dulu atau boleh puasa sunnah enam hari di bulan Syawal dulu, ada dua pendapat dikalangan ulama. Pendapat pertama, lebih afdhol atau lebih utama menunaikan qadha Ramadhan terlebih dahulu.

     

     

    Misalnya pendapat yang disampaikan para ulama Hanabilah yang menyatakan bahwa haram hukumnya seseorang yang mendahulukan puasa sunnah sebelum mengqadho puasa Ramadhan. Menurut ulama ini bahwa tidak sah jika seseorang melakukan puasa sunnah padahal ia masih memiliki utang puasa di bulan Ramadhan meskipun waktu untuk mengqadho puasa tadi masih lapang. Sebab qadho puasa Ramadhan hukumnya wajib sementara puasa Syawal hukumnya sunnah sehingga mendahulukan yang wajib lebih utama daripada yang sunnah.

     

     

    Sementara pendapat kedua, boleh melakukan puasa sunnah di bulan Syawal meski dirinya masih punya utang puasa Ramadhan dan belum melakukan qadho. Alasannya bahwa dalam ayat “ wajib menggantinya pada hari-hari yang lain sebanyak hari kamu tidak berpuasa….” ( QS.Al Baqarah: 184), tidak disebutkan waktu menggantinya.

     

     

    Pendapat bolehnya melakukan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal meski belum mengqadho puasa Ramadhan ini disampaikan oleh para ulama Hanafiyah. Mereka membolehkan melakukan puasa sunnah sebelum qadho puasa Ramadhan alasannya qadho puasa Ramadhan tidak mesti dilakukan sesegera mungkin atau setelah Ramadhan selesai.

     

     

    BACA JUGA: Batas Qadho Puasa Ramadhan

     

     

    Dari dua pendapat ini paling kuat dalam masalah ini adalah bolehnya melakukan puasa sunnah khususnya puasa sunnah enam hari di bulan Syawal sebelum ia menunaikan qadho puasa Ramadhan selama waktu mengqadho puasa Ramadhan masih longgar.

     

     

    Menurut hemat saya, jika waktunya begitu longgar untuk mengqadho puasa Ramadhan, tentu sah-sah saja kita melakukan puasa sunnah di bulan Syawal dulu sebelum qadho. Waktu qadho puasa amatlah panjang, yaitu sampai menjelang Ramadhan berikutnya. Sementara puasa sunnah hanya enam hari di bulan Syawal.

     

     

    Meski begitu tentu lebih baik jika setelah selesai puasa sunnah enam hari bulan Syawal, Anda segera melakukan qadho puasa Ramadhan. Jangan sampai menunda-nunda yang wajib sehingga Anda akan merasa tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah khususnya puasa sunnah yang lain misalnya Senin dan Kamis, puasa tengah bulan (ayyamul bidh) dan sebagainya. Demikikan penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

    5

    Editor: iman

    Ilustrasi foto: pixabay

    960

    Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

     

    Follow juga akun sosial media percikan iman di:

    Instagram : @percikanimanonline

    Fanspages : Percikan Iman Online

    Youtube : Percikan Iman Online

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaHukum Halal Bi Halal Dalam Islam, Boleh atau Bid’ah ?
      Artkel SelanjutnyaHukum Menggabungkan Niat Puasa Syawal Dengan Qadha Puasa, Boleh atau Terlarang ?
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Juara Lomba

      Bikin Bangga, Mahasiswa Unisa Bandung Sabet Juara di Berbagai Kategori Lomba ASLAMA PTMA 2025

      Kemenag

      Kemenag-BAZNAS Kerja Sama Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid

      Unisa Bandung

      Wujudkan Visi Universitas Islami di Tingkat Internasional, Unisa Bandung Kerja Sama dengan 5 Kampus Filipina

      PILIHAN EDITOR

      Mengintegrasikan Nilai Islami dalam Pendidikan Berkualitas: Kisah Sukses Akreditasi Unggul Prodi...

      22 April 2025

      Mahasiswa Unisa Bandung Juara Ring Fighter Reborn 2025

      27 Februari 2025
      Peduli AID

      Dosen Unisa Bandung Perkuat Upaya Pencegahan HIV di Kalangan Remaja Melalui...

      19 Februari 2025

      ARTIKEL TERPOPULER

      Muhammadiyah Idul Fitri 21 April, Kemenag Baru Gelar Sidang Isbat Lebaran...

      14 April 2023
      haji dan jamaah

      73 Persen dari Total Jamaah Haji 2023 Merupakan Lansia

      2 Juni 2023

      Seperti Muhammadiyah, Arab Saudi Tetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023

      18 Juni 2023

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE3774
      • AKTUAL2807
      • ENSIKLOPEDI ISLAM2220
      • KHAZANAH1197
      • TANYA USTADZ1040
      • HAJI dan UMROH804
      • KELUARGA772
      • IBADAH606
      • AKHLAK543
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • DISCLAIMER
      • IKLAN
      • KONTAK KAMI
      • PRIVASI
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Powered By BSD