Assalamu’alaikum. Pak Aam, bagaimana doa berbuka puasa yang benar atau sesuai sunnah. Sebab katanya doa yang popular yakni “Allahumma laka shumtu wa bika aamantu..” itu katanya dhaif. Bagaimana kalau belum hafal doa yang shahih? Mohon penjelasannya ( Ela via fb)
Wa’alikumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Apa yang Anda tanyakan ini sekaligus menjawab pertanyaan serupa yang ditanyakan kepada saya baik langsung maupun via email,fb,dm ig.
Apa yang Anda sampaikan benar bahwa doa berbuka puasa yang selama ini terkenal di masyarakat adalah hadistnya dhaif atau tidak shahih derajatnya. Doa yang biasa dipanjatkan atau diucapkan masyarakat selama ini adalah,
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu..
Hadits ini lengkapnya dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).” ( HR.Abu Daud)
Namun oleh para ulama hadits termasuk Syekh al-Albani menyatakan bahwa hadits ini dhaif sehingga tidak bisa diamalkan. Demikian juga dari buku-buku maupun dari hadits yang saya pelajari juga menyatakan bahwa hadits tersebut tergolong dhaif bahkan mursal. Hadits mursal adalah hadits dhaif karena sebab sanadnya yang terputus.
Lalu bagaimana hadits yang dicontohkan oleh Rasul dan dianggap shahih? Ada sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.” Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki) (HR.Abu Daud )
Meski hadits ini juga riwayat dari Abu Daud namun mayoritas ulama hadits menyatakan bahwa hadits ini adalah shahih sehingga bisa diamalkan. Ini lah doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika berbuka puasa.
BACA JUGA: Batal Puasa Ramadhan, Bayar Fidyah atau Qadha ?
Lalu bagaimana jika belum hafal dengan doa ini? Tentu bukan berarti Anda tidak berdoa maka doa yang umum yang biasa kita lakukan atau boleh kita baca adalah dengan membaca ‘Bismillah’ atau lebih lengkapnya ‘Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu’. Hal ini berdasarkan hadits,
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Oleh para ulama hadits, doa ini dinyatakan shahih dan boleh diamalkan khususnya saat hendak makan atau saat berbuka puasa. Jadi sebaiknya kita mengamalkan hadits-hadits yang shahih dari pada hadits dhaif meskipun itu populer. Tentu ini bukan hanya masalah doa berbuka saja tetapi amal-amalan yang lainnya hendaknya bersandar pada hadits-hadit yang shahih. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
980
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online