Sumpah Ibu Kepada Anaknya, Akankah Dikabul Allah?

0
1733

Assalamu’alaykum. Pak Aam, apa hukumnya jika seorang ibu sering mengatakan kata-kata kasar bahkan sumpah serapah pada anaknya? Jika diingatkan sesuatu yang baik, hatinya tertutup, malah balik memarahi dengan kata yang kasar dan sumpah serapah yang tak pantas hingga memancing emosi anaknya. Apakah Allah akan mengabulkan sumpah serapah itu dan apakah ibadah yang dilakukan anaknya akan sia-sia, akibat sumpah serapah yang dikatakan ibunya. Dan apakah posisi seorang anak selalu salah dimata Tuhan? (Eka via email)

 

Wa’alaykumsalam Wr Wb. Baik, saudara Eka, mojang bujang dan para pembaca sekalian, tentu saja sumpah serapah dari Ibu yang salah, tentu tidak dikabulkan. Karena Allah hanya mengabulkan do’a apabila orang itu didzalimi.

 

Maksudnya begini, misal ibu Anda didzalimi oleh Anda, lalu dia berdo’a dalam bentuk sumpah serapah, bisa saja itu terjadi. Tapi kalau Anda memang benar dan tidak bersalah, lalu ibu Anda menyumpahi, tentu saja sumpahnya tidak akan terjadi.

 

Walau tentu saja, menyumpahi anak itu adalah hal yang salah. Dalam surat An-Nisa ayat 9, Allah mengingatkan para orang tua, “Hendaklah kalian khawatir sekiranya kalian meninggalkan generasi yang lemah. Kasihanilah mereka, bertakwalah pada Allah, hendaklah kamu berbicara dengan tutur kata yang benar.

 

Jadi Islam mengajari kita untuk selalu bertutur kata yang baik, benar, dan bertutur kata yang membuat anak-anak kita sholeh dan baik, bukan dinistakan, dihinakan, atau dikutuk.

 

Jadi apabila ada orang tua yang suka bersumpah serapah padahal ia salah, tentu saja amalan sholeh anda tidak terhapus. Lihat surat Lukman ayat 15, Allah berfirman, “Jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada ilmunya, janganlah kamu menaati keduanya. Tetapi, bergaullah secara baik dengan keduanya di dunia dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku tempat kembalimu. Lalu, akan Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

 

Jadi kalau Anda berbeda paham dengan orang tua, dan orang tua Anda selalu mengata-ngatai Anda dengan kata-kata yang buruk, maka sumpah serapahnya tidak akan berlaku, dan tugas kita adalah tetap memperlakukan mereka dengan hormat dan santun, dan tidak usah mengikuti jalan hidupnya yang buruk, akan tetapi ikuti saja jalan yang benar, jalan orang-orang yang kembali pada ridho Allah. Jadi sekalipun itu orang tua kita, jangan taat, nurut, dan ikut, sekiranya mereka berada di jalan yang dimurkai Allah.

 

Memang untuk berhadapan dengan hal ini butuk kesabaran. Dalam surat Lukman ayat 17, Allah mengutip nasihat Lukman terhadap anaknya, “Hai, Anakku! Laksanakan salat, ajak manusia melakukan perbuatan baik, cegah mereka dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah terhadap ujian yang menimpamu. Sungguh, perkara itu sangat penting.”

 

Ini berlaku bagi siapapun yang mempunyai orang tua yang menjadi batu ujian bagi anaknya. Kita sering bilang bahwa anak itu adalah ujian, tapi jangan lupa juga kalau orang tua pun bisa menjadi ujian bagi anaknya, dan seburuk apapun orang tua kita, itulah ujian hidup kita, jalani dan terima, karena kita tidak bisa memilih ingin menjadi anak siapa.

 

BACA JUGA: Anak Hasil Zina, Kalau Sholeh Siapa Yang Mendapat Pahala?

 

Ada orang yang diberi orang tua yang bijak, arif dan begitu penyayang, sehingga anaknya begitu berkesan dengan orang tuanya. Ada pula anak yang diberi orang tua yang bicaranya kasar, nyelekit, dan selalu menyalahi anak, itulah yang disebut dengan batu ujian. Allah-lah yang memberikan kehidupan dan kematian, kita hidup di era seperti ini pun bukan pilihan kita. Yang penting saat ini adalah teruslah beramal sholeh, sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, Allah akan memperhitungkannya di akhirat. Demikian jawabannya semoga bermanfaaat.

 

Nah, bagi Anda atau mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian yang ingin tahu cara berbakti kepada orangtua khususnya ibu, silakan baca saya yang berjudul “MULIAKAN IBUMU“. Didalamnya ada beberapa contoh cara berbakti berikut dalilnya. insya Allah buku ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi baik bagi anak maupun para orangtua. Wallahu’alam bishawab. [ ]

5

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

970

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/