PERCIKANIMAN.iD – – Assalamu’alaykum. Ustadz saya pernah dengar katanya shalat istikharah itu boleh atau bisa diwakilkan oleh orang lain, misalnya ayah atau ibu. Benarkah demikian ?. Apakah jawaban shalat istikharah itu lewat mimpi? Kapan sebaiknya dilakukan?. Mohon penjelasannya. ( Ade by email)
Wa’alaykumsalam wr wb, saudara Ade dan pembaca sekalian shalat istikharah adalah shalat dua rakaat yang dilakukan karena kita akan mengambil keputusan yang dinilai penting dalam kehidupan. Jabir r.a. berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. mengajarkan kepada kami cara shalat istikharah seperti juga beliau mengajarkan Al Quran.
Beliau bersabda, “Jika salah seorang ber-azam (hendak melakukan sesuatu yang dinilai penting) maka hendaklah shalat dua rakaat yang bukan wajib (shalat istikharah) dan setelah shalat selesai, berdoalah,
‘Ya Allah saya memohonkan pilihan menurut pengetahuan-Mu dan memohonkan penetapan-Mu dengan kekuasaan-Mu, juga saya memohonkan karunia-Mu yang besar, sebab sesungguhnya Engkaulah yang Maha berkuasa dan saya tidak mengetahui apa-apa. Engkau Maha Mengetahui segala gaib. Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa urusanku ini (kita sebutkan apa urusan tersebut), baik untukku, agamaku, kehidupanku, serta akibat urusanku, maka takdirkanlah untukku dan mudahkanlah serta berikanlah berkah kepadaku di dalamnya. Sebaliknya jikalau Engkau mengetahui bahwa urusanku ini (kita sebutkan apa urusannya) jelek untukku, agamaku, kehidupanku, serta akibat urusanku, maka jauhkanlah hal itu dariku dan jauhkanlah aku darinya. Serta takdirkanlah untukku yang baik-baik saja di mana saja berada, kemudian puaskanlah hatiku dengan takdirmu itu.” (HR. Bukhari)
Mencermati hadis sahih ini cukup jelas bahwa doa istikharah ditujukan untuk pribadi, jadi tidak tepat apabila diwakilkan kepada orang lain. Mengapa? Karena yang paling tahu urgensi kebutuhan tersebut adalah kita. Maka tentu saja kita sendiri yang paling kompeten untuk melakukannya.
Kita boleh minta didoakan ayah, ibu, atau siapa saja yang kita nilai saleh dengan harapan Allah memberikan keputusan yang terbaik untuk diri kita. Jadi bukan minta dishalat-istikharahkan, tetapi minta didoakan.
Apakah jawaban istikharah itu mimpi? Memang ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa jawaban istikharah adalah lewat mimpi. Artinya, kalau apa yang kita istikharah-kan itu belum muncul dalam mimpi, itu isyarat belum terkabulkan.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada yang berpendapat demikian, penulis berpendapat bahwa tidak ada dalil sahih yang menjelaskan bahwa jawaban istikharah itu harus lewat mimpi.
Jadi, walaupun Anda belum memimpikan apa yang Anda istikharah-kan, bukan berarti istikharah Anda tidak terkabulkan. Jawaban istikharah itu adanya kemantapan hati. Maksudnya, walaupun Anda belum mimpi tapi kalau hati Anda sudah mantap untuk mengambil keputusan, itulah jawaban istikharah.
Apabila Anda sudah istikharah, tapi hati Anda menjadi ragu. Ini isyarat bahwa Anda harus meninggalkannya, alias tidak akan baik kalau Anda ambil. Hal ini merujuk pada keterangan berikut. ”Da’ maa yuriibuka ilaa maa laa yuriibuka” (Tinggalkan yang ragu dan ambil yang yakin). Misalnya, ada seorang perjaka yang melamar Anda. Untuk memutuskan apakah Anda terima atau tolak lamaran tersebut, Anda istikharah.
Setelah istikharah, Anda makin mantap untuk menerimanya, nah ini isyarat bahwa lamaran tersebut boleh Anda terima. Tapi bisa juga selesai istikharah, Anda malah menjadi ragu, maka ini isyarat bahwa sebaiknya Anda tidak menerima lamaran dia. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
972
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 / 0813-2007-1001 (Aam Amirudin Official) atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .