Iran Serang Tel Aviv, Begini Nubuat Kronologi Hancurnya Israel Menurut Al Quran dan Hadits

0
39
Tel Aviv
Sebuah bangunan di Kota Tel Aviv Israel terkena serangan rudal Iran ( foto: aljazeera)

PERCIKANIMAN.iD – – Saat ini Israel sedang digempur habis-habisan oleh Iran. Sejak seminggu terakhir ini ratusan rudal telah menghantam sejumlah bangunan di Ibu Kota Israel, Tel Aviv. Dikabarkan ratusan bangunan hancur dan puluhan korban jiwa. Akankah Israel segera hancur dan Palestina Merdeka?

Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan bahwa umat Islam akan berperang melawan bangsa Yahudi sebelum hari Kiamat. Dalam peperangan itu, bangsa Yahudi ketakutan hingga bersembunyi di balik batu.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Kalian benar-benar akan membunuhi kaum Yahudi, sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu, maka batu itupun berkata: Wahai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, bunuhlah dia.”

“Tidak akan tiba hari kiamat sehingga kaum Muslimin berperang melawan Yahudi. Sampai-sampai apabila orang Yahudi bersembunyi di balik pepohonan atau bebatuan, maka pohon dan batu itu akan berseru, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada bersembunyi di balikku, kemarilah dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Ghorqod, karena ia adalah pohon Yahudi.” (Muttafaq ‘alaihi dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu).

Hadits di atas mengisyaratkan bahwa sebelum hari Kiamat, umat Islam akan berperang melawan bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi akan dibantai oleh umat Islam di bumi Palestina. Pada saat itu seluruh pohon dan bebatuan yang dijadikan tempat bersembunyi oleh orang Yahudi akan menyeru memanggil Muslim untuk membunuh orang Yahudi, kecuali pohon Ghorqod.

Melihat hadis tersebut ada isyarat bahwa kemenangan berada di tangan umat Islam dan kehinaan akan meliputi bangsa Yahudi yang terlaknat dan terkutuk.

Ayat-ayat Alquran di bawah ini juga mengisyaratkan bangsa Yahudi yang telah mengubah isi kitab Taurat dan berbuat keji serta kejam akan mendapat azab di dunia dan akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا

“Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS Al-Isra Ayat 4)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًا

“Apabila datang saat (kerusakan) yang pertama dari keduanya, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Itulah janji yang pasti terlaksana.” (QS Al-Isra Ayat 5)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَاَمْدَدْنٰكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَجَعَلْنٰكُمْ اَكْثَرَ نَفِيْرًا

“Kemudian, Kami memberikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan menjadikanmu kelompok yang lebih besar.” (QS Al-Isra Ayat 6)

Dijelaskan bahwa Allah telah mewahyukan kepada Nabi Musa Alaihissalam sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israil akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina. Sehingga Allah menggerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan menghancurkan negeri mereka. Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.

Akan tetapi, bangsa Yahudi kembali membuat keonaran, maka Allah mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya. Ini sebagai azab di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.

Di antara pembangkangan orang Yahudi, pertama, tidak mengindahkan perintah Allah dan mengubah isi kitab Taurat. Kedua, kekejian mereka membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya serta usaha mereka untuk membunuh Nabi Isa.

Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan. Ini menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang bangsa Yahudi lakukan itu telah melampaui batas peri kemanusiaan. Allah lalu menjelaskan akibat yang akan menimpa mereka, karena pembangkangan yang pertama, yaitu mereka akan mengalami kehancuran pada saat hukuman yang telah dijanjikan Allah tiba sebagai balasan yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka. (Dikutip dari tafsir Kementerian Agama)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.” (QS Al-Isra Ayat 7)

Allah menegaskan bahwa apabila Bani Israil berbuat baik, maka hasil kebaikan itu untuk mereka sendiri. Apabila mereka berbuat jahat dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan wahyu dan fitrah kejadian mereka sendiri, seperti menentang kebenaran dan norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah kepada mereka.

Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang bercerai-berai karena diperbudak hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang lain. Itulah sebabnya mereka tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan diri mereka dari kehancuran. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat ialah azab api neraka sebagai siksaan yang paling pedih.

Lalu Allah mengungkapkan kembali hukuman sebagai akibat kejahatan yang dilakukan Bani Israil untuk kedua kalinya. Pada saat itu, Allah membiarkan mereka dalam keadaan kacau-balau ketika musuh-musuh datang untuk menaklukkan mereka. Kekalahan kedua ini benar-benar mereka rasakan sebagai penderitaan yang tiada tara dan mempermalukan mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يَّرْحَمَكُمْۚ وَاِنْ عُدْتُّمْ عُدْنَاۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ حَصِيْرًا

“Mudah-mudahan Tuhanmu melimpahkan rahmat kepadamu. Akan tetapi, jika kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Kami jadikan (neraka) Jahanam sebagai penjara bagi orang-orang kafir.” (QS Al-Isra Ayat 8)

Allah SWT memerintahkan agar orang Yahudi benar-benar sadar, bertobat, dan berpegang pada ajaran Taurat serta menjauhi perbuatan maksiat. Dengan demikian, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka. Janji Allah seperti ini tentu akan terlaksana dan pasti mereka rasakan.

Allah SWT tetap mengingatkan bahwa apabila mereka kembali mengulangi kedurhakaan mereka, seperti yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka, niscaya Allah SWT akan menurunkan azab-Nya kembali dengan yang lebih pedih. Di samping itu, Allah menyediakan azab api neraka Jahanam sebagai penjara yang abadi bagi mereka di akhirat, karena hukuman itulah yang pantas dijatuhkan terhadap orang-orang yang tidak mau beriman. (Dikutip dari tafsir Kementerian Agama)

Sumber: republika.co.id

5

Red: admin

Editor: iman

908