KB PII Jabar Gelar Silaturahmi Akbar Lintas Generasi

0
40
KB PII
H.Nono Sambas menyampaikan sambutan ( foto: iman)

PERCIKANIMAN.iD – – Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Wilayah Jabar mengggelar acara silaturahmi akbar yang diikutin lintas generasi. Acara yang cukup hangat dan meriah ini diikuti ratusan orang yang berlangsung di RM Riung Panyaungan Banjaran Kab.Bandung, Senin (9/6/2025)

Dalam kesempatan tersebut hadir sejumlah tokoh senior PII Jabar seperti H.Nono Sambas, H.Udin Koswara,Prof.Ganjar Kurnia,Prof.Sanusi Uwes, Prof. Samuh,Prof.Suganda, H.Empep dan sejumlah tokoh senior lainnya.

Salam sambutannya H.Nono Sambas selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukur dimana pada kesempatan tersebut menjadi momen untuk berkumpul dan silaturahmi kader PII lintas generasi yang ada di Jawa Barat.

“Meski tidak semua yang kita undang dapat hadir namun ini bisa menjadi momen bersejarah sekaligus merumuskan dan merencanakan agenda yang lebih besar kedepannya,” imbuh pemilik RM Riung Panyaungan tersebut.

Dirinya berharap kedepannya acara demikian bisa diagendakan rutin dan bukan sekedar untuk bernostalgia tetap membuat kegiatan dan mengaktifkan kembali kader PII khususnya yang ada di Jawa Barat.

Sementara itu H.Udin Koswara, SH, MM selaku tokoh senior PII Jabar menyampaikan keprihatinan dimana terasa kepengurusan KB PII Jabar seperti vakum bahkan bisa dibilang tidak ada.

“Ini sebagai bentuk auto kritik untuk kita semua dan setelah acara ini saya berharap pengurus KB PII harus segera di bentuk dan aktif, bukan hanya terbentuk lalu pasif,” harapnya.

H.Udin sendiri berharap nantinya kepengurusan KB PII Jabar hendaknya bisa diisi oleh kalangan muda yang masih memiliki mobilitas tingga dan energik.

“Beberapa bulan lalu juga sudah kita bentuk koperasi yang diketuai saudara Dwi Anto Hari Prabowo. Maka keberadaannya harus kita dukung bersama untuk maju dan berkembang. Untuk itu setelah acara ini selesai silakan semua yang hadir segera daftar jadi anggota dengan membayar iuran pokok dan wajib,” ajaknya.

H.Udin juga menginformasikan bahwa saat ini sedang ditulis buku tentang sejarah PII Jawa Barat. Menurutnya ini menjadi langkah penting untuk Menyusun kembali sejarah dan perjuangan PII khususnya di Jawa Barat.

“Buku sejarah ini penting agar tidak lupa dan generasi muda tidak buta sejarah PII di Jawa Barat. Mohon dukungannya termasuk dananya agar buku ini segera selesai,” ungkapnya.

Selain itu menurut H.Udin sejarah PII yang cinta pendidikan harus juga dilanjutkan dan dilestarikan semangatnya. Ada banyak kader PII, sambungnya, yang berhasil dan sukses mengelola Lembaga Pendidikan.

Sementara dalam paparannya Prof Dr Ganjar Kurnia Ph.D menyampaikan bahwa ada hal yang membuat acara ini terlaksana dimana lintas generasi PII Jawa Barat bisa betemu dan disatukan.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi ditulisnya buku sejerah PII Jawa Barat yang tadi disampaikan Haji Udin. Menurut saya penting pendidikan sejarah khususnya bagi generasi muda,” ungkap Prof.Ganjar yang juga mantan Rektor Unpad ini.

Prof. Ganjar juga menyampaikan rasa keprihatinannya akan kiprah dan eksistensi PII yang saat ini seperti antara ada dan tiada. Menurut Prof. Ganjar salah satu kemunduran dan penurunan kader PII adalah dibubarkan atau ditiadakannya PII ditingkat ranting.

“Padahal ranting merupakan posisi terdepan dan strategis untuk pengkaderan. Untuk itu saya usul untuk kembali menghidupkan ranting. Ini sebuah langkah penting,”harapnya.

Dirinya pun berharap agar pengurus PII juga menggarap siswa sekolah sebagai target pengkaderan. Sementara untuk metodenya, menurut Prof. Ganjar bisa menganut dengan membuat pola terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).

“Juga harus disampaikan kepada para siswa bahwa menjadi anggota PII banyak manfaatnya baik dari sisi spiritualitasnya maupun intelektualitasnya. Apalagi  kalau semangat mars PII itu diimplementasikan, luar biasa,” ungkapnya.

Prof.Ganjar juga memberikan contoh dengan membuat kegiatan untuk pelajar misalnya dengan bimbingan belajar (bimbel) dimana saat ini setidaknya sudah ada 162 pelajar yang masuk PTN.

“Menjadi anggota PII itu harus menjadi kebanggaan. Untuk itu sebisa mungkin kita harus mengkongkritkan setiap diskusi menjadi karya nyata meski hanya kecil-kecilan atau hanya sedikit. Jangan berhenti hanya sampai didiskusi saja,” pungkasnya.[ ]

5

Red: admin

Editor: iman

908