PERCIKANIMAN.iD – – Lebih dari 20.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat akibat serangan Israel. Wakil Gubernur Jenin, Mansour al-Saadi, melaporkan bahwa tentara Israel telah menghancurkan seluruh kamp, memaksa penduduk meninggalkan rumah beserta dokumen dan barang pribadi mereka.
“Tentara pendudukan (Israel) telah menghancurkan seluruh kamp pengungsi Jenin dan memaksa lebih dari 20.000 penduduknya untuk meninggalkan rumah, dokumen, dan barang-barang pribadi mereka,” kata Saadi kepada radio Voice of Palestine, Senin (10/2/2025)
Para pengungsi diperkirakan akan mencari perlindungan di kota-kota lain di Tepi Barat karena kamp sudah tidak layak huni. Saadi menyebut penghancuran ini sebagai “konspirasi” Israel untuk melenyapkan kamp pengungsi dan “hukuman kolektif” yang menargetkan hampir 400.000 warga Palestina.
Serangan dimulai pada 21 Januari, menewaskan minimal 25 orang menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Israel kemudian memperluas serangan ke Tulkarem pada 27 Januari, menewaskan lima orang, dilanjutkan ke kota Tammun dan kamp pengungsi Far’a di Tubas pada 2 Februari.
Ketegangan meningkat setelah gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari. Sejak Oktober 2023, agresi Israel telah menewaskan hampir 48.200 warga Gaza dan 906 warga Tepi Barat.
Saadi meminta komunitas internasional mendokumentasikan kejahatan Israel, karena kemungkinan masih ada jenazah terkubur di reruntuhan. Kamp Jenin, yang berdiri sejak 1953, telah menjadi rumah bagi puluhan ribu pengungsi Palestina dari Perang Arab-Israel 1948.[ ]
5
Red: admin
Editor: iman
908