Timwas Haji DPR Nilai Kemenag Langgar Aturan Alihkan Kuota Haji Tambahan

0
1060
Petugas menyambut Kelompok penerbangan (kloter) pertama Jamaah Haji Indonesia 2024 yang baru tiba di Kota Madinah, Ahad (12/5/2024). Ada tiga kloter yang tiba di Hotel ABRAJ TABAH di Kota Madinah. Kloter pertama dari JKG 01 membawa 393 jamaah. Di kloter ini, jamaah paling muda berusia 19 tahun dan jamaah paling tua berusia 93 tahun bernama bapak Ardi Kinan Kini. Total lansia berusia di atas 65 tahun di kloter pertama ini berjumlah 79 orang. Hotel ABRAJ TABAH yang berada di wilayah Syimaliya pada hari ini menerima tiga kloter. Kloter pertama berjumlah 393 jamaah, kloter kedua berjumlah 440 jamaah, dan kloter ketiga berjumlah 440 jamaah. Foto: Karta/Republika

PERCIKANIMAN.iD – – Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Selly Andriany Gantina menilai, kebijakan pengalihan setengah dari kuota tambahan 20 ribu untuk jamaah haji reguler menjadi haji plus (ONH Plus) tak sesuai aturan. Pengalihan tersebut juga tidak sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh Komisi VIII DPR RI.

 

Dia mengaku, dewan bakal meminta pertanggungjawaban dari Kementerian Agama (Kemenag) atas kebijakan tersebut. Selama proses pembahasan, menurut Selly, Timwas Haji DPR tidak diberi informasi yang jelas mengenai aturan yang dibuat oleh Kemenag, termasuk sistem E-Hajj yang diterapkan.

 

“Bagaimana pun, dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama (Permenag) tentu akan menyalahi aturan karena keputusan presiden (keppres) yang dikeluarkan oleh Presiden (Jokowi) sudah ada aturannya. Permenag itu lebih lemah dibandingkan dengan Keppres,” kata Selly dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, dilansir dari republika online, Senin (17/6/2024).

 

Menurut politikus PDIP tersebut, keputusan untuk mengalihkan 10 ribu kuota tambahan haji reguler menjadi haji khusus (ONH Plus) seharusnya diimbangi dengan penambahan ruang untuk jamaah reguler. Namun kenyataannya, penambahan ruang tersebut tidak terjadi, sehingga menyebabkan penumpukan jamaah reguler di Mina dan Arafah.

 

“Terbukti bahwa 10 ribu tambahan untuk haji reguler ternyata tidak ada juga tambahan space untuk haji reguler,” kata Selly.

 

Selama pembahasan, anggota Komisi VIII DPR RI itu tidak mengetahui aturan baru yang dibuat oleh Kemenag. Selain itu, Selly mengaku, tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai E-Hajj yang dikeluarkan oleh Kemenag, dalam rapat panitia kerja.

 

Untuk itu, dia berharap evaluasi tersebut dapat memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji pada masa mendatang. Selain itu, Selly mendorong agar Kemenag memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku serta memenuhi kepentingan jamaah haji. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

903