Subhanallah ! Masjid di Sumbar Tetap Kokoh Berdiri Walau Dihantam Banjir Bandang

0
794
foto: istimewa

PERCIKANIMAN.iD – – Bencana banjir apalagi banjir bandang selalu menyisakan duka dan korban, baik bangungan maupun manusianya. Namun banjir yang terjadi Sumatera Barat (Sumbar) akhir pekan lalu (Sabtu, 11/5/2024) ada fenomena yang unik sebagai salah satu bukti kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dimana saat terlihat bangunan porak poranda oleh sapuan banjir besar tersebut, ada bangunan yakni masjid yang tetap kokoh berdiri seoalah tak tersentuh banjir.

 

Bukan itu saja, disekitaran masjid tersebut juga tampak batu-batu besar yang berserakkan di depan masjid dan seperti “tidak ingin” merusak bangunan masjid. Hal ini juga terlihat dalam sebuah video menampilkan bangunan masjid tetap kokoh berdiri pasca dihantam banjir bandang lahar dingin di Agam, Sumatera Barat. Video ini pun viral di media sosial dan menjadi sorotan netizen.

 

“Kuasa ALLAH Masjid selamat dari galodo (banjir) sabtu malam 11 mei 2024.. #PrayForSumbar,” tulis narasi dalam video unggahan akun media sosial X, harimauminang, Minggu 12 Mei 2024 kemarin.

 

Video berdurasi 24 detik tersebut memperlihatkan bangunan masjid tetap kokoh berdiri. Padahal di sekitarnya tampak hancur imbas banjir bandang lahar dingin yang melewati daerah tersebut.

 

Seorang netizen mengungkapkan, masjid tersebut merupakan Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Kabupaten Agam Sumatera Barat.

 

Selengkapnya terkait fenomena batu-batu besar yang “tidak ingin” merusak masjid bisa disimak dalam tayangan video berikut ini:

 

 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kabupaten Agam merupakan wilayah yang terdampak paling parah dibandingkan daerah lainnya akibat banjir lahar dingin.

 

Selain Nagari Bukik Batabuah, empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga terdampak cukup parah. Namun, BPBD belum bisa melaporkan secara detail bentuk kerusakan hingga jumlah pasti korban meninggal dunia maupun hilang.

 

Video masjid yang tetap berdiri kokoh di tengah bencana ini pun menarik perhatian netizen. Beberapa netizen menyebutkan, fenomena ini bisa menjadi pertanda atas berbagai hal.

 

“Lekaslah bertaubat saudaraku semua. gunakan akal sehat, logika, serta hatimu untuk berbuat baik terhadap sesama. mugkin ini adalah peringatan tuhan agar kita lebih memakmurkan mesjid,” tulis seorang netizen.

 

“Peringatan. Karna sudah banyak yang melalaikan sholat,” timpal yang lainnya. “Ini mengingatkan yang di aceh 2004 bangunan yg masih kokoh setelah bemcana hanya masjid,” tambah netizen lain.

 

“Mungkin ini sebagai pengingat bagi kita semua agar lebih mendekatkan diri pada Allah karna kita sering lalai dalam ibadah,” pungkas yang lainnya.

 

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) melaporkan, total korban meninggal dunia akibat banjir lahar di Sumatera Barat sebanyak 50 orang.

 

Kepala BNBP Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan, jumlah tersebut bertambah 6 jiwa dari data pada Senin (13/5/2024), setelah tim pencarian kembali menemukan sejumlah jenazah korban.

 

“Korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya, Selasa (14/5/2024).

 

Selain itu, kata Suhartoyo, BNBP mendapatkan data terbaru soal jumlah korban hilang dan pengungsi akibat bencana di 5 Kabupaten/Kota Sumbar.

 

“Kemudian untuk orang hilang 27 orang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Datanya akan berkembang terus,” ucap Suharyanto.

 

Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024).

 

Bencana ini dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi.

 

Banjir yang terjadi diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai karena hujan lebat di sekitar puncak.

 

“Hujan yang tinggi di sekitar puncak membawa turun material vulkanis dan menjadi lahar dingin,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

 

Berdasarkan data terbaru BNPB, terdapat 20 orang meninggal dunia di Kabupaten Agam, dan 19 korban jiwa di Kabupaten Tanah Datar.

 

Selain itu, terdapat 8 korban meninggal di Kabupaten Padang Pariaman, 2 korban meninggal di Kota Padang Panjang dan satu korban meninggal di Kota Padang. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

904