Doa Memilih Pemimpin agar Allah Karuniakan yang Amanah dan Adil

0
338
ilustrasi foto: freepik

PERCIKANIMAN.ID –  – Bagi Masyarakat Indonesia hari ini (Rabu,14/2/2024) akan menjadi hari penting dalam perjalanan sejarah berbangsa dan bernegara khususnya dalam pesta demokrasi yakni diselenggarakannya Pemilihan Umum (Pemilu) Pemilihan Presiden (Pilpres) dan anggota Legislatif untuk 5 tahun kedepan (2024 – 2029).

 

Untuk itu sebagai muslim yang taat dan bertakwa setelah melalui ikhtiar maka hendaknya melibatkan Allah Ta’la dalam proses memilih pemimpin. Sebab, banyak negeri yang adil, makmur dan sejahtera salah satunya karena Allah Ta’ala mengkaruniakan pemimpin yang adil dan amanah. Demikian juga banyak negeri yang Allah Ta’ala hancurkan dan azab dengan pedih karena ulah pemimpin yang dzalim dan munkar kepada Allah.

 

Seperti dikutip dari rumaysho, sebelum dan setelah kita melihat hasil Pemilu saat ini, tugas kita adalah terus berdoa, moga Allah memberikan kepada kita pemimpin yang adil dan amanat.

 

Doa Mustajab untuk Pemimpin Negeri

 

Dari ‘Abdush Shomad bin Yazid Al Baghdadiy, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Fudhail bin ‘Iyadh berkata,

 

لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها الا في الامام

 

“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpinku.”

 

Ada yang bertanya pada Fudhail, “Kenapa bisa begitu?” Ia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.” (Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashfahaniy, 8: 77, Darul Ihya’ At Turots Al ‘Iroqiy)

 

Taat pada Pemimpin

Apa pun hasil dalam Pemilu Caleg dan Presiden nanti, maka tetaplah taat pada pemimpin tersebut.

 

الْمَصْلَحَةُ الْعَامَّةُ مُقَدَّمَةٌ عَلَى الْمَصْلَحَةِ الْخَاصَّةِ

 

“Kemaslahatan umum lebih didahulukan daripada kemaslahatan pribadi.” (Al-Muwafaqot 6: 123 karya Asy Syathibi)

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan,

 

عَلىَ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أَمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ

 

“Wajib bagi seorang muslim untuk mendengar dan taat (kepada penguasa) dalam perkara yang ia senangi dan ia benci kecuali apabila diperintah kemaksiatan. Apabila diperintah kemaksiatan maka tidak perlu mendengar dan taat.” (HR. Bukhari no. 7144  dan Muslim no. 1839)

 

Dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ « لاَ مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلاَةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلاَتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلاَ تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ

 

“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendo’akan kalian dan kalian pun mendo’akan mereka. Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” Kemudian ada yang berkata, ”Wahai Rasulullah, tidakkah kita menentang mereka dengan pedang?”   Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang kalian benci, maka bencilah amalannya  dan janganlah melepas ketaatan kepadanya.” (HR. Muslim no. 1855)

 

Pemimpin adalah Cerminan dari Rakyat, Sadarlah!

كَمَا تَكُوْنُوْنَ يُوَلَّى عَلَيْكُمْ

 

“Bagaimanapun keadaan kalian (rakyat), maka begitulah keadaan pemimpin kalian.” (catatan: Ungkapan ini dijadikan sebagai judul sebuah risalah yang ditulis oleh Syaikh Abdul Malik Ramadhani al-Jazairi)

 

Alkisah ada seorang khawarij yang datang menemui Ali bin Abi Thalib seraya berkata, “Wahai khalifah Ali, mengapa pemerintahanmu banyak di kritik oleh orang tidak sebagaimana pemerintahannya Abu Bakar dan Umar?!” Sahabat Ali Menjawab, “Karena pada zaman Abu Bakar dan Umar yang menjadi rakyat adalah aku dan orang-orang yang semisalku, sedangkan rakyatku adalah kamu dan orang-orang yang semisalmu!!” (Syarh Riyadhus Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin)

 

Doa untuk Pemimpin Negeri

 

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

 

“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”

 

 

Semoga kita diberikan pemimpin yang adil dan amanah yang cintai rakyat dan mencintai rakyatnya dengan mendapat ridho Allah Ta’ala. [ ]

 

5

Red: admin

Editor: iman

908

 

=======================================

 

Ayah Bunda, ada ya diantara orangtua yang kesel karena tingkah anak-anak yang dianggap nakal dan bandel. “Kerjanya” berantakin barang mainan termasuk barang ayah-bundanya hingga memicu luapan emosi. Nurut hari ini besok udah diulangi lagi ya. Maka pahami, dunia anak memang dunia bermain dan belajar. Hanya saja cara mereka belajar mungkin tidak seperti maunya orangtua ya.

.

Berantakin mainan dan coret dinding tentu dampaknya lebih baik, ketimbang  anak anteng dengan gadget. Paparan gadget dampaknya bisa mulai dari hambatan pertumbuhan, dampak negatif kepada psikologis anak, malas belajar dan membaca dll. Boleh koq anak diberi gadget tapi bijaknya harus disesuai dengan tahapan usianya. Waspadai dampak & bahaya time screen berlebihan pada anak ya Bun.

.

Yuk, sharing pengalaman di kolom komentar.

.

Klik link bio untuk penjelasan selengkapnya.

.

#parentingislam #mendidikanak #anaksholeh