Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*
Khutbah Pertama:
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ،
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ,
وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام,
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ،
وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ومن تبعه الْكِرَامِ،
أَمَّا بَعْدُ :
فَيَاأَيُّهَا الحاضرمن رحمكم الله, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
معاشر المسلمين رحمكم الله
Mengawali khutbah ini, kita tingkatkan bersyukur dan menghaturkan puji hanya kepada Allah Yang maha Ghafur.
Kita juga bershalawat untuk Junjunan Agung Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang masyhur, serta salam sinugerah semoga tercurah kepada keluarga, para sahabatnya dan seluruhnummatnya hingga Yaumil qiyamah.
Sebagai khatib kali ini berwasiat serta mengajak khususnya kepada pribadi khatib sendiri juga mengajak kita semua untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya, yaitu berupaya optimal menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Karena dengan takwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memudahkan kita dari setiap kesulitan, serta mengalirkan Rizki kepada kita dari sumber yang kita sendiri tidak tahu datangnya dari mana.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Kebahagiaan, bulan kasih sayang, yaitu bulan Rabi’ul Awwal. Bulan ini juga sering disebut bulan Maulid, yaitu bulan di mana Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam lahir ke dunia ini.
Pada bulan ini, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan kelahiran sang Rasul dengan beragam perayaan sesuai tradisi dan kebudayaannya masing-masing. Dalam perayaan maulid, shalawat serta salam dilantunkan, kisah perjalanan hidup baginda Nabi dibacakan, semua itu dilakukan tidak lain adalah untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang mulia.
Mengenai akhlak Nabi yang perlu diteladani, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah al-Ahzab Ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Salah satu akhlak Nabi dan suri tauladan yang perlu kita contoh dan ikuti adalah sifat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang pemaaf.
Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi sedang berkumpul bersama para sahabatnya di masjid. Seketika, seorang Arab Badui dari pedalaman muncul ke masjid. Akan tetapi, bukannya mengikuti majelis Nabi, Arab Badui tersebut tiba-tiba kencing di salah satu pojokan masjid.
Melihat hal tersebut, para sahabat pun marah dan ingin melabrak orang Arab Badui tersebut. Sebelum para sahabat tersebut melabrak orang Arab Badui itu, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam pun mencegahnya.
Beliau membiarkan supaya orang Arab Badui tersebut menyelesaikan buang air kecilnya. Setelah tuntas, kemudian Rasulullah meminta salah satu sahabatnya untuk mengambil air, kemudian menyiram bekas yang dikencingi. Orang Arab Badui itu pun dibiarkan pergi oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam
Kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam merupakan sosok yang besar hati, tidak mudah menyalahkan orang lain, bahkan memaafkan orang yang sudah jelas-jelas salah karena bagaimana pun orang Arab Badui tersebut barangkali tidak mengetahui bahwa perbuatannya tersebut dilarang.
Sifat teladan inilah yang harus kita teladani dari beliau.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Pada kisah lainnya, di kala Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menyebarkan dakwahnya, berbagai cacian, penindasan, penyiksaan telah beliau alami. Bahkan tindakan-tindakan tersebut bukan hanya menimpa beliau, akan tetapi orang-orang di sekitar Rasulullah, baik keluarga maupun para sahabatnya.
Salah satu yang menjadi korban penyiksaan adalah keluarga ‘Ammar bin Yasir. Ibunya ‘Ammar, yaitu Sumayah, dibunuh dengan ditusuk menggunakan tombak. Ayah ‘Ammar, yaitu Yasir, dibunuh dalam penyiksaan itu. Sementara ‘Ammar dipaksa untuk keluar dari Islam.
Melihat penyiksaan dan kezaliman tersebut, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallamtidak menaruh dendam sama sekali, hanya memerintahkan ‘Ammar untuk bersabar.,“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sungguh kalian telah dijanjikan masuk surga.”
معاشر المسلمين رحمكم الله
Dikisahkan juga ada seorang penyair yang masyhur di tanah Arab, yaitu Ka’b ibn Zuhayr. Di saat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam mendakwahkan risalah Islam. Kala itu banyak sekali yang memusuhinya di antaranya adalah Ka’b ibn Zuhayr. Ia menggunakan seni sebagai perlawanan, yaitu dengan menciptakan syair-syair sebagai kontra terhadap ajaran yang Rasulullah saw bawa.
Ketika peristiwa penaklukan kota Makkah oleh kaum Muslimin yang terjadi pada tahun 8 Hijriyah, Ka’b merupakan salah satu musuh kaum Muslimin yang melarikan diri.
Bujayr yang merupakan saudara Ka’b yang telah dahulu masuk Islam menyarankan Ka’b untuk menemui Rasulullah, sebab siapa pun yang datang pada beliau dan mengakui kesalahannya, maka akan diberi maaf. Ka’b pun mendatangi Rasulullah saw dan beberapa sahabat beliau berdiri ingin menyerang Ka’b, akan tetapi Rasulullah Saw mencegahnya dan mendengarkan penyesalan Ka’b. Ka’b pun bertobat dengan tulus dan Rasulullah memaafkannya.
Bahkan Ka’b membacakan bait-bait syair yang dinamakan “Banat Su’ad” hingga Nabi pun senang dan menghadiahinya mantel yang terbuat dari bulu.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Tampaknya sifat pemaaf Nabi dan akhlaknya yang mulia sangat membekas di benak para keluarga dan sahabatnya. Di antara yang pernah menceritakan perangai dan akhlak Nabi yang mulia dan pemaaf adalah ummahatul mu’minin, siti Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan sebagaimana diriwayatkan Imam Tirmidzi :
لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا وَلَا صَخَّابًا فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ
Artinya: “Siti Aisyah menceritakan, “Rasulullah bukanlah seorang yang buruk perilakunya, tidak pula menjelek-jelekkan orang lain. Beliau tidak suka berteriak di pasar. Beliau bukanlah tipe orang yang membalas keburukan dengan keburukan, namun beliau selalu memaafkan dengan lapang dada.” (Hadis riwayat al-Tirmidzi).
معاشر المسلمين رحمكم الله
Semoga di bulan Maulid ini kita dapat bershalawat, mengirim salam, dan membaca serta menjadikan kisah-kisah perjalanan hidup sumber teladan kita, Nabi Muhammad Saw. Tidak hanya berhenti pada membacanya, kita juga dapat meneladani dan mengikuti akhlak beliau yang pemaaf, sehingga nanti di akhirat kelak kita diakui sebagai umatnya Nabi Saw . Amiin…
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ,
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ , ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. ربنا أننا في الدنيا حسنه وفي الاخره حسنه وقنا عذاب النار. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Banten
5
Red: admin
Editor: iman
987