ADI Dewan Da’wah Jabar Gelar Wisuda Angkatan ke 10

0
463
foto: dok.adi jabar

PERCIKANIMAN.ID  – – Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah Jabar kembali kegiatan wisuda. Untuk tahun ini ADI Jawa Barat mewisuda 12 wisudawan Angkatan X (10). Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (26/8/2023) di Hotel De Sofia Dago Kota Bandung ini dihadiri seluruh wisudawan dan para keluarganya serta tamu undangan dari perwakilan ormas Islam dan komunitas dakwah di Kota Bandung.

Dalam sambutannya KH.Asep Sudarman dari Kemenag Kanwil Jabar menyampaikan permohonan maaf karena Bapak Kepala Kemenag Kanwil Jabar tidak bisa hadir memenuhi undangan wisuda ADI ini. Disampaikan pada saat yang bersamaan Bapak Kepala Kanwil Kemenag Jabar sedang ada kegiatawan yang tidak bisa diwakilkan. Namun demikian Bapak Kepala Kanwil Kemenag Jabar menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara wisuda ADI Dewan Da’wah Jabar Angkatan ke 10 ini.

“Kepada wisudawan wisudawati kami mengucapkan selamat, semoga ilmunya bermanfaat,” ujarnya.

Lebih lanjut KH.Asep Sudarman menyampaikan pesan dengan mengutip pesan dari ulama Az-Zarnuji pengarang  kiitab Ta`lim Al-Muta`allim yang mengkhawatirkan ketidaksuksesan para pencari ilmu. Dalam kekhawatirannya Az Zarnuji mengatakan banyak para pencari ilmu yang tidak sukses disebabkan dua hal yakni syarat-syarat yang tidak terpenuhi dan salah jalan yang ditempuh.

“Ukuran sukses itu kata beliau (Az Zarnuji) ada tiga, yang pertama mampu menguasai ilmu yang disampaikan, kedua ilmunya bisa bermanfaat untuk dirinya dan yang ketiga bisa mendapatkan buahnya ilmu,”terangnya.

Sementara buahnya ilmu, menurut KH Asep Sudarman menyampaikan yakni ilmu yang diterima bisa diamalkan kepada yang lain. Jangan sampai tidak bisa mengamalkan ilmu karena tidak menguasai ilmu.

“Anak-anakku semua para wisudawan, saya doakan semoga apa yang dikhawatirkan oleh Az Zarnuji tidak terjadi. Artinya kita yang ada disini dan para wisudawan ADI ini adalah orang-orang yang sukses,” doanya.

Lebih lanjut KH.Asep Sudarman berharap para dai wisudawan ADI Jabar ini menjadi dai yang sukses sesuai misi Rasulullah dimana keberhasilan dakwah tidak dikembangkang dengan pedang dan kekerasan melainkan dengan adab dan akhlak yang mulia.

Sementara itu Ketua Dewan Da’wah Jabar (DDII) Ustadz Muhammad Roinul Balad, menyampaika rasa Syukur sekaligus Bahagia atas terselenggaranya acara wisuda ADI Jabar Angkatan ke-10 tahun 2023 ini. Menurut Ust.Roin sebagaimana yang diketahui bahwa Dewan Da’wah sebagai Lembaga amar ma’ruf nahi munkar maka dibutuhkan dalam aktivitas tersebut adalah adanya sosol dai sebagai pelaku dakwah di lapangan.

“Dai adalah profesi yang sangat mulia dihadapan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

Ia menambahkan dalam proses melahirkan dan mencetak kader dakwah yang handal maka diperlukan waktu yang cukup dalam membekali diri ilmu dakwah dengan segala aspeknya. Untuk itu waktu belajar yang sudah ditempuh wisudawan ADI dirasa masih kurang sehingga perlu dilanjutkan belajar di STID Mohammad Natsir.

“Para dai illah ini sebagai pewaris para nabi dan ulama dimana rasa takutnya hanya kepada Allah semata sebagaimana firman Allah dalam surat Fathir ayat 38 yang artinya: “Di antara hamba-hambaNya yang takut kepada Allah, hanyalah para ulama.”, terangnya.

Ia menambahkan sebagaimana diketahui dalam sejarahnya setidaknya ada 4 tipe ulama. Pertama adalah ulama yang menjadi umara (pemimpin). Ini adalah tipe yang ideal sebagai contohnya adalah Rasulullah Muhammad Saw, dimana beliau sebagai Nabi juga sebagai umara (pemimpin negara).

“Yang kedua adalah ulama yang menjadi penasihat umara dimana para ulama ini senantiasa memmberikan nasihat kepada umara baik diminta atau tidak sehingga umara tidak salah Langkah kebijakannya,” imbuhnya.

Kemudian yang ketiga adalah dalam peradaban ada ulama yang menjadi oposisi penguasa. Tidak dipungkiri dalam konteks beberapa zaman ada juga penguasa yang melakukan kedzaliman maka tampilah seorang ulama untuk meluruskan langkah penguasa tersebut agar tidak melakukan kedzaliman.

“Yang terakhir adalah ini harus dihindari dai Dewan Da’wah yakni ulama yang menjadi penjilat umara (penguasa). Tentu ini memiliki pesan bahwa Dewan Da’wah memiliki jati diri yakni amar ma’ruf nahi munkar. Ini semua akan berhasil Anda lalui jika dilalui dengan tahapan-tahapan yang sudahkan ditentukan,” pesannya.

Meski dengan fasilitas seadanya dan juga kampus yang masih di asrama Darul Aitam tetapi semangat belajar dalam menuntut ilmu mahasiswa patut diapresiasi. Harapannya kedepan mudah-mudahan dapat bersinergi dan bekerjasama dengan Kementerian Agama khususnya Kemenag Kanwil Jabar dalam pengadaan kampus ADI yang ideal.

“Harapan lainnya tentu setelah para dai ini selesai belajar di STID adalah dikembalikan ke daerah masing-masing khususnya di wilayah Jawa Barat. Sebab, sebagaimana diketahui di Jabar yang mayoritas masyarakatnya muslim sangat membutuhkan kehadiran dai dalam membina dan membangun Masyarakat yang bertakwa,”imbuhnya.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, hingga saat ini dai yang ditugaskan Dewan Da’wah Jabar di lapangan sebanyak 78 orang yang tersebar di kota & kabupaten se-Jawa Barat. Sementara kebutuhan untuk mukafaah seorang da’i Rp . 1.500.000 / dai/ bulan.

Mari dukung program kafaah dai dengan berdonasi/ infaq terbaik Bapak/Ibu/Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah  dapat disalurkan melalui :

Konfirmasi dan informasi :

  • 0821-2692-6551 (Ust.Fadhli)
  • 0819-3133-2455 (Ust. Roin )

Acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah oleh Dr.Hadiyanto A.Rochim yang berjudul Resiliensi Da’I Menuju Kemandirian Da’wah. (materinya silakan klik disini)  Selanjutnya acara ditutup dengan doa dan foto bersama. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

986