Malamnya Ramadhan, Ini Amalan dan Kemuliannya

0
971
ilustrasi foto: pixabay

PERCIKANIMAN.ID – – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh barokah, bukan hanya siangnya dengan ibadah shaumnya melainkan juga dengan malam-malamnya. Meski malam di bulan Ramadhan kita di berpuasa, namun banyak amalan dan ibadah yang dilakukan dengan segala kemuliannya.

Kemuliaan malam bulan Ramadhan diantaranya yaitu waktu turunnya Al Quran (Nuzul Al Quran) dimana mayoritas kaum muslimin meyakini pada malam 17 Ramadhan.Namun beberapa ulama berbeda pendapat. Kemudian malam bulan Ramadhan ada al Qadar (Lailatul Qadar) yang diyakini terjadi pada malam-malam ganjil khususnya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Selain itu di malam bulan Ramadhan kita disunnahkan untuk melaksanakan shalat Tarawih dimana waktunya dikerjakan setelah shalat Isya. Bahkan disebutkan pula ciri orang yang gemar beribadah dan taat pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu mereka yang menjaga diri untuk sholat dan bermunajat pada Allah pada waktu tengah malam.Allah ta’ala berfirman dalam Al Quran:

(79) وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra: 79)

Orang yang tengah bermunajat pada hakikatnya sedang mendekatkan diri pada-Nya, mengagungkan keesaan Allah semata, serta tunduk khusyu memohon ampunan-Nya. Qiyamullail sebagai wasilah mendapat kemuliaan yang telah Allah sebutkan dalam surat Al Isra ayat 79 di atas.

Perintah untuk melakukan ibadah di malam hari pada surat Al Isra tersebut dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang tidak pernah meninggalkan sholat malam. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Aisyah RA dalam hadits, yaitu:

أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا

Sungguh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sholat malam hingga kedua telapak kakinya merekah. ‘Aisyah berkata kepada baginda: mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Baginda bersabda: “Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang banyak bersyukur?” (HR Bukhari).

Selain itu, qiyamullail juga sebagai sarana melatih diri. Ibadah di malam hari merupakan sarana untuk melatih diri menghindari perbuatan maksiat. Karenanya dapat dikatakan pula sebagai terapi untuk melembutkan hati dan merevitalisasi asa.

Suasana hening yang tercipta pada malam hari mampu melepaskan penatnya hiruk pikuk berbagai kegiatan yang dilakukan pada siang hari. Oleh karenanya, salah satu cara mengobati hati yang keras dan sulit menerima nasihat yaitu dengan mengistiqomahkan sholat malam.  Ibadah puasa yang dilakukan dengan disertai dengan memperbanyak qiyamullail adalah cara untuk menggapai kesucian fitrah.

Sebab bulan Ramadhan yang dipenuhi keberkahan dan dilipat gandakannya pahala semua amalan sangat lekat dengan qiyamullail. Ibadah yang dilakukan jauh dari pengamatan orang lain karena didirikan pada waktu malam lebih menghindari diri dari sifat pamer (riya’).

Lalu, apa saja kemuliaan malam Ramadhan yang lainnya? Setelah shalat Tarawih apakah masih boleh shalat Tahajud? Jika boleh, berapa rakaat ? Apakah shalat Witir boleh di rumah ?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

940

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .