PERCIKANIMAN.ID – – Assalamualaikum, Pak Aam mohon maaf mau bertanya. Ramadhan tahun ini saya mendapat beasiswa studi di luar negeri, namun dengan penuduk muslim yang minoritas sehingga sangat jarang masjid. Bagaimana untuk sholat Tarawih apa boleh dilakukan sendirian di rumah? Mengingat kalau di masjid harus menempuh perjalanan berjam-jam. Bagaimana keutamaannya sendiri atau berjamaah? Mohon penjelasannya dan naseihatnya.Terima kasih ( Mel via fb)
Wa’alaikumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat- sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Para ulama telah sepakat bahwa shalat tarawih atau qiyam Ramadhan hukumnya adalah sunah muakkad atau yang dianjurkan di bulan Ramadhan namun tidak diwajibkan. Artinya kalau dilakukan sangat utama namun jika tidak dikerjakan tidak berdosa.
Dalil tentang shalat Tarawih adalah sunnah atau tidak wajib, sudah ada di zaman Rasul dimana beliau shalat tarawih berjamaah bersama para shabat dan penduduk muslim waktu itu hanya dikerjakan selama 3 malam saja. Hal ini dapat kita simak dari hadits yang disampaikan sahabat Abu Dzar yang cukup panjang,
“Kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan ramadhan. Beliau tidak pernah mengimami shalat malam sama sekali, hingga ramadhan tinggal 7 hari. Pada H-7 beliau mengimami kami shalat malam, hingga berlalu sepertiga malam. Kemudian pada H-6, beliau tidak mengimami kami. Hingga pada malam H-5, beliau mengimami kami shalat malam hingga berlalu setengah malam. Kamipun meminta beliau, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita tambah shalat tarawih hingga akhir malam?’ Kemudian beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat tahajud semalam suntuk.’ Kemudian H-4, beliau tidak mengimami jamaah tarawih, hingga H-3, beliau kumpulkan semua istrinya dan para sahabat. Kemudian beliau mengimami kami hingga akhir malam, sampai kami khawatir tidak mendapatkan sahur. Selanjutnya, beliau tidak lagi mengimami kami hingga ramadhan berakhir.” (HR. Nasai dan Ibnu Majah).
Para ahli hadits menegaskan, bahwa para sahabat pada beberapa malam mereka tidak shalat tarawih berjamaah bersama Rasul, meskipun bisa jadi mereka shalat tahajud di masjid.
Nah, bagaimana apakah shalat Tarawih harus dikerjakan berjamaah di masjid atau boleh sendirian di rumah? Dalam hal ini para ulama juga menegaskan bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah sendirian tanpa berjamaah. Namun jika dikerjakan berjamaah di masjid juga tidak dilarang atau boleh.
Dalam sejarahnya shalat tarawih berjamaah ini mulai dilaksanakan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab dan setelahnya hingga sekarang sebagai bagian dari syiar Islam.
Lalu, apakah kaum wanita boleh mengerjakan shalat Tarawih berjamaah di masjid? Tentu saja boleh dan tidak ada larangan bagi kaum wanita untuk ikut shalat Tarawih berjamaah di masjid selama mengikuti adab shalat berjamaah dan tidak menimbulkan fitnah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِذَا اسْتَأْذَنَكُمْ نِسَاؤُكُمْ إِلَى الْمَسَاجِدِ فَأْذَنُوا لَهُنَّ
“Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, maka izinkanlah mereka.” (HR. Muslim).
Imam Nawawi membawakan hadits ini dalam Bab “Keluarnya wanita ke masjid, jika tidak menimbulkan fitnah dan selama tidak menggunakan harum-haruman serta tidak menimbulkan fitnah.”
Kemudian lebih afdhol shalat sendirian di rumah atau berjamaah di masjid? Sebab hukumnya shalat sunnah, menurut hemat saya maka tergantung pada situasinya. Sekiranya keluarnya wanita ke masjid untuk shalat berjamaah khususnya tarawih dalam keadaan aman dan tidak menimbulkan fitnah maka boleh dikerjakan berjamaah di masjid.
Namun sekiranya dalam keadaan tidak aman, misalnya banyak kejahatan atau gangguan di malam hari dan bisa membahayakan khususnya bagi wanita maka tentu saja shalat tarawih lebih utama dikerjakan di rumah. Demikian juga jika kepergian atau keluarnya wanita tersebut meski ke masjid bisa menimbulkan fitnah yang tidak baik maka shalat tawarih di rumah itu lebih utama baginya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Terkait dengan ibadah atau shalat-shalat sunnah termasuk shalat Tarawih ini, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “MELANGKAH KE SURGA DENGAN SHALAT SUNAT”. Didalamnya ada contoh dan penjelasannya serta dalil yang insya Allah shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
870
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081323323395 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .