PERCIKANIMAN.ID – – Aksi rasis dan radikan yang dilakukan ekstremis Rasmus Paludan (pemimpin Partai Stram Kurs Swedia ) yang membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm Swedia saat memimpin demo anti Islam , Sabtu (21/1/2023) telah menimbulkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Menanggapi hal tersebut Gerakan Masyarakat Anti Islamophobia (GAMMIS) menilai bahwa tindakan Rasmus Paludan adalah perbuatan yang bodoh.
“Dia seorang yang tidak mau menyadari kebenaran Al Qur’an dan menutup diri dari kebenarannya. Al Qur’an mengajarkan kebenaran, kebaikan dan toleransi tapi Paludan tidak mau menerimanya bahkan justru menistakannya, “ ungkap Anton Minardi selaku Ketua GAMMIS dalam keterangan tertulisnya, Selasa ( 24/1/2023)
Sebaliknya, menurut Anton, jika Paludan mau membuka dan mempelajari Al Qur’an secara jujur pasti dia akan mendapatkan kebenaran dan kebaikan-kebaikan didalamnya. Untuk itu GAMMIS menyatakan sikap sebagai berikut :
Pertama, kami umat Islam kecewa dan marah melihat kitab suci kami dibakar karena kebencian seseorang yang bodoh.
Kedua, kami ummat Islam mempertanyakan komitmen PBB yang telah mendeklarasikan Anti Islamophobia pada 15 Maret 2022.
Ketiga, kami meminta Pemerintah Indonesia untuk mengutuk pelaku, meminta pertanggungjawaban Pemerintah Swedia melalui Kedutaan besarnya di Jakarta untuk menghukum pelaku.
Keempat, meminta PBB agar memproses hukum pelaku secara Adil.
Kelima, meminta negara-negara Muslim baik sendiri-sendiri maupun melalui Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menuntut PBB dan Swedia untuk mengadili pelaku dengan segera.
Keenam, menyerukan umat Islam untuk Boycott produk Swedia yang Anti Islam.
“Kami pun mengajak sekaligus menyerukan umat Islam untuk lebih mengokohkan persaudaraan dan meningkatkan kepedulian terhadap Islam serta mewujudkan Islam Rahmatan lil alamin,” pungkasnya. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
948