Seperti Apa Istighfar Yang Benar? Ini Yang Dicontohkan

0
1612
Seoranga muslimah berdoa dan beristighfar ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – –  Sesungguhnya tidak ada manusia yang bebas dari salah dan dosa. Kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang ma’shum (bersih dari dosa), sebab Rasul senantiasa Allah jaga dari dosa dan kesalahan hinggga akhir hayatnya.

 

Meski demikian kita sebagai muslim tidak perlu berkecil hati jika berbuat salah atau melakukan dosa. Sebab, Allah Ta’ala mengajarkan kepada manusia untuk beristighfar sebagai salah satu bentuk taubat dan memohon ampun kepada-Nya.

 

Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang sudah diampuni dosa-dosa dan dijamin masuk surga serta selalu mendapatkan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, namun beliau selalu meminta ampunan atau membaca istighfar setiap harinya. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam haditsnya,

 

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة » . رواه البخاري.

 

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku beristigfar (meminta ampunan) dan bertobat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari)

 

Kemudian dalam Riwayat yang lain disebutkan bahwa Rasulullah tidak hanya 70 kali, tetapi 100 kali dalam sehari beliau membaca istighfar.

 

عن الأغر المزني رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « إنه ليغان على قلبي ، وإني لأستغفر الله في اليوم مائة مرة » . رواه مسلم.

 

Dari Al-Aghar Al-Muzanni r.a. bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari zikir kepada Allah, sesungguhnya Aku beristighfar seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

 

Istighfar adalah memohon maghfirah (ampunan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dimana keutamaan dan manfaatnya sangat besar dan banyak. Diantara keutamaan istighfar ini adalah ia akan mendapat ampunan dari Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana yang difirmankan-Nya,

 

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

 

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An Nisa [4]: 110)

 

Oleh karena itu hendaknya kita tidak boleh lupa untuk selalu beristighfar dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Sebab, setiap hari selalu saja ada salah dan dosa yang diperbuat baik yang disadari maupun dosa yang tidak disadari.

 

Lalu seperti apa istighfar yang benar itu? Apakah istighfar hanya diucapkan selesai shalat saja? Bolehkah istighfar atau memohon ampun kepada Allah dengan bahasa sendiri? Bolehkah kita beristighfar untuk orangtua?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

900

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .