Wilayah-wilayah Dzikir, 3 Hal Ini Yang Perlu Kita Pahami  

0
1712
Seorang muslim sedang dzikir ( ilustrasi foto: pixabay )

PERCIKANIMAN.ID – – Salah satu ibadah yang disunnahkan bagi kaum muslimin adalah melakukan dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab , meski sering kali dianggap ibadah ringan namun sejatinya mempunyai keutamaan dan pahala yang besar.

 

Salah satu sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang sepatutnya kita teladani adalah membaca dzikir. Dalam Al Quran disebutkan bahwa salah satu ciri orang yang berakal atau menggunakan akalnya adalah mereka yang selalu mengingat (dzikir) kepada Allah Ta’ala dalam kondisi apapun, sebagaimana firman-Nya:

(190) إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

(191)……….الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi……… ( QS.Ali Imran [3]: 190-191)

 

Sementara itu dikutip dari buku “Mukjizat Doa dan Dzikir” karya Ustadz Dr. Aam Amiruddin, M.Si, dijelaskan bahwa arti dzikir secara etimologis dalam bahasa Arab adalah dzakara (ذَكَرَ) – yadzkuru (يَذْكُرُ) – dzikran (ذِكْرًا) memiliki arti mengingat dan menyebut.

 

Adapun arti dzikir secara istilah yaitu proses komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar selalu mengingat dan tunduk pada perintah-Nya. Caranya dengan melafalkan takbir, tahmid, tasbih, memanjatkan doa, membaca Al Quran, dan sebagainya yang dapat dilakukan tanpa mengenal tempat dan waktu, baik sendiri maupun bersama-sama dengan aturan yang ditentukan.

 

Dalam Al Quran sendiri terdapat beberapa ayat yang memerintahkan kepada manusia khususnya orang-orang yang beriman untuk senantiasa dzikir atau mengingat kepada Allah Ta’ala. Dimana salah satu keutamaan dzikir ini hati akan menjadi tenang, sebagaimana firman-Nya

 

(28)  الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d [ 13]:28)

 

Lalu, apakah dzikir harus diucapkan dengan keras atau cukup dengan hati saja? Apakah ketika hendak dzikir kita harus wudhu dulu? Bolehkah dzikir tidak menggunakan Bahasa Arab ( Al Quran). Apakah berdzikir sambil geleng-geleng kepala setelah shalat itu ada contoh dari Rasul ?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

923

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .