4 Golongan Manusia Yang Dijelaskan Al Quran, Sama Bahagia Tapi Beda Nasibnya

0
868
Orang melompat ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Pada hakekatnya semua orang menghendaki hidup yang Bahagia. Hal ini berlaku umum baik ia orang beriman maupun kafir sekali pun. Marilah kita bahas lebih spesifik tentang 4 golongan manusia tersebut.

 

 

Dalam konteks ketaatan, ada 4 golongan manusia : 1. Orang taat beragama tapi Bahagia,  2. Orang taat beragama tapi tidak Bahagia, 3. Ahli maksiat tapi Bahagia dan yang 4. Ahli maksiat tapi sengsara. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini:

 

  1. Orang Yang Taat Beragama dan Bahagia

 

Ini adalah hal yang lumrah, sebagaimana disebut dalam ayat berikut :

 

(97) مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَـنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً  ۚ  وَلَـنَجْزِيَـنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

 

Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl [16]: 97)

 

2. Orang Yang Taat Beragama, Namun Hidupnya Sengsara.

Ini ada dua kemungkinan, yaitu :

 

Pertama:  Allah cinta kepadanya, namun Allah sedang menguji kesabarannya. Tujuannya adalah agar orang tsb naik kelas.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ  الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ  وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

 

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah [2]: 155)

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

الَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ   ۙ  قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

 

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) “ (QS. Al-Baqarah [2]: 156)

 

 

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ  ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

 

“Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 157)

 

Kedua: Ada kemungkinan dia melakukan kelalaian dalam hidupnya. Allah ingin agar dia kembali kejalan yang benar.

 

Jadi kesengsaraan disini  adalah sarana pembersihan. Allah Ta’ala berfirman:

(21) وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah [32]: 21)

 

 

  1. Orang Yang Bermaksiat, Tapi Terlihat Bahagia.

Inilah yang disebut Istidraj. Allah Ta’ala sengaja membiarkannya bergelimang kemaksiatan untuk menjerumuskannya kelak, baik terjerumus didunia maupun akhirat.

 

Allah Ta’ala berfirman:

(44) فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ  ۗ  حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ  مُّبْلِسُوْنَ

Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.” (QS. Al-An’am [6]: 44)

 

Berhati hatilah dengan Istidraj karena seringkali kita tidak sadar akan kedatangannya. Kita sering menduga bahwa harta kita melimpah karena Allah meridhoi kita, padahal hidup kita penuh maksiat.

 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Kalau kamu melihat Allah memberikan rizki yang melimpah, namun hidupnya penuh maksiat, itulah Istidraj” (al Hadits).

 

4. Orang Yang Bermaksiat Dan Hidupnya Sengsara.

Hal ini adalah wajar karena Allah Ta’alasudah memperingatkan hal ini dalam ayat berikut :

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

وَمَنْ اَعْرَضَ  عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  اَعْمٰى

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Ta-Ha [20]: 124)

 

Harapan dan ikhtiar kita tentunya ingin menjadi golongan yang pertama yakni bahagia di dunia dan bahagia di akhirat sebagaimana doa yang sering kita panjatkan setiap harinya. Wallahu’alam . [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

903