Al Quran dan Sains Tentang Fenomena 4 Musim di Bumi

0
618
Selama ini kita mengenal ada 4 musim di bumi ini ( ilutrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Setiap negara di Bumi memiliki musim berbeda-beda. Ada negara yang mempunyai dua hingga empat musim. Melalui peralihan musim ini memberikan keseimbangan bagi alam dan kelangsungan kehidupan manusia. Jikalau makhluk hidup hanya merasakan satu musim, maka bisa menimbulkan pengaruh buruk.

Adanya empat musim di Bumi ini ternyata telah lebih dulu dibahas dalam kitab suci Alquran. Ulama juga membahas fungsi dari pergantian empat musim ini, salah satunya Ibnu Qoyyim Al Jauziah.

Dijelaskan bahwa saat musim dingin, hawa panas tersimpan di dalam gua-gua, perut Bumi, dan gunung; sedangkan di luar dalam keadaan dingin. Tubuh hewan-hewan menjadi kuat, begitu juga alam, dan panas yang menerpa tubuh selama musim panas diganti dengan hawa dingin.

Pada musim semi, tanaman mulai merekah. Pepohonan mulai muncul dengan bunga, sedangkan hewan mulai berkembang biak.

Lalu ketika musim panas, udara memuai, tanaman serta buah menjadi sulit tumbuh. Musim panas bisa menjadi menakutkan apabila berlangsung dalam waktu yang begitu lama.

Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Alquran Surah Al A’raf Ayat 130 yang artinya:

 

(130). وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Firaun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS Al A’raf: 130)

Berikutnya saat musim gugur tiba, udara mulai berubah menjadi dingin. Suhu panas berangsur lenyap. Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan musim ini dengan hikmah-Nya untuk fase transisi antara musim panas dan dingin. Dengan demikian, binatang tidak mati yang disebabkan perubahan cuaca secara tiba-tiba.

 

Ketika musim gugur tiba, manusia bisa melihat daun tanaman mulai berwarna kuning dan berguguran untuk menyambut musim berikutnya, yakni musim dingin atau salju. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:

 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Apakah kamu tidak memerhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di Bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS Az-Zumar: 21). Wallahu a’lam bishawab. [ ]

Sumber: okezone.com

5

Red: admin

Editor: iman

836