Istri Tidak Bisa Menjaga Rahasia, Ini Yang Perlu Dilakukan Suami

0
795

 
Assalamu’alaykum. Pak Aam, istri saya kadang suka membuka atau menceritakan keadaan suami kadang yang sifatnya rahasia, meski itu dilakukan di media sosial atau  update status. Terkadang mengunggah status pemberian uang dari suami atau menceritakan keadaan suami yang saya sendiri merasa malu. Kadang saya merasa jengkel dan marah. Saya sudah menegurnya namun kadang kebiasaan jelek tersebut masih muncul juga. Bagaimana saya harus bersikap? Mohon nasihatnya dan terima kasih ( W via fb )
 
 
 
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Perlu bersama bahwa suami istri itu dalam rumah tangga ibaratnya sebuah pakaian. Kita tahu bahwa salah satu fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat dan jika pakaian itu untuk membuat seseorang menjadi berwibawa.
 
 
Kita bisa membacanya dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 merupakan gambaran bahwa suami sebagai pakaian istri dan istri sebagai pakaian suami.
 
… ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ…..
 
“…Mereka ( istri) adalah pakaianmu dan kamu (suami) pakaian bagi mereka.…” ( QS.Al Baqarah: 187 )
 
 
 
Untuk itu sudah seharusnya suami istri saling melindungi kehormatan pasangannya. Istri menjaga aib suaminya dan sebaliknya, suami harus melindungi aib istrinya. Tentu yang disebut aib adalah segala hal yang jika diungkap bisa membuat malu pelakunya.
 
 
 
Jadi aib itu tidak selamanya perbuatan besar yang membuat malu atau jatuh harga dirinya jika diungkap. Melainkan perbuatan kecil juga kalau diketahui orang lain bisa membuat malu atau tersinggung atau jatuh wibawanya.
 
 
Misalnya, istri mengungkap atau menceritakan pemberian uang belanja kepada istri yang dinilai sedikit. Atau menceritakan kebiasaan suami saat tidur yang suka ngorok atau istilah ngacai. Ini sebenarnya hal yang sederhana, namun bisa jadi kalau diketahui orang lain suami menjadi malu dan merasa hilang wibawanya.
 
 
 
Ketika istri membuka aib suaminya ke publik, suami akan tersinggung dan kesal karena merasa dipermalukan. Dari kekecewaan suami tersebut, akan timbul suasana yang tidak harmonis. Sebaliknya, bagi suami yang membuka aib istrinya, si istri juga akan terluka hatinya.
 
 
 
Perlu dipahami juga bahwa media sosial hendaknya digunakan tetap menjaga etika dan bijaksana. Tidak semua aktivitas atau hal yang dialami harus diunggah di media sosial. Tidak semua aktivitas harus menjadi update status.
 
 
Ini yang perlu diperhatikan dan dijaga oleh semua , bukan hanya pihak istri namun juga kaum atau para suami bahwa gunakan media sosial atau gadget dengan bijak dan bertanggung jawab. Sebab, bisa jadi bagi sebagian orang itu hal yang lucu dan biasa saja. Namun bisa jadi bagi orang lain bahwa hal itu akan  menjadi aib yang bisa membuat harga diri atau wibawanya menjadi jatuh.
 
 
 
Untuk itu hendaknya bagi suami istri harus  bisa saling menjaga nama baik, kehormatan dan harga diri masing-masing pasangan. Jika ini dilakukan maka insya Allah akan tercipta rasa kebersamaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id al-Khudri r.a.,
 
 
Rasulullah Saw. bersabda, ‘Seburuk-buruk tempat manusia di sisi Allah Swt. kelak hari kiamat ialah tempat suami yang telah saling percaya dengan istrinya, tetapi kemudian si suami membuka rahasia pribadi istrinya sendiri.’” (HR. Muslim)
 
 
Jadi Allah sudah menjaga atau menutupi rahasia atau aib kita maka alangkah buruknya jika kita sendiri yang malah membuka hal itu kepada orang lain.  Sebanarnya, dengan membuka rahasia atau aib istri atau suami itu sama dengan membuka aib diri sendiri. Istri membuka keburukan suami sama dengan membuka keburukan istri juga. Istri menjatuhkan wibawa suami maka saja istri menjatuhkan wibawa dan harga dirinya sendiri. Demikian pula sebaliknya.
 
 
 
Lalu bagaimana mencegahnya?. Tentu yang pertama yang harus dilakukan suami adalah memberinya nasihat dan pengertian bahwa apa yang dilakukan istri adalah hal yang kurang baik dalam rumah tangga. Suami istri harus saling percaya dan membuat bangga masing-masing pihak, bukan malah saling menjatuhkan.
 
 
 
Kedua adalah bisa dengan membatasi diri menggunakan gadget khususnya dalam bermedia sosial.  Sekali lagi tidak semua aktivitas kita harus menjadi status di media sosial dan ingin diketahui sebanyak-banyak orang.  Untuk itu harus bijak dan bisa memilah serta memilih, mana yang perlu dikonsumsi public dan mana yang bersifat rahasia.
 
 
Ketiga adalah dengan membangun rasa saling percaya antara suami dan istri. Rasa saling percaya ini menjadi penting untuk membuat suasana rumah tangga menjadi harmonis. Demikian sebaliknya, jika rasa saling percaya dan saling menghormati ini sudah hilang atau tipis maka masing-masing pihak baik suami atau istri menjadi saling menjatuhkan harga diri dan wibawa masing-masing.
 
 
Sebab, saling menjaga martabat,harga diri, wibawa masing – masing pasangan adalah salah satu akhlak terpuji dalam hidup rumah tangga.
 
 

BACA JUGA: Tips Menjaga Hubungan Suami Istri Tetap Harmonis

 
 
Tentu hal demikian bukanlah cerminan sebuah keluarga atau hubungan suami istri yang harmonis.  Sekali lagi cobalah bangun kebersamaan kembali. Dan tentu saja memberi nasihat atau peringatan itu tetap dibutuhkan untuk membentuk dan mewujudkan keluarga yang sakinah,mawadah dan penuh rahmah. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
 
 
Nah, terkait dengan pembahasan dan tips membentuk serta membangun keluarga yang sakinah dan harmonis, Anda dan mojang bujang sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul, “INSYA ALLAH SAKINAH“. Dalam buku ini ada beberapa tips serta contoh kasus rumah tangga berikut solusinya dikemas dengan pembahasan sesuai tutunan Islam dan mudah dipahami. Wallahu’alam bishawab. [ ]
 

5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
780
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman