Assalamu’alaykum. Pak Ustadz, hubungan suami dan orangtua saya sedang tidak baik. Karena itu, orangtua menyuruh saya untuk menceraikan suami. Saya sendiri merasa berat untuk melakukannya. Apakah saya berdosa karena lebih memilih suami dibandingkan dengan orangtua? Mohon nasihatnya dan terima kasih. ( F via fb )
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Salah satu kewajiban anak adalah berbakti dan taat kepada orang tua.
“Dan Kami (Allah) perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapanya,” (QS.Luqman: 14 )
Jadi ketaatan pada orang tua itu pada hal-hal yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Sekiranya orang tua memerintahkan untuk berbuat yang munkar misalnya untuk maksiat, menyekutukan Allah dan sebagainya kita tidak harus menuruti bahkan harus ditolak. Coba simak penjelasan ayat selanjutnya,
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS.Luqmân:15)
Anda tidak berdosa karena dalam hadis pun dijelaskan bahwa kita tidak boleh taat kepada orang yang menyuruh berbuat maksiat. Perhatikan tiga keterangan berikut ini.
“Tidak ada ketaatan dalam melakukan maksiat. Sesungguhnya ketaatan hanya dalam melakukan kebajikan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kemudian dalam hadits yang lain disebutkan, “Mendengar dan taat pada seorang muslim pada apa yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada mendengar dan taat.” (H.R. Bukhari)
Juga dalam pesannya Rasulullah Saw yang bersabda, “Tatatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperinahkan untuk bermaksiat.” (H.R. Ahmad)
Jadi, selama suami tidak murtad, Anda tidak salah jika memertahankan suami Anda yang dengan demikian berarti Anda tidak mengindahkan perintah orangtua untuk menceraikan suami Anda.
Perlu diingat bahwa sesunggunya ada tiga hal yang membuat perceraian tidak sah.
Pertama, jika Anda sedang berada di bawah tekanan seperti yang tengah Anda alami. Jika orangtua Anda terus memaksa sehingga akhirnya Anda menceraikan suami, maka perceraian tersebut tidak sah.
Kedua, apabila perceraian dilakukan atas dasar amarah. Ketiga, jika cerai dilakukan dalam keadaan tidak sadar semisalkan karena Anda sedang di bawah pengaruh obat-obatan atau sedang sakit.
Jadi kalau Anda dan suami baik-baik saja, tetap rukun, hidup harmonis, Anda menerima keadaan suami apa adanya, rela dan ikhlas dengan pemberian suami maka Anda berhak mempertahankan rumah tangga.
Sementara hubungan suami dan orang tua Anda atau mertua suami yang ada masalah atau terjadi ketidakharmonisan maka itu diselesaikan dengan cara lain. Cari akar masalahnya dan kemudian cari solusinya.
Tentu saja saya tekankan di sini bahwa keputusan yang Anda ambil dengan mempertahankan suami tidak dengan serta merta membuat Anda menjauhi orangtua.
Tetaplah berbakti dan berlaku santun kepada orangtua Anda meskipun mereka menyuruh Anda menceraikan suami. Beri pengertian kepada orang tua alas an Anda mempertahankan rumah tangga Anda. Diskusikan dengan orang tua tentang ketidakcocokan dengan menantunya (suami Anda).
BACA JUGA: Istri Minta Cerai ? Perhatikan Ini Syaratnya
Selama bisa diperbaiki maka cobalah untuk mempertahankan rumah tangga Anda. Perceraian tentu menyelesaikan masalah selama akar masalahnya tidak dibereskan. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Nah, terkait bahasan membangun rumah tangga yang sakinah,mawadah dan penuh rahmah termasuk didalamnya bagaimana mengajak suami atau istri dalam kebaikan, Anda dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “MEMBINGKAI SURGA DALAM RUMAH TANGGA”. Didalamnya juga ada tips dan trik bagaimana mengajak pasangan bersama-sama dalam ibadah, termasuk dalam ibadah shalat-shalat sunnah . Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
897
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman