Doa Bertaubat Dan Menyesali Diri, Ini Yang Harus Dilakukan

0
1233

 

Assalamu’alaykum. Pak Aam, saya mempunyai masa lalu yang kelam dan penuh durhaka serta kemaksiatan. Namun dalam beberapa bulan ini atas bantuan dan nasihat dari teman, saya mencoba sadar dan ingin bertaubat. Saya sudah berdoa dan mohon ampun kepada Allah namun saya merasa masih banyak dosa dan takut tidak diampuni. Apakah ada doa khusus untuk bertaubat? Bagaimana cara bertaubat yang benar? Mohon nasihatnya. ( Wel via fb )

 

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Manusia itu makhluk yang tidak pernah steril (suci) dari kesalahan. Setiap hari bisa jadi selalu berbuat salah atau berbuat dosa. Namun manusia yang baik itu bukan berarti tidak pernah berbuat salah atau bersih dari kesalahan. Tetapi ketika ia berbuat salah atau dosa maka ia segera sadar, memohon ampun dan taubat tidak akan mengulangi lagi.

 

 

 

Tentu apa yang Anda lakukan saat ini sudah benar yakni sadar dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Sebab, taubat dan mohon ampun tidak ada gunanya jika dilakukan saat sudah menjemput atau sakaratul maut. Seperti yang dilakukan Fir’aun yang sadar dan taubat saat maut sudah di depan mata. Ini akan sia-sia saja.

 

 

Namun insya Allah, Anda belum terlambat dan masih mempunyai waktu untuk bertaubat dan melakukan perbaikan diri serta memohon ampun kepada Allah. Kemudian mengikutinya dengan amal shalih dan tidak mengulanginya lagi. Anda harus optimis bahwa taubat yang Anda lakukan diterima Allah dan mengampuni dosa-dosa yang pernah Anda lakukan sebelumnya.   Sebab Allah membuka pintu tobatnya selama 24 jam bagi siapa saja yang mau bertobat kepada-Nya. Dalam firman-Nya, Allah Swt berpesan,

 

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan dapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang bertakwa.” (Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 133)

 

 

“Hai, orang-orang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang sungguh-sungguh. Mudah-mudahan Tuhan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga…” (Q.S. At-Taĥrīm [66]: 8)

 

Ini jaminan bahwa Allah selalu membuka pintu maaf atau pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya yang berbuat salah dan ingin bertaubat. Kemudian dalam sebuah hadits dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al Asy’ari r.a. berkata, Nabi Saw. bersabda,

 

“Sesungguhnya Allah Swt. membuka pintu maaf-Nya pada waktu malam untuk memberi kesempatan tobat pada orang yang berbuat dosa pada siang hari. Dan Allah membuka pintu maaf-Nya pada waktu siang, untuk memberi kesempatan tobat pada orang yang berbuat dosa di malam hari hingga matahari terbit dari barat.” (H.R. Muslim)

 

Lalu apakah ada doa khusus? Secara khusus memang tidak ada doa khusus saat bertaubat namun jika merujuk pada Alquran maupun hadits ada doa yang diajarkan Allah maupun Rasulnya. Doa ini juga biasa kita baca atau kita panjatkan ketika selesai shalat,

 

 

Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, pasti kami termasuk orang-orang rugi.” (Q.S. Al-A‘rāf [7]: 23)

 

 

Kemudian dalam sebuah haditsnya Rasulullah juga mengajarkan sebuah doa ketika ummatny berbuat salah dan ingin bertaubat,

 

 

“Ya Allah, aku telah banyak berbuat zalim terhadap diriku sendiri, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, maka curahkanlah ampunan dan belas kasih kepadaku dari sisi-Mu. Sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 

Doa ini bisa dibaca kapan saja kalau kita mau bertobat atau mohon ampunan pada Allah dari berbagai dosa dan maksiat. Doa ini bisa juga dibaca sambil melakukan shalat dua rakaat. Ada yang menyebut shalat ini dengan shalat tobat ada juga yang menamainya dengan shalat mutlak. Hal ini dijelaskan dalam keterangan berikut. Nabi bersabda,

 

 

“Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudlu atau mandi) kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya.” Setelah berkata demikian, Rasulullah Saw. mengutip firman Allah dalam Surat Āli ‘Imrān [3] ayat 35. “Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui.” (H.R. Abu Daud)

 

 

 

Sebesar apa pun kesalahan kita, janganlah putus asa dari ampunan Allah Swt. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang selama kita mau bertobat dengan sungguh-sungguh.

 

 

“Hai, hamba-hamba-Ku yang pernah terjerumus dosa! Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni semua dosa-dosanya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. Ikuti sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedangkan kamu tidak menyadarinya.” (Q.S. Az-Zumar [39]: 53-55).

 

 

“Hai hamba-hamba-Ku, seandainya engkau datang kepada-Ku membawa dosa hampir sebanyak isi bumi, Aku akan datang menyambutmu dengan ampunan hampir seisi bumi pula, selama engkau tidak mempersekutukan Aku.” (H.R. Tirmidzi)

 

 

Kemudian apa bukti bahwa seorang hamba itu sudah benar-benar bertaubat? Jadi taubat itu bukan sekedar ucapan lisan saja melainkan ada tindakan atau kesungguhan atau ikhtiarnya. Kesungguhan tobat seseorang teridentifikasi dengan sikap sebagai berikut:

  1. Berhenti dari kesalahan atau perbuatan-perbuatan dosa.
  2. Tidak mengulanginya lagi, menyesal, dan benar-benar menjadi benci terhadap perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
  3. Recovery atau melakukan pemulihan dengan meningkatkan berbagai amal saleh.

 

Identifikasi tersebut diambil dari firman Allah, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan kebajikan. Maka, Allah akan mengganti keburukan mereka dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Siapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, sesungguhnya ia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.” (Q.S. Al-Furqān [25]: 70-71).

 

BACA JUGA: Doa Dalam Menghadapi Musibah

 

Jadi intinya jangan berputus asa dari rahmat Allah dan yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Tobat. Lakukan kebaikan dan amal shalih secara istiqomah serta terus berdoa memohon ampun. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

 

Nah, terkait dengan panduan berdoa ini Anda dan bapak ibu sekalian dapat membaca buku saya yang berjudul ” DOA ORANG-ORANG SUKSES“. Didalamnya ada contoh yang diambil dari Alquran dan hadits shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

890

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman