Agama Bangsa Jin, Apakah Ada Yang Shalih ?

0
851

 

 Assalamu’alaykum. Pak Ustadz, maaf kalau pertanyaannya sedikit aneh. Mohon diterangkan kalau golongan atau bangsa jin itu apa? Apakah mereka juga beribadah seperti manusia? Mengapa kalau kita mau berbuat baik misalnya shalat berjamaah, pengajian, puasa ada godaan jin? Terima kasih. ( Nanda via fb)

 

 

 

Wa’alaikumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Jin adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang sifatnya ghaib atau tidak terlihat oleh pandangan atau panca indra manusia. Namun demikian kita harus percaya atau meyakini bahwa jin itu ada.

 

 

Sebagaimana yang sering kita baca atau dengar bahwa Allah Swt menciptakan manusia dan jin adalah untuk beribadah atau taat kepada-Nya. Hal ini dapat kita baca atau simak dari firman Allah dalam Alquran,

 

 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 

Dan Aku (Allah) tidak menciptakan golongan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

 

 

 

Tentu saja yang namanya ibadah atau cara ibadah itu harus ada panduannya. Tidak mungkin makhluk dapat beribadah tanpa ada petunjuk. Seperti halnya manusia Allah menurunkan Alquran kemudian para Nabi dan Rasul agar menjadi teladan dan mengajarkan cara ibadah kepada Allah.

 

 

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata, “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Q.S. Al An’am 6: 130)

 

 

Kalimat ”dari golongan kamu sendiri” pada ayat ini mengandung dua kemungkinan. Pertama, rasul bagi masing-masing golongan itu berasal dari golongan itu sendiri. Artinya, rasul untuk manusia dari golongan manusia, demikian juga rasul untuk jin dari golongan jin.

 

 

Kedua, Rasul untuk manusia dan jin itu dipercayakan pada satu golongan saja, yaitu kepada manusia.

 

Imam Asy Syuyuthi menegaskan bahwa mayoritas ulama telah sepakat bahwa belum pernah ada seorang rasul maupun nabi dari bangsa jin. Demikian riwayat dari Ibnu Abbas, Mujahid, Al Kalaby dan Abu Ubaid.

 

 

Nabi Saw diutus Allah sebagai rahmat untuk seluruh alam; termasuk didalamnya kepada bangsa jin. Dalam riwayat Imam Muslim juga dalam musnad Imam Ahmad dijelaskan bahwa Rasulullah Saw pernah datang pada bangsa jin untuk mengajarkan Al Quran dan ketauhidan. Berikut riwayatnya:

 

 

Alqamah r.a. berkata: Aku bertanya kepada Abdullah bin Mas’ud r.a., “Apakah ada salah seorang diantara kalian yang menemani Rasulullah Saw. pada malam beliau mengajar para jin?” Abdullah bin Mas’ud menjawab, “Tidak, tidak ada satu pun dari kami yang menemani beliau.” Pada malam kami kehilangan jejak beliau. Kami cemas dan bertanya-tanya, apakah beliau diculik?Apa yang dikerjakan Rasulullah? Malam itu kami lalui dengan penuh kecemasan. Ketika fajar menyingsing, tiba-tiba kami melihat beliau datang dari arah gua Hira. Kami menanyakan apa yang terjadi pada malam itu dan menceritakan kegelisahan kami. Rasulullah menjawab, “Aku kedatangan da’i (pendakwah) dari bangsa jin. Kemudian aku mendatangi mereka, lalu aku mengajarkan Al Quran pada mereka.” Kemudian Rasulullah menuju suatu tempat dan menunjukkan pada kami bekas-bekas keberadaan mereka dan juga jejak-jejak perapian mereka. (H.R. Muslim dan Ahmad)

 

 

Ustadz Ibnu Katsir ketika menjelaskan surat Al Ahqaaf mencantumkan sejumlah riwayat yang menunjukkan bahwa pertemuan yang dilakukan Rasulullah dengan para jin bukan satu kali saja tapi beberapa kali. Keterangan-keterangan sahih ini begitu tegas menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. pun berdakwah pada bangsa jin sehingga diantara mereka banyak yang memeluk Islam.

 

 

“Katakanlah hai Muhammad: Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan Al Quran, lalau mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, memberi petunjuk ke jalan yang benar, lalu kami beriman kepdanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.” (Q.S. Jin 72:1-2)

 

 

Ayat ini menjelaskan bahwa ketika Rasulullah Saw membaca Al Quran, ada sekelompok jin yang ikut mendengarkan bacaannya, lalu mereka mengimaninya. Kalau mengimani Al Quran berarti mereka memeluk ajaran Islam, konsekwensinya agama mereka adalah Islam dan cara ibadahnya pun secara Islam.

 

 

Kelompok jin ini dijelaskan lebih detail dalam surat Al Ahqaaf, “Dan ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan lalu mereka berkata, “Diamlah kamu .” Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya memberi peringatan.  Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.” (Q.S. Al Ahqaf 46:29-31)

 

 

Jin sama halnya seperti manusia ada yang saleh ada juga yang kufur, “Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang saleh dan diantara kami ada pula yang tidak kafir. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (Q.S. Jin 72:11)

 

 

Merujuk pada ayat-ayat diatas bisa ditegaskan bahwa nabi para jin adalah dari bangsa manusia. Belum pernah ada seorang rasul maupun nabi dari bangsa jin. Jin terbagi pada beberapa kelompok. Ada yang saleh, istiqamah, munafik bahkan kafir. Mereka memiliki kapasitas iman yang berbeda-beda seperti halnya manusia.

 

 

Menurut jumhur atau mayoritas ulama berpendapat bahwa agama bangsa atau golongan jin adalah Islam dan pedomannya adalah Alquran sementara Nabi dan Rasulnya adalah dari golongan manusia. Cara ibadahnya pun sama dengan manusia yang beriman atau orang muslim.

 

BACA JUGA: Uang Hilang Diambil Jin, Benarkah ?

 

Lalu mengapa ada yang menggoda manusia, khususnya saat hendak beribadah? Mau shalat berjamaah ke masjid malas, mau infaq takut miskin, mau bangun Tahajud malas dan sebagainya. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bangsa jin juga ada yang kafir ada yang beriman. Ada yang taat atau shalih juga ingkar.

 

 

Jadi yang menggoda manusia ada jin yang kafir atau tidak beriman. Seperti halnya manusia demikian ada yang kafir namun ada juga yang beriman. Ada yang beramal shalih namun ada juga yang suka bermaksiat. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

 

Nah,terkait dengan pembahasa tentang dunia jin, cara jin menggoda manusia termasuk ruqyah, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul ” MENELANJANGI STRATEGI JIN “. Ada pembahasan lebih dalam dan lengkap dengan dalil dari Alquran dan hadits shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

960

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman