Takut Mati Berlebihan, Begini Cara Mengatasinya

0
791

Assalamu’alaykum. Pak Aam, saya mau minta saran, bagaimana cara menghadapi kematian. Soalnya setiap dalam keadaan sendiri, selalu ada ketakutan, jangan-jangan hari ini waktunya saya meninggal. Kadang ketakutan itu hingga terbawa dalam beberapa hari. Mohon nasihatnya. (Memey via email)

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat yang dirahmati Allah. Bahwa yang namanya kematian itu akan dialami oleh makhluk yang bernyawa termasuk manusia. Kita bisa simak firman Allah dalam Alquran,

 

 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS.Ali Imran:185).

 

 

Kita harus ingat mati, yaitu mengingat mati yang membawa kita bersemangat untuk ibadah atau membawa kita jauh dari dosa. Itu yang dimaksud, “perbanyaklah ingat kematian.”

 

 

Jadi yang dimaksud ingat pada kematian itu bukan membuat anda apatis, tapi harus membuat anda lebih bersemangat. Kalau ada saatnya lagi malas sholat, ingatlah kematian, ketika ingin berbuat baik segeralah berbuat baik, nah itu yang benar.

 

 

Jadi mengingat mati itu yang membuat kita lebih produktif, lebih progresif, selalu berupaya melakukan yang terbaik, berupaya untuk menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Itu yang dimaksud “perbanyaklah kamu mengingat mati”, karena mengingat mati itu akan membawa manfaat kalau cara berpikir kita benar.

 

 

Tapi akan salah kalau mengingat mati malah membuat kita apatis, putus asa, bahkan menjadi phobia. Itu mungkin anda mendapat info yang kurang tepat tentang kematian.

 

 

Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi, artinya cepat atau lambat kita akan mengalaminya. Dan kematian itu selalu mengandung tiga misteri.

 

 

Pertama misteri sebab, kita tidak tahu sebabnya apa. Kedua misteri waktu, kita tidak tahu kapan terjadinya. Ketiga misteri tempat, kita tidak tahu dimana kematian itu akan terjadi. Coba perhatikan saudara kita yang sudah berpulang, tidak pernah terprediksi sebelumnya kapan dia akan mati, dan dengan sebab apa dia mati.

 

 

Oleh sebab itu, kita harus sadar betul, kita sedang dalam antrian itu. Nah, karena kita sedang dalam antrian dan kita tidak tahu maka tugas kita mengingat mati itu adalah dengan berkarya, jangan suka menangguhkan kesempatan untuk berbuat baik. Rasul berkata,

 

 

“Hiduplah kamu di dunia seperti pengembara, yang akan pulang ke kampung halamannya.”

Berarti selalu berbekal untuk kampung halamannya. Lalu,

“Hiduplah kamu seperti orang yang menyebrang jalan.”

 

 

Menyebrang jalan itu dia harus bergerak menyebrangi jalan tetapi tetap waspada, melihat ke kiri dan kanan, tunggu sampai kendaraan kosong. Kenapa? Karena sesungguhnya hidup itu banyak sekali ujiannya jadi kita kudu waspada. Maka Abdullah bin Umar menjelaskan lagi dalam mengomentari hadist ini,

 

 

Kalau kau berada di waktu pagi, jangan kau tangguhkan sampai waktu sore. Kalau kau berniat untuk berbuat baik pada waktu sore, jangan kau tangguhkan sampai waktu pagi. Manfaatkan ketika kamu sehat.”

 

 

BACA: Cara Meraih Kematian yang Husnul Khatimah

 

 

Jadi manfaatkan ketika kita sehat. Saat kita sehat, ada waktu dan kesempatan untuk berbuat baik maka isilah dengan kebaikan.

 

 

Kau harus menggunakan sehatmu sebelum sakit, gunakan waktu hidupmu sebelum kematian menjemputmu.

 

 

Nah Abdullah bin Umar ini memberikan suatu elaborasi bahwa ingat kepada mati bukan membuat Anda berdiam, termenung dan hanya memikirkannya saja, melainkan Anda harus berbuat dan menyiapkan bekal hidup setelah kematian.

 

Jadi mengingat dan takut mati itu bisa bermakna positif jika menimbulkan semangat ibadah dan meningkatkan amal shalih. Namun bermakna negatif jika melahirkan sikap pesimis dan ketakutan yang tak berasalan. Sebab, yang namanya kematian itu siap tidak siap akan dihadapi dan dijalani semua orang.

 

Selain ikhtiar dengan amal shalih jangan lupakan untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar mendapat kematian yang huznul khatimah. Demikian penjelasannya semoga bermanfaatWallahu’alam bishawab.

5

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

982

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman