Cara Berbakti Pada Orang Tua Yang Sudah Meninggal Dunia, Lakukan Yang Ini

0
1338

 

Assalamulaikum. Pak Ustadz, saya baru saja ditinggal ayah untuk selamanya secara mendadak. Sungguh saya sedih mendalam. Saya menyesal karena belum sempat membahagiakan almarhum ayah saya. Saya mau nanya, dapatkah kita sebagai anak mengangkat martabat orang tua yang sudah wafat? Apakah bisa seorang anak membantu orang tua yang sudah meninggal agar bisa masuk surga? Apa yang harus dilakukan oleh anak untuk berbakti kepada orangtua yang telah meninggal? Mohon nasihatnya ( Sari via email)

 

 

Waalaikumsalam ww. Secara pribadi saya turut berduka cita, semoga ayah Anda diampuni dosanya. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Tentu saja, hubungan anak dengan orang tua itu tidak bisa putus dengan kematian. Ini bedanya relasi atau hubungan seorang anak dengan orangtua dibandingkan hubungan suami atau istri.

 

Ketika seorang suami meninggal, relasi atau hubungan dengan istrinya putus. Istri itu bisa nikah lagi atau sebaliknya. Dan kalau istri itu mendoakan, baru doa itu sampai. Jadi kalau suami-istri meninggal, maka yang ditinggalkan (yang masih hidup) sangat afdol kalau mendoakan almarhum suaminya atau almarhumah istrinya. Sampai tidak? Tentu saja sampai selama dilakukan dengan tulus.

 

 

Tetapi, amal shalih jariyah itu berbeda dengan anak. Kalau anak itu, dia bisa membahagiakan orang tuanya yang sudah wafat. Ada beberapa cara untuk tetap bisa berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal dunia.

 

Pertama, mendoakan. Orang tua kita dalam hidupnya selalu mendoakan kita. Masa kita sebagai anak lupa untuk mendoakan orang tua kita setelah wafat. Biasakan selesai sholat, selesai wirid dzikir, kita berdoa. “Ya Allah, ampuni dosa kedua orang tua saya, muliakan kedua orang tua saya di alam kuburnya, terangi alam kuburnya, luaskan alam kuburnya,”. Doa boleh menggunakan bahasa sendiri atau diambil dari hadits atau Alquran.

 

Dalil atau rujukan tentang mendoakan orangtua yang telah meninggal ini bisa kita simak dari hadits yang disampaika dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,

 

Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

 

Kedua,teruskan cita-cita baik orangtua. Coba ingat-ingat, orang tua kita punya cita-cita baik apa? Wujudkan cita-cita baiknya. Karena kalau kita mewujudkan cita-cita baik orang tua kita, maka sesungguhnya kita sudah atau sedang berbakti kepada orang tua yang sudah wafat.

 

Ketiga, perhatikan apa kebiasaan baik orang tua kita. Maka teruskanlah kebiasaan baik itu. Misalnya, orang tua kita kalau ada rezeki suka berbagi pada saudara dan teman-temannya. Maka teruskan kebaikan itu kalau memang kita mampu. Kalau orang tua kita itu rajin datang ke majelis ta’lim, kalau ada waktu itu ayah anda selalu datang ke majelis ta’lim. Kalau itu kebiasaan baik, maka kita tentu saja seharusnya meneruskan kebiasaan baik itu.

 

Keempat, bersilaturahmilah dengan saudara-saudara dan sahabat-sahabatnya. Pastinya setiap orang mempunyai sahabat atau teman dekat termasuk orangtuakita. Untuk itu meski telah tiada maka teruskanlah hubungan baik tersebut. Jika kita tidak tahu maka bisa bertanya dengan kawan-kawan dekat almarhum ayah Anda.

 

BACA JUGA: 4 Alasan Mengapa Kita Harus Berbakti Kepada Ibu 

 

Kelima bersedekah atas namanya. Kita boleh melakukan kebaikan atau bersedekah atau wakaf misalnya, dengan mengatasnamakan orangtua kita. Misalnya dulu orangtua Anda rajin bersedekah kepada masjid atau panti asuhan, maka kebiasaan baik itu boleh diteruskan oleh anak-anaknya. Hal ini sebagaimana hadits yang disampaikan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

 

Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari)

 

Dengan demikian setidaknya bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia:

  • Mendo’akan kedua orang tua.
  • Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
  • Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
  • Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
  • Memuliakan teman dekat keduanya.
  • Bersedekah atas nama orangtua yang telah tiada.

 

Itulah cara bakti anda kepada orang tua yang sudah wafat. Percayalah, kalau anda melakukan itu dengan ikhlas dan tulus, maka orangtua kita insya Allah akan merasakan kebaikan tersebut. Sebab, pada hakikatnya hal tersebut merukan hasil jerik payah orangtua khususnya dalam mendidik anak-anaknya yang shalih dan shalihah. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

Nah, bagi Anda dan sahabat-sahabat sekalian yang ingin tahu cara berbakti kepada orangtua khususnya ibu, silakan baca saya yang berjudul “MULIAKAN IBUMU. Didalamnya ada beberapa contoh cara berbakti berikut dalilnya. Insya Allah buku ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi baik bagi anak maupun para orangtua. Wallahu’alam bishawab. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

980

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online