Facebook Instagram Mail Twitter
Masuk
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
  • Masuk / Bergabung
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAH
      Sujud

      Cara Shalat Istikharoh, Bolehkan Diwakilkah Orang Lain ? Ini Penjelasannya

      Hukum Konsultasi Pada Paranormal, Ini Yang Harus Dipahami Muslim

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Bolehkah Shalat Sunnah Dilaksanakan Saat Safar? Begini Penjelasannya

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING
      Istri Kerja

      Hukum Istri Bekerja,Boleh atau Terlarang ? Perhatikan 5 Hal Penting Ini

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Ramadhan

      Pemerintah Terbitkan SE Panduan Siswa Belajar di Bulan Ramadhan 2025, Ini…

      Time Zone

      10 Cara Seru Buat ‘Healing’ Bareng Temen di Bulan Oktober

  • KHAZANAH
  • VIDEO
Percikan Iman Online
Beranda TANYA USTADZ AKHLAK Tidak Dapat Jodoh Di Dunia, Apakah Di Akhirat Jodohnya?

Tidak Dapat Jodoh Di Dunia, Apakah Di Akhirat Jodohnya?

Penulis
Iman Djojonegoro
-
15 Januari 2018
0
3102
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

    Assalamu’alaykum. Pak Aam, saya mau bertanya, apakah benar jodoh itu ditetapkannya ada yang di dunia ada juga yang di akhirat? (Amelinda via email)

     

    Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Amel, mojang bujang dan sahabat sekalian. Begini, dalam hidup ini ada bagian yang bukan pilihan kita. Coba perhatikan, hidung anda dan orang tua anda boleh jadi berbeda, bentuknya yang seperti itu bukan karena pilihan orang tua anda. Bentuk mata kita yang seperti ini pun bukan keinginan kita. Kita mirip dengan orang tua kita memang betul, karena ada gennya, akan tetapi tidak akan sama persis. Manusia tidak ada yang diciptakan sama persis, anak kembar identik pun pasti ada bedanya. Jadi Allah telah menciptakan manusia itu sangat unik, artinya tidak ada yang sama dan hal tersebut tentunya bukanlah keinginan kita.

    Untuk membahas apakah jodoh itu diberikan oleh Allah, saya perlu bercerita dulu bahwa dalam hidup ini ada yang bukan pilihan kita. Maka dalam surat Al-Infithar ayat 6-8,

    “Hai, manusia! Apa yang telah memperdayakanmu sehingga kamu durhaka terhadap Tuhanmu yang Maha Mulia, yang telah menciptakanmu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan susunan tubuhmu seimbang, dalam bentuk apa saja Allah berkehendak menyusun tubuhmu.”

    Surat ini kalau direnungkan, makna dahsyat sekali. Jadi dalam diri kita terdapat gen ayah dan ibu kita, dan Allah susun gen-gen ini dengan indah. Dan ada yang mirip dengan orang tua kita, ada yang mirip dengan kakek-nenek atau uyut kita, itu semua Allah yang menyusun. Dalam bentuk apapun Allah berkuasa membentuknya dan bukan berdasarkan pilihan kita ataupun orang tua kita.

    Kita dilahirkan di era sekarang pun bukan karena pilihan kita. Kita lahir dari ayah ibu orang Indonesia juga bukan pilihan kita. Demikian juga apa yang  termasuk masalah jodoh. Jodoh itu, ada bagian yang sudah Allah gariskan, tetapi sebelum ia menjadi jodoh kita, kita diberi wewenang untuk menggunakan pilihan.

    Jadi kalau menurut akal sehat kita pilihan yang ada itu buruk, maka janganlah diambil. Misal anda dihadapkan dengan laki-laki yang sudah jelas ia tukang mabok, judi, dan malas bekerja, Anda pun harus antisipasi, apakah siap menikah dengan laki-laki seperti itu? Kalau tidak siap maka jangan dinikahi. Itulah wilayah pilihan kita.

    Makanya sebenarnya kita diberi kuasa untuk memilih dengan akal dan nurani kita. Jika menurut kita baik, maka ambilah namun jika menurut kita buruk maka jangan diambil. Oleh sebab itu, jodoh adalah takdir yang Allah tetapkan, tetapi kita tetap diberi lahan untuk memilih. Itu sebabnya ada shalat istikharah.

    Do’anya, “ya Allah aku memilih berdasarkan ilmumu, engkau maha tahu sedangkan aku tidak tahu. Ya Allah sekiranya laki-laki itu baik untuk duniaku, akhiratku, dan akhir hidupku, jadikanlah ia suamiku, mudahkan aku menikah dengannya. Tapi sekiranya laki-laki ini hanya akan menjadi keburukan untuk dunia dan akhiratku, maka engkau berkuasa menggantinya dengan yang lebih baik. Berikan aku kerelaan atas apa yang engkau gantikan.”

    Dalam do’a tersebut ada kata-kata, “aku mohon dengan ilmumu yang maha tahu”, karena Allah lah yang maha tahu mana yang terbaik untuk diri kita. Jadi jodoh itu adalah takdir dari Allah, tetapi sebelumnya kita diberi kesempatan untuk memilih. Kalau pilihan itu masih anda ikhtiarkan, masih dicari informasi yang berkaitan dengannya maka itu masih dalam bentuk ikhtiar, tapi kalau sudah terjadi akad, maka itu adalah jodoh.

    Nah ketika sudah ditakdirkan berjodoh, perjalanannya masih berlanjut, apakah jodoh kita ditakdirkan sampai akhir hayat, atau beberapa tahun bahkan beberapa bulan saja, itu waktu yang akan menjalani. Disitu pula terdapat ikhtiar, bahwa sepasang suami istri harus berjuang mempertahankan ikatan rumah tangganya.

    Setelah akad nikah disitu sudah menjadi jodoh kita. Dan setelah menikah itu kita diberi pilihan lagi, apakah kita bisa berkomitmen, apakah kita akan menjaga rumah tangga tersebut sampai akhir hayat,atau  apakah kita akan menjadikan rumah tangga itu kenangan terindah dalam hidup hingga akhirat, nah itu adalah pilihan kita. Jadi ternyata manusia itu hidup diantara takdir dan ikhtiar, ini kemudian yang dikuatkan dalam surat Al-Mulk,

    “Katakan, Allah yang menciptakanmu, memberi pendengaran, penglihatan, dan akal.”

    Jadi kita disuruh untuk menggunakan pendengaran, penglihatan, akal, dan nurani, memilih yang terbaik dalam mengarungi hidup. Jadi ketika belum menikah, maka ia belum jadi jodoh dan takdir kita, setelah akad barulah itu adalah jodoh dan takdir kita. Setelah menjadi jodoh, masih ada ikhtiar lain, yaitu berjuang mempertahankan rumah tangga tersebut. Jadi ikhtiar, do’a dan takdir adalah tiga hal yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Itu sebabnya Allah berfirman,

    “...kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS.Ali Imran: 159)

    Tawakal itu artinya, memiliki cita-cita yang bagus, jalani cita-cita tersebut dengan kerja keras, bingkai dengan do’a, kalau sukses kita bersyukur, kalau belum sukses kita belajar terus untuk sabar dan menerima kenyataan.

    Insya Allah jika kita berjodoh di dunia dengan orang shalih maka kelak di surga akan dikumpulkan kembali. Hal ini merujuk pada firman Allah Swt dalam Al Quran,

    ” Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedkitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. Ath Thur: 21).

    BACA JUGA: Susah Dapat Jodoh, Apakah Terkena Guna-guna?

    Lalu bagaimana dengan orang yang belum menikah atau belum ada jodoh di dunia hingga akhir hayatnya? Untuk hal ini ada beberapa pendapat ulama bahwa selama mereka (mojang bujang) tersebut beriman dan beramal shalih maka Allah akan mempertemukan jodohnya di surga. Seperti pendapat Ibnu Utsaimin bahwa apabila wanita tersebut belum pernah menikah tatkala di dunia maka Allah akan menikahkannya dengan laki-laki yang sangat dia cintai di surga. Orang yang mendapat kenikmatan di surga tidaklah terbatas laki-laki saja, namun untuk laki-laki dan perempuan. Diantara bentuk kenikmatan surga salah satunya adalah menikah atau adanya pasangan. Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa di dalam surga tidak kelak ada orang yang melajang. Sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

    “Di jannah (surga) tidak ada yang hidup membujang.” (HR. Muslim)

    Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishawab. [ ]

    5

    Editor: iman

    Ilustrasi foto: pixabay

    892

    Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/

     

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaLangkah Menghadapi Prahara Dalam Pernikahan (2)
      Artkel SelanjutnyaMenghadapi Tahun Politik, Pemuda dan Mahasiswa Jawa Barat Gelar Diskusi
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Sujud

      Cara Shalat Istikharoh, Bolehkan Diwakilkah Orang Lain ? Ini Penjelasannya

      Hukum Konsultasi Pada Paranormal, Ini Yang Harus Dipahami Muslim

      Istri Kerja

      Hukum Istri Bekerja,Boleh atau Terlarang ? Perhatikan 5 Hal Penting Ini

      PILIHAN EDITOR

      Mengintegrasikan Nilai Islami dalam Pendidikan Berkualitas: Kisah Sukses Akreditasi Unggul Prodi...

      22 April 2025

      Mahasiswa Unisa Bandung Juara Ring Fighter Reborn 2025

      27 Februari 2025
      Peduli AID

      Dosen Unisa Bandung Perkuat Upaya Pencegahan HIV di Kalangan Remaja Melalui...

      19 Februari 2025

      ARTIKEL TERPOPULER

      Muhammadiyah Idul Fitri 21 April, Kemenag Baru Gelar Sidang Isbat Lebaran...

      14 April 2023
      haji dan jamaah

      73 Persen dari Total Jamaah Haji 2023 Merupakan Lansia

      2 Juni 2023

      Seperti Muhammadiyah, Arab Saudi Tetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023

      18 Juni 2023

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE3782
      • AKTUAL2815
      • ENSIKLOPEDI ISLAM2227
      • KHAZANAH1197
      • TANYA USTADZ1041
      • HAJI dan UMROH804
      • KELUARGA772
      • IBADAH607
      • AKHLAK543
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      Facebook Instagram Mail Twitter
      • DISCLAIMER
      • IKLAN
      • KONTAK KAMI
      • PRIVASI
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Powered By BSD